F BANGSA PILIHAN TUHAN??? GENIUSNYA YAHUDI TERBUKTI SAMPAI SAAT INI!!! ~ PEGAWAI JALANAN

Kamis, 09 Juni 2022

BANGSA PILIHAN TUHAN??? GENIUSNYA YAHUDI TERBUKTI SAMPAI SAAT INI!!!

 


Dari Sejumlah penerima Nobel yang ada, orang-orang  Yahudi adalah bangsa yang paling mendominasi. Mereka menguasi ilmu pengetahuan, teknologi informasi, medis, serta ekonomi dan perdagangan. Jumlah mereka memang tidak banyak, tetapi mereka mampu untuk mendominasi dunia. Orang-orang Yahudi/Bani Israil telah sejak lama mampu menguasai sektor perekonomian dan mendominasi bangsa lain. Bahkan pada masa jahiliyah, orang-orang yahudi telah biasa memberikan hutang kepada orang-orang arab.

Orang-orang yahudi menerapkan sistem hutang dengan riba hingga melampaui batas. Imam Thabari mengatakan, “jika ada orang hutang sudah jatuh tempo, maka oleh orang yang memberi hutang diberi dua pilihan: segera melunasi atau menambahkan bunga berlipat-lipat (An-Nadawi, Mādza Khasira al-‘Ālam bi-Inkhithāti al-Muslimīn, 58)

Di Madinah,  Yahudi dikenal kaya raya. Dalam bertransaksi dengan yang lain, mereka  menggunakan sistem pegadaian dan menjalankan riba. Kondisi wilayah Madinah yang agraris, begitu strategis bagi Yahudi untuk mengoperasikan sistem ekonomi tersebut karena biasanya para petani membutuhkan pinjaman untuk biaya pertanian hingga panen.

Pada saat itu, mereka sudah wajar bahwa orang Yahudi pandai dalam seni mencari penghasilan (berbisnis). Di tangan mereka ada berbagai jenis perdangan yang dikuasai, seperti: biji-bijian (seperti gandum), kurma, khamar, baju. Mereka juga mengimpor baju, makanan pokok dan khamar, juga mengekspor kurma. Namun semua itu dijalankan dengan sistem riba.

Mereka juga hobi menyulut konflik di antara suku-suku Arab. Perang antara Aus dan Khazraj, biang keladinya adalah orang-orang Yahudi. Mereka mengambil manfaat dalam perang saudara di kalangan suku Arab. Bahkan, mereka memberikan hutang yang seolah sebagai bantuan kepada suku yang berperang dengan sistem riba yang begitu berat hingga tak mampu menjalankan perang dengan baik karena sulitnya biaya.

Bahkan terdapat teori yang mengatakan bahwa pada saat perang di Eropa terjadi, orang-orang yahudilah yang membiayai perang dengan hutang dan bunga sama seperti perang saudara dikalangan suku arab. Hegemoni ekonomi Yahudi membuat mereka menjadi penguasa pasar dengan sistem mereka. Mereka memonopolinya untuk kepentingan dan manfaat mereka sendiri. Karena sifat orang-orang yahudi yang selalu berusaha memonopoli suatu bangsa, membuat mereka banyak dibenci bangsa lain.

Kehebatan orang-orang yahudi tidak hanya pada sistem perekonomian, bahkan pada bidang teknologi, pengetahuan, medis, perdagangan dan politik mereka juga mampu bersaing. Studi oleh the Pew Forum Institute pada tahun 2008 menyimpulkan Yahudi merupakan kelompok agama dan etnis terkaya di Amerika. Sebanyak 46% orang Yahudi memperoleh pendapatan lebih dari US$ 100 ribu per tahun. Dan dikatakan pula bahwa 70% Yahudi hidup nyaman dibanding penduduk Amerika atau kelompok agama lainnya.

Lebih dari 100 dari 400 miliarder Amerika dalam daftar orang paling kaya versi Forbes adalah orang Yahudi. Enam dari 20 perusahaan terbesar di negara Amerika juga kepunyaan Yahudi. Orang-orang kaya seperti Rothschild dan Rockofeller, Pendiri Google, Sergey Brin, Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg bersama wakilnya adalah keturunan yahudi. Begitu pula David Fischer (putra Gubernur Bank Sentral Israel Stanley Fischer), Ben Shalom Bernanke (Gubernur the Federal Reserve) yang juga keturunan Yahudi. Bahkan Bapak fisikawan dunia yang telah melahirkan banyak penemuan dan masih digunakan hingga saat ini yaitu Albert Einstein juga beretnis yahudi. Selain orang-orang terkenal tersebut, masih banyak orang-orang yahudi yang berpengaruh di dunia.

Dalam Al-Quran, terdapat ayat yang mengatakan bahwa bangsa Yahudi/Bani Israil dilebihkan atas bangsa yang lain. Seperti dalam Surah Al-Baqarah yang artinya: “Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat.” (QS Al Baqarah: 47)

Namun apakah karena ayat tersebut bangsa Yahudi memiliki kelebihan tanpa berusaha. Memang tidak salah jika kaum ini sering disebut sebagai bangsa genius. Akan tetapi, bukan berarti bangsa yang lain kalah cerdas dengan bangsa Yahudi. Bangsa lain mampu menyaingi bangsa yahudi jika mereka menerapkan sistem pendidikan seperti Yahudi. Dalam sebuah tulisan (Mukoddimah Ibn Kholdun), mengatakan bahwa letak sebuah geografis sebuah Negara, juga memberikan penggaruh terhadap kecerdasan seseorang. Selain itu, pola makan, serta barang-barang yang dikonsumsi juga memberikan dampak signifikan terhadap kecerdasan seseorang (sebuah kaum). Karena memang Yahudi memiliki pola makan, tata cara, serta jenis-jenis tertentu yang harus dimakan serta harus ditinggalkan.

Berbagai torehan prestasi dalam bidang akademik membuktikan bahwa kaum yahudi memang sangat fanatik terhadap dunia pendidikan, khususnya bagi keturunannya. Dalam Tafsir Talmud mencatat bahwa kehancuran Yerusalem dikarenakan anak-anak meninggalkan sekolah sehingga menjadi bodoh dan tidak berpendidikan. Pendidikan sendiri merupakan bagian budaya yahudi yang telah dirintis sejak awal. Dalam buku itu dipaparkan mengenai langkah dan metode pendidikan kaum yahudi dalam mendidik anak keturunannya, juga berkaitan dengan budaya sosial dalam bangsa yahudi yang sampai sekarang masih mereka jaga. Dengan berpondasikan pada talmud mereka menjalankan misinya secara misterius. Seluruh hukum dan peraturan disampaikan rahasia, terbatas diantara para rabi dengan menanamkan fanatisme yang luar biasa terhadap para rabi agar kaum yahudi menghormatinya melebihi siapapun.

Mereka selalu mengedepankan pendidikan, mereka telah diperkenalkan dengan pengetahuan ketika masih dalam kanduangan. Saat hamil, wanita-wanita yahudi sering bernyanyi dan bermain piano. Sedangkan suaminya akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama istrinya agar bayi terlatih kecerdasannya. Mereka mengandung sekaligus memberi pengajaran walau hanya melalui pendengaran. Para wanita Yahudi yang mengandung, juga sangat menyukai memakan kacang badam (almond) dan kurma bersama susu. Sedangkan makanan utama mereka adalah roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Selain itu mereka juga mewajibkan diri untuk mengonsumsi pil minyak ikan.

Para lelaki yahudi juga sangat dilarang untuk merokok. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Israel menunjukkan bahwa nikotin dapat merusak sel utama pada otak manusia. Selain itu nikotin juga akan melekat pada gen, Sehingga anak keturunan perokok akan mengalami yang cacat otak atau menjadi bodoh. Hal ini yang menyebabkan para lelaki yahudi tidak boleh merokok, dan rokok menjadi hal yang tabu bagi mereka. Sejak kecil anak-anak Yahudi telah dilatih bermain piano dan biola. Hal ini sudah seperti kewajiban bagi sistem pembelajaran mereka sejak dini. Menurut saintis Yahudi bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ, karena hentakan musik dapat merangsang otak.

Saat sekolah dasar, anak-anak Yahudi akan diajarkan matematika berbasis perniagaan dan pelajaran IPA. Selain mata pelajaran itu, olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang wajib diikuti oleh anak-anak Yahudi adalah olahraga lari, memanah, dan menembak. Memanah dan juga menembak merupakan latihan untuk otak agar dapat fokus.

Saat sekolah menengah dan perguruan tinggi, murid-murid lebih difokuskan pada pelajaran sains. Mereka didorong untuk meneliti atau menciptakan sebuah produk. Apa lagi jika yang diteliti itu berhubungan dengan senjata, medis, dan mesin. Ide itu akan dibawa ke level yang lebih tinggi, tidak peduli kalau proyek tersebut menghabiskan dana yang besar.

Itulah alasan mengapa orang-orang Yahudi cenderung berotak genius. Bukan sepenuhnya karena mereka kaum yang lebih unggul dari bangsa lainnya. Namun karena mereka telah memberikan pendidikan kepada keturunan mereka, bahkan saat masih dalam kandungan. Tradisi Yahudi adalah tradisi yang menjunjung tinggi pendidikan. Karena melahirkan anak dengan keturunan yang cerdas adalah suatu keharusan bagi bangsa Yahudi. Bahkan dengan populasi sekitar 14 juta orang, kaum yahudi mampu menjadi bagian dari penguasa modernisasi dunia. Mereka belajar dari kesalahan mereka saat kehancuran Yerusalem terjadi, selain itu mereka sering menjadi bangsa tertindas bahkan saat peristiwa Holocaust. Padahal dalam agama Islam pun telah diajarkan untuk mendidik anak sejak masih dalam kandungan. Bangsa lain juga mampu menyaingi mereka jika menerapkan tradisi pendidikan yang sama. Namun lemahnya minat bangsa kita dalam pendidikan, membuat kita menjadi bangsa yang tertinggal. Saat kita memiliki orang yang cerdas dan memiliki penemuan, bangsa kita cenderung tidak membiayai seperti yang dilakukan oleh orang-orang yahudi.

Sumber Referensi :     fimadani.com

               hidayatullah.com

               merdeka.com

               tekno.kompas.com

 


0 komentar:

Posting Komentar