F Apakah Kemerdekaan Negara Malaysia Merupakan Pemberian Inggris ??? | Pegawai Jalanan ~ PEGAWAI JALANAN

Kamis, 17 Januari 2019

Apakah Kemerdekaan Negara Malaysia Merupakan Pemberian Inggris ??? | Pegawai Jalanan

Berbagai cara ditempuh oleh sebuah bangsa untuk memperoleh kemerdekaannya. Ada yang menggunakan cara melawan dengan senjata, ada pula yang berjuang dengan cara diplomasi tanpa pertumpahan darah.

Kita sendiri sebagai bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaannya dengan perjuangan fisik, perjuangan dengan mengangkat senjata.  Berbagai kisah heroik dan drama perjuangan muncul dalam merebut kemerdekaan itu.

Pengalaman bangsa kita memperoleh kemerdekaan sangat jauh berbeda dengan pengalaman Malaysia dalam memperoleh kemerdekaanya dari penjajah.

Dalam kaitan yang demikianlah Pegawai Jalanan ingin menceritakan sekelumit sejarah tentang proses kemerdekaan negara tetangga kita tersebut, karena beberapa saudara sebangsa kita sering mencibir bahwa Malaysia memperoleh kemerdekaan dengan cara di berikan atau give away dari Inggris. Semoga dengan adanya video ini kita tidak lagi mencibir proses kemerdekaan suatu negara yang berdaulat, apalagi negara tersebut merupakan saudara kandung kita sendiri.

Memanglah benar Negara jiran kita tersebut memperoleh kemerdekaan nya dengan cara cara damai tanpa pertumpahan darah, mungkin itu juga sudah dipikirkan secara matang oleh para pemimpin mereka dahulu. Serangkaian perundingan digelar antara Pemerintah Inggris dengan tokoh tokoh Melayu yang kesemuanya bertujuan agar bangsa yang dijajah Inggris tersebut memperoleh kemerdekaannya.

Setelah melalui serangkaian proses maka pada 1 Januari 1956 di London diadakan perundingan antara utusan Persekutuan Tanah Melayu yang dipimpin oleh Tunku Abdul Rahman dengan Pemerintah Inggris yang diwakili oleh Sir Alan Lenox Boyd ,Menteri Urusan Jajahan Inggris.
Perundingan tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa pada 31 Agustus 1957 Persekutuan Tanah Melayu akan merdeka.


(foto ini menjelaskan proses penandatanganan naskah perjanjian antara Tunku Abdul Rahman dengan Menteri Urusan Jajahan Inggris).

Ada jarak waktu satu tahun 7 bulan untuk mempersiapkan kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu (PTM).

Salah satu yang menarik perhatian kita ialah konstitusi PTM yang mengatur tata cara penunjukan Kepala Negara nya.

Sebelum kemerdekaan PTM,di Semenanjung Melayu ada 9 kerajaan yang dipimpin oleh seorang sultan yaitu,Selangor,Perak ,Kedah,Perlis,Negeri Sembilan, Johor ,Pahang Trengganu dan Kelantan.Disamping itu ada dua wilayah yang tidak dipimpin oleh sultan yaitu Pulau Pinang dan Malaka.

Oleh konstitusi PTM diatur bahwa jabatan Kepala Negara yang disebut Yang Dipertuan Agong dijabat oleh salah seorang sultan selama 5 tahun dan kemudian digilir secara beraturan.Jadi setiap sultan mendapat giliran untuk menjadi Yang Dipertuan Agong.

Andainya kemerdekaan  PTM diperoleh melalui sebuah revolusi bersenjata rasanya tidak cukup waktu untuk menyusun konstitusi yang antara lain mengatur cara memilih dan menghunjuk Kepala Negara yang unik itu.

Memang harus diakui ,Inggris sangat trampil mempersiapkan kemerdekaan negeri jajahannya.Karenanya hubungan antara London dengan negeri bekas jajahannya selalu terjalin dengan baik.Inggris punya wadah kerjasama dengan negeri bekas jajahannya yang disebut dengan Negara Negara Commenwealth yang disebut juga Negara Negara Persemakmuran.

Karena peralihan kekuasaan yang damai itulah maka jejak Inggris sangat terlihat pada semua negeri yang pernah dijajahnya, Termasuk di negeri jiran kita ini

Hal lain yang terlihat dalam peralihan kekuasaan secara damai tersebut ialah tetap terpeliharanya tatanan dan nilai nilai yang ada di masyarakat dan tidak terjadi goncangan yang hebat.Hal ini menimbulkan efek positif termasuk pada bidang ekonomi.

Jadi yang harus kita ketahui adalah pada tanggal 31 Agustus 1957 merupakan hari kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu dan pada masa tersebut Malaysia belum berdiri.Malaysia baru berdiri pada 16 September 1963 yang merupakan gabungan antara PTM,Sarawak,Sabah dan Singapura.Tetapi kemudian pada Agustus 1965 ,Singapura keluar dari Malaysia dan menjadi negara yang berdiri sendiri.
Akan tetapi sampai sekarang Independence Day Malaysia tetap dirayakan pada tanggal 31 Agustus.

Walaupun cara memperoleh kemerdekaan Indonesia dan Malaysia berbeda tetapi pengalaman sejarah yang tidak sama tersebut tidak menimbulkan gangguan dalam hubungan dua negara serumpun ini.Apalagi sekarang kerjasama Malaysia dengan negara kita semakin erat dibawah payung kerjasama ASEAN dalam hal ini juga Indonesia merupakan penggerak utama terbentuknya kerjasama kawasan Asia Tenggara.

Mari kita saling menghargai masing-masing negara apa lagi kita adalah negara yang bertetangga dan serumpun lagi, ibarat dalam peribahasa jika paha di cubit maka mata akan ikut menangis, begitu juga dengan persaudaraan atas nama bangsa serumpun ini. Jika Indonesia terkena musibah bencana sudah tidak terhitung lagi Malaysia membantu kesulitan kita, begitu juga Malaysia membangun negara dengan di bantu oleh tenaga kerja dari Indonesia, jadi Bangsa kita juga ikut membantu pembangunan di malaysia.


TONTON VIDEONYA DI SINI




Referensi :
1). www.kompasiana.com/amp/marayackandostorang/5989de9e63a8e633de386382/proses-dan-cara-malaysia-memperoleh-kemerdekaan-nya
2). http://www.arkib.gov.my/en/web/guest/dokumen-perisytiharan-kemerdekaan3
4). https://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia

5 komentar:

  1. Tambahan sebab mengapa tiadanya perjuangan bersenjata kaum majoriti Melayu Malaya terhadap British dalam mendapatkan kemerdekaan ialah tentangan mereka terhadap Parti Komunis Malaya (PKM) dan kumpulan-kumpulan bersenjata yang di bawah naungan PKM iaitu Malayan Peoples' Anti Japanese Army (MPAJA) serta kemudiannya Malayan Peoples' Liberation Army (MPLA/Bintang 3).

    Selepas Jepun berundur dan sebelum kembalinya British, MPAJA menguasai Malaya selama 14 hari dan telah membunuh ramai orang Melayu yang dikatakan bersekutu dengan Jepun dalam tempoh masa pendudukan Jepun di Malaya. Orang Melayu telah juga mempertahankan diri dengan menyerang kumpulan bersenjata MPAJA ini sepanjang 14 hari tersebut. Sekembalinya British, MPAJA dibubarkan, namun mereka kemudiannya menubuhkan MPLA dan menentang British demi menubuhkan sebuah Peoples' Republic of Malaya merdeka.

    Bintang 3 (dan PKM) tidak mendapat sokongan majoriti penduduk Malaya lalu mereka kemudiannya bergabung dengan PKM mengangkat senjata sebagai gerila lalu British mengisytiharkan darurat.

    Kesimpulannya, kaum Melayu tidak berhasrat mangangkat senjata menuntut kemerdekaan menentang British kerana dalam masa yang sama mereka berhadapan dengan gerakan komunis dan mereka yang mahu menubuhkan sebuah Republik yang akan menghapuskan Raja-raja Melayu, agama Islam serta kebudayaan mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih tanggapannya anda orang pertama yang komentar di blog Pegawai Jalanan

      Hapus
    2. Sana-sama admin. Pada hemat saya, bagus juga kalau ini dimasukkan ke dalam YT regular.

      Hapus
    3. Iya wan, minggu depan Insya Allah akan di upload videonya.

      Hapus
  2. Sebenarnya selepas kemerdekaan, Malaysia terus berjuang menentang gerila PKM ini sehingga mereka meletak senjata pada tahun 1989. Kami memperolehi kemerdekaan secara damai, namun kami bertumpah darah berperang mempertahankan kemerdekaan kami.

    BalasHapus