F KISAH NYATA : PEMBANTAIAN Tragis Keluarga Kekaisaran Rusia Oleh Rezim Komunis | Pegawai Jalanan ~ PEGAWAI JALANAN

Jumat, 25 Oktober 2019

KISAH NYATA : PEMBANTAIAN Tragis Keluarga Kekaisaran Rusia Oleh Rezim Komunis | Pegawai Jalanan

Potret Resmi Tsar Nicholas II dan Keluarga (Livadia Palace, Kekaisaran Rusia 1913-sekarang Ukraina)

Kehidupan pasangan kaisar terakhir Rusia sangat menginsprasi kaerna mengajarkan anak-anaknya, Putri OTMA (sebutan untuk Olga, Tatiana, Maria, dan Anastasia) dan Putra Mahkota Aleksey untuk selalu berbuat baik kepada orang lain. Dahulu kehidupan pasangan tersebut sangat bahagia karena memiliki harta yang berlimpah dan anak-anak yang cerdas, berkepribadian ramah, dan mudah bergaul dengan siapapun walaupun dengan orang yang memiliki kasta di bawah mereka. 
Namun kebahagiaan mereka terenggut sejak para pencetus revolusi berpaham komunis menginginkan kelengseran kaisar dari kursi pemerintahan Rusia pada tahun 1917.  Kaisar terakhir Rusia beserta keluarga diasingkan dan ditahan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Mereka harus menjalani kehidupan yang sengsara selama penahanan. Putri OTMA dan Putra Mahkota Aleksey harus bekerja bercocok tanam dan beternak selama penahanan. 
Seorang Putri yang bernama Olga kehilangan berat badan yang drastis dan Putra Mahkota Aleksey terkena serangan hemofilia yang hebat karena depresi akibat menjalani hidup yang tidak biasa mereka lakukan. Mereka dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya yang berjarak ribuan kilometer selama kurun waktu satu tahun hingga berlabuh di tempat terakhir mereka melihat dunia pada tanggal 17 Juli 1918 di sebuah rumah milik seorang pria bernama Ipatiev yang terletak di Yekaterinburg, Siberia. 

Tsar Nicholas II dan Anaknya selama Perang Dunia I (Mogilev, Kekaisaran Rusia 1916-sekarang Belarus)

Kematian tragis keluarga kaisar terakhir Rusia yang tak terlepas dari hubungannya dengan para revolusioner berpaham komunis banyak diangkat dalam sebuah karya film dan cerita. Dalam tulisan ini Pegawai Jalanan akan mengupas sedikit detil kekejaman komunis yang menimpa kaisar terakhir Rusia, Tsar Nicholas II, bersama dengan keluarganya yang dibunuh oleh pasukan komunis dari Partai Bolsheviks. Agar kalian faham sebelumnya kalian harus menonton video kami yang berjudul "Sejarah Revolusi Rusia : Lahirnya Negara Sosialis Pertama di Dunia."

Keluarga Tsar Terakhir dibantai Rezim Komunis

Dia bernama Nicholas Alexandrovich Romanov, merupakan putera tertua dari pasangan Tsar Alexander III dan Empress Maria Feodorovna. Dia menjadi penerus tahta Kekaisaran Rusia setelah kematian ayahnya pada tahun 1894 di usia 26 tahun, beberapa hari sebelum pernikahannya dengan Putri Alix dari Jerman ("Empress Alexandra Feodorovna of Russia by marriage" yang merupakan cucu Ratu Victoria dari Inggris). Dia diangkat menjadi Tsar pada upacara penobatan tahun 1896 dengan gelar Tsar Nicholas II. Nicky "sapaan akrab Nicholas" mungkin menjadi manusia terkaya di dunia apabila Ia tidak kehilangan keturunannya dengan kekayaan bersih sekitar Rp 4200 trilliun, sementara Bill Gates hanya Rp 1206 trilliun (anjir segini hanya "out of topic"). 
Dari kiri ke kanan: Olga, Aleksey, Anastasia, dan Tatiana selama
menjalani penahanan rumah (Alexander Palace, St. Petersburg Rusia 1917)

Dia terbiasa memanjakan anak-anaknya dengan kehidupan yang mewah, bahkan lebih mewah dari kehidupan modern saat ini padahal perekonomian Rusia sedang tidak stabil. Nicky dikenal sebagai pemimpin yang tidak cakap karena diyakini Ia belum siap menjadi seorang Tsar setelah kematian ayahnya. Banyak pihak yang tidak setuju dengan kebijakan yang dibuat olehnya (sebelum tahun 1906, bentuk pemerintahan Rusia merupakan Monarki Mutlak). Akibat ketidakcakapan tersebut, terjadi revolusi berdarah pertama pada tahun 1905 yang menginginkan dibentuknya Duma (Badan Legislatif Rusia) yang dijuluki Bloody Sunday karena banyak korban yang tumpah dari kalangan sipil. 
Lalu revolusi tak terbendung kedua yang terjadi pada tahun 1917 yang dimotori oleh Bolsheviks dan Menshviks (walaupun sama-sama menginginkan adanya revolusi namun keduanya memiliki perbedaan pendapat) dan disebut sebagai peristiwa penyebab kejatuhan Kekaisaran Rusia. Nicky sempat meminta suaka kepada sepupunya, Raja George V dari Inggris namun ditolak karena khawatir akan mengganggu stabilitas negaranya. Dia dipaksa untuk turun tahta, diasingkan, ditahan, lalu dieksekusi mati bersama isteri, 5 anak, dan 4 pembantu setianya di ruang bawah tanah Ipatiev House di daerah Yekaterinburg, Siberia berjarak ribuan kilometer dari rumahnya di St. Petersburg oleh komunis Bolsheviks pada tanggal 17 Juli 1918.

Pada pengasingan terakhir di Ipatiev House, mereka dibangunkan secara tiba-tiba dari tidurnya pada dini hari pukul 02.00 tanggal 17 Juli 1918, dan diperintahkan untuk turun ke ruang bawah tanah untuk keselamatan Nicky dan keluarga karena terjadi bentrokan antara White Army (pendukung pemerintah saat itu "Aleksandr Kerensky") dan Red Army (penentang pemerintah "Bolsheviks") di luar. Mereka adalah Tsar Nicholas II (50 tahun), Empress Alexandra Feodorovna (46 tahun), Grand Duchesses Olga (22 tahun), Tatiana (21 tahun), Maria (19 tahun), Anastasia Nikolaevna (17 tahun), Tsarevich Aleksey Nikolaevich (13 tahun), dan 4 pembantu setianya (Dr. Eugene Botkin, Anya Demidova, Aleksey Trupp, dan Ivan Kharitonov). Setelah sampai di ruang bawah tanah, Nicky meminta 2 kursi untuk putera bungsunya, Aleksey yang sedang menderita hemofilia dan isterinya yang memiliki riwayat kesehatan kurang baik. Setelah kurang lebih setengah jam mereka menunggu, Yakov Yurovsky (pimpinan eksekusi) dan kurang lebih 11 orang bersenjata turun lalu Yurovsky membacakan sebuah surat bertuliskan,

"Dikarenakan kerabatmu tetap melanjutkan penyerangan terhadap kami, maka Dewan Komite Ural memutuskan untuk mengeksekusi Anda."

Sontak Nicky berteriak,"Apa? Apa?" lalu memandangi anak-anak dan isterinya, dimana puteri tertuanya, Olga dan isterinya membuat tanda salib dan ditembaklah Nicky dibagian kepala dan meninggal di tempat, begitu juga dengan isterinya. Olga dan Tatiana (dua puteri tertua) menjerit meratapi mayat ibunya dan saling berpelukan sedangkan Aleksey duduk mematung dengan wajah pucat berlumuran darah ayahnya. Karena asap tembakan memenuhi ruangan yang sempit, para eksekutor keluar dan kembali setelah asap mulai menghilang. 
Ilustrasi Tsar Nicholas II, isteri, anak, dan 4 pembantu setianya saat
berada di dalam Basement Ipatiev House sesaat sebelum dibunuh
Kondisi Basement Ipatiev House setelah pembunuhan (Ekaterinburg, Siberia 1918)

Lalu dilanjutkan pembunuhan terhadap Aleksey dengan menembakkannya di bagian dada namun tidak mempan karena bajunya dihiasi oleh berlian, setelah itu ditusuk dengan bayonet dan tidak mempan juga. Karena mengetahui Aleksey masih bernafas, dua tembakan dihujamkan ke bagian belakang telinga menyebabkan Aleksey meninggal seketika. Eksekutor lainnya sibuk dengan Olga dan Tatiana yang berusaha melarikan diri. Mereka mencoba menusuk Grand Duchesses dengan bayonet berulang kali namun gagal karena berlian yang disematkan pada bajunya. 
Tatiana mencoba bangkit namun ditembak di bagian belakang kepala sedangkan Olga ditembak di bagian rahang oleh Yurovsky. Keduanya meninggal di tempat. Eksekutor yang sedang mabuk bernama Peter Ermakov bertugas membunuh Maria yang terluka saat tembakan pertama dan Anastasia (dua puteri termuda), dengan menusuknya di bagian perut namun tidak mempan karena baju yang berhias berlian, lalu menembaknya. Karena mabuk, dia mengatakan telah membunuh keduanya dengan tembakan. 
Kemudian mayat-mayat tersebut dibawa dengan truk menuju pertambangan di kaki Pegunungan Ural. Di tengah perjalanan, Maria berteriak meminta pertolongan dengan suara lirih menahan sakit dan dipukulah wajahnya hingga Ia terdiam. Mayat-mayat tersebut disiram dengan asam sulfat pekat untuk menghilangkan identitas dan dua anak Nicky lainnya yaitu Aleksey dan Maria/Anastasia dibuang sejauh 2 KM dari keluarganya. Diyakini bahwa anak-anak Nicky meninggal dengan sangat pelan dan sakit (hanya Nicky, isteri dan 2 pembantu prianya yang meninggal seketika pada tembakan pertama). 
Banyak rumor yang menyebutkan bahwa puteri termudanya, Anastasia berhasil lolos dari pembunuhan dan banyak orang mengaku sebagai Anastasia untuk mengklaim kekayaan keluarga Romanov. Rumor tersebut terus bergulir sampai akhirnya terpatahkan saat ditemukan sisa tulang belulang mereka pada tahun 1978 dan 2 anak Nicky lainnya yaitu Aleksey dan Maria/Anastasia pada tahun 2007 menggunakan sampel DNA Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II dari Inggris yang masih memiliki hubungan darah dengan isteri Nicky, Alix atau Alexandra (kakaknya yaitu Princess Victoria of Hesse and by Rhine merupakan nenek Pangeran Philip). 
Sisa tulang belulang keluarga kaisar terakhir Rusia dimakamkan di Gereja Orthodox St. Peter dan Paul di St. Petersburg pada tahun 1998 setelah dilakukan identifikasi lebih lanjut pada tahun 1991 sementara Aleksey dan Maria/Anastasia baru dimakamkan bersama dengan keluarganya pada tahun 2007. Tidak ada akhir cerita bahagia dari keluarga terakhir Romanov setelah ditemukannya seluruh sisa tubuhnya. Setelah runtuhnya dinasti Romanov yang berkuasa selama 304 tahun, terbentuklah negara Republik Sosialis Federasi Soviet tahun 1918, lalu Uni Soviet pada tahun 1922 - 1991 hingga pecah kembali menjadi negara Republik Federasi Rusia sampai saat ini yg dipimpin oleh seorang presiden. 
Dari kiri atas searah jarum jam: Tsar Nicholas II, Tsarina Alexandra Feodorovna, Grand Duchesses Olga,
Tatiana, Maria, dan Anastasia Nikolaevna dan Tsesarevich Alexei Nikolaevich, 1913
Dari cerita ini dapat disimpulkan bahwa komunis bukan hanya musuh agama Islam melainkan juga musuh agama lain yang tidak ingin mencampur urusan agama dengan politik karena dianggap dapat menghambat. Keluarga kaisar Rusia dikenal sebagai keluarga Kristen Orthodox yang sangat taat. Oleh karena itu pasukan Bolsheviks ingin membersihkan garis keturunan Romanov. 
Dari 53 Romanov yang menjadi target pembunuhan, ada 35 Romanov yang berhasil lolos, beberapa termasuk keluarga terdekat Nicky. Sebagian keluarga yang selamat diasingkan di Livadia Palace, lalu diselamatkan oleh kapal kiriman Ratu Alexandra dari Inggris (Isteri Raja Edward VII dari Inggris yang merupakan tante Tsar Nicholas II) dan tinggal hingga akhir hayatnya di luar Rusia.
Pada tahun 1970-an, Ipatiev House yang juga disebut House of Special Purpose dirobohkan dan dibangun gereja sekaligus museum yang diberi nama Church on the Blood yang juga berisi banyak patung Tsar Nicholas II dan keluarga untuk mengenangnya. Berdasarkan beberapa sumber bacaan yang kami dapat, perhiasan, mahkota penuh mutiara dan berlian serta baju kekaisaran dipajang di suatu tempat di Belanda dan Amerika sedangkan beberapa istana tempat tinggal keluarga kaisar seperti Winter Palace (sekarang The State Hermitage), Chaterine Palace, Livadia Palace dan Alexander Palace dijadikan museum.
Itulah kisah teragis pembantaian keluarga kekaisaran Rusia yang sangat memilukan yang telah di lakukan oleh rezim komunis, semoga kisah nyata ini bisa menjadi pelajaran bagi kita yang masih hidup didunia ini.

Penyunting : Admin PJ




0 komentar:

Posting Komentar