F PABLO ESCOBAR RAJA KOKAIN KOLOMBIA!!! GEMBONG NARKOBA TERKAYA DIDUNIA!!! ~ PEGAWAI JALANAN

Senin, 27 Juni 2022

PABLO ESCOBAR RAJA KOKAIN KOLOMBIA!!! GEMBONG NARKOBA TERKAYA DIDUNIA!!!

Saat itu, Chili adalah salah satu produsen utama kokain yang memasok kokain ke Amerika Serikat. Namun pada tahun 1973, Augusto Pinochet menggulingkan dan mengakhiri pemerintahan sipil Presiden Salvador Allende. Pinochet yang berkuasa sebagai diktator di Chili kemudian memberangus semua produksi kokain di negaranya. Karena perintahnya, sekitar 33 lokasi ditutup dan sekitar 350 orang pengedar ditangkap. Pada waktu yang sama, permintaan pasokan kokain justru makin meningkat di Amerika Serikat. Di tengah situasi itulah Pablo Escobar mengambil kesempatan untuk menjadi pemasok kokain di Negeri Paman Sam.

Sosoknya sangat kontroversial, Selain sebagai bandar narkotik, namanya terkenal di tengah masyarakat miskin Kolombia bahkan menganggapnya sebagai pahlawan. Pablo Emilio Escobar Gaviria lahir pada 1 Desember 1949 di sebuah pedesaan bernama Rionegro. Ibunya adalah seorang guru sekolah dasar, dan ayahnya adalah seorang petani. Di masa remaja, Escobar menjadi penjual rokok ilegal, pencuri kendaraan bermotor, hingga penjual tiket lotre palsu.

Pada tahun 1970an, kota Medellin mulai menjadi tempat para sindikat kejahatan terorganisir yang menghasilkan banyak uang dari penyelundupan berbagai jenis barang termasuk narkotika. Narkotika di kota Medellin saat itu belum menjadi barang utama dan umum di Kolombia. Karena sebelum tahun 1973 Chili masih menjadi pemasok kokain, sedangkan Kolombia berperan sebagai penghubung ke Amerika Serikat. Produksi kokain baru beralih ke Medellin pada tahun 1973, setelah Jenderal Augusto Pinochet menguasai Chili. Ia mengakhiri bisnis kokain di Chili dan para penyelundup Kolombia mengambil alih produksi kokain ke Kolombia khususnya Medellin.

Melimpahnya daun koka di hutan-hutan Kolombia, membuat Kartel Medellin bisa meningkatkan produksi kokain dengan cepat. Pablo Escobar yang ikut ambil bagian, langsung melejit sejak terjun ke bisnis kokain. Escobar mulai mendistribusikan bubuk kokain sendiri, serta membangun rute penyelundupan pertama ke Amerika Serikat pada tahun 1975. Beberapa tahun kemudian, Escobar yang menguasai kartel Medellin ini telah mampu mengirimkan 70 hingga 80 ton kokain per bulan dan jumlahnya semakin berlipat ganda. Kekayaannya terus berlipat, Kartelnya bisa meraup 420 juta dollar AS per minggu atau 22 miliar dollar AS per tahunnya.

Perjanjian ekstradisi kemudian ditandatangani pada tahun 1982, bahwa setiap orang Kolombia yang terbukti melanggar hukum Amerika Serikat bisa ditangkap dan diproses secara hukum di Amerika Serikat. Melihat potensi bahaya bagi bisnisnya, Escobar mengajukan diri menjadi anggota parlemen Kolombia dan terpilih pada 14 Maret 1982. Escobar berusaha masuk ke parlemen untuk menghapus perjanjian ekstradisi. Setelah terpilih, Escobar mulai membangun fasilitas yang dibutuhkan masyarakat seperti rumah ibadah, klinik, fasilitas olahraga, dan infrastruktur di pemukiman penduduk. Pekerjaan barunya itu membuat Escobar menjadi dekat dengan masyarakat miskin yang secara langsung merasakan manfaatnya. Akan tetapi, bagi pemerintah Kolombia dan AS, Escobar tetaplah gembong kokain yang harus ditangkap.

Laporan dari Boston Globe menyebut 600 polisi meregang nyawa di tangan anak buah Escobar. Belum lagi keterlibatannya dalam pembunuhan calon presiden Luis Carlos Galan yang difavoritkan menang dalam pemilu Kolombia tahun 1990 dan serangkaian aksi lainnya. Galan adalah masalah besar bagi Escobar karena misi utamanya memberantas perdagangan narkotika. Dalam kampanye, Galan bahkan berani menjanjikan untuk mengembalikan perjanjian ekstradisi jika menjadi presiden. Namun dalam sebuah kampanye publik pada 18 Agustus 1989, ia ditembak mati. Escobar juga disebut-sebut turut mendukung gerakan kelompok gerilyawan sayap kiri Kolombia bernama M-19 saat menyerbu Mahkamah Agung sebagai jawaban atas konstitusi perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat dan membunuh setengah dari seluruh hakim.

Escobar akhirnya semakin banyak melakukan pembunuhan dan penculikan terhadap para penegak hukum yang menolaknya. Pada tahun 1987 anak buah Escobar telah meledakkan sekitar 3000 mobil dengan bom, sekitar 22 ribu orang terbunuh dalam rangkaian insiden itu. Mahkamah Agung Kolombia tidak berdaya dan akhirnya mencabut perjanjian ekstradisi dengan AS.

Pablo Escobar semakin besar lewat penjualan kokain karena ia juga menyuap para jajaran pejabat, hakim, dan politisi. Ia juga turut terlibat dalam kematian ratusan orang termasuk warga sipil, polisi dan pejabat negara. Tingkat pembunuhan di Kolombia meningkat karena Escobar yang menggelontorkan uang kepada pembunuh bayaran untuk menumpas polisi. Selain dengan pemerintah, Salah satu rivalitas dengan kartel lain di dalam negeri juga kian meruncing. Baku tembak antarkartel kian kerap terjadi dan menimbulkan banyak korban jiwa. Jumlah pembunuhan tiap tahun naik dan Kolombia sempat tercatat sebagai negara dengan jumlah pembunuhan terbanyak di dunia.

Pada pertengahan tahun 1991, operasi pemerintah Kolombia terhadap Escobar semakin serius. Dengan dibantu Amerika Serikat di bawah pasukan khusus, memaksa raja kokain dunia ini menyerah dengan negosiasi. Ia akan menyerahkan diri namun di penjara yang didesainnya sendiri di dataran tinggi dekat Medellin. Penjara itu bernama La Caterdal yang  bergelimang fasilitas mewah. Dibanding penjara, La Catedral lebih cocok disebut sebagai tempat hiburan karena penuh kemewahan. Escobar menyerahkan diri adalah untuk menghindari penjara di Amerika.

Pada pertengahan 1992, pemerintah Kolombia mendapati bukti bahwa Escobar masih menjalankan bisnis kokain di balik jerujinya. Presiden langsung berencana memindahkan Escobar ke penjara umum. Presiden Gaviria memerintahkan tentara pimpinan Jenderal Gustavo Padro Ariza untuk memindahkan Escobar dari La Catedral. Sebanyak 4000 tentara dikerahkan untuk mengepung penjara pribadi Escobar tersebut pada 22 Juli 1992. Sandoval yang difungsikan sebagai negosiator justru disandera oleh pasukan pribadi Escobar yang bersenjata lengkap. Penyanderaan Sandoval yang juga Wakil Menteri Kehakiman Kolombia menyulut perintah Jenderal Ariza untuk menyerbu La Catedral. Sebanyak 250 pasukan elit, 4 helikopter, dan 7 anjing pelacak menerobos masuk dan berhasil melumpuhkan pasukan Escobar, namun Raja Kokain itu berhasil melarikan diri lewat terowongan rahasia.

Dilaporkan Los Angeles Times, kelompok ini bernama Los Pepes yang melakukan serangan ke anggota kartel Medellin dengan serangan berdarah dan membabi buta. Belasan dan bahkan lebih rekan Escobar yang meliputi pengacara dan kerabat ikut terbunuh. Dan sejumlah besar properti dari kartel Medellin dihancurkan. Setelah Escobar melarikan diri, Presiden Gaviria mengeluarkan perintah untuk menangkap Raja Kokain itu hidup atau mati. Tak ada lagi negosiasi, walaupun saat itu muncul kekhawatiran baru soal teror bom dari Escobar.

Pelarian Escobar berlangsung selama 16 bulan hingga akhirnya tempat persembunyiannya tercium kepolisian dan pasukan elit Kolombia yang dibantu Drugs Enforcement Administration (DEA), badan antinarkotika Amerika Serikat. Di bawah pimpinan Brigadir Hugo Martinez, tim tersebut mengawasi dan melacak transmisi telepon radio dan menemukannya bersembunyi di Los Olivio, sebuah kampung kelas menengah di Medellin. Baku tembak terjadi saat pasukan mengepung tempat persembunyiannya yang berisi Escobar dan pengawal pribadinya Alvaro de Jesus Agudelo.

Dalam kronologi penangkapan yang dirilis U.S Drug Enforcement Administration, kedua buronan ini berusaha melarikan diri dengan berjalan di atap rumah, di saat itulah keduanya ditembak polisi Kolombia. Dilaporkan Escobar mengalami luka tembakan di kaki dan tubuh bagian atas, dan yang paling fatal adalah tembakan di telinga. Kontroversi yang meliputi penembakan mati Escobar adalah tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa yang melepaskan tembakan hingga tepat di telinganya atau proses itu dilakukan setelah ia terjatuh. Beberapa kerabat Escobar percaya ia mengakhiri hidupnya sendiri dengan menembakkan diri tepat di telinga karena anak istrinya di sandera. Dalam buku Kenneth Robert berjudul Zero Hour: Killing of the Cocaine King memuat keterangan dari saudara Pablito, Roberto Escobar dan Fernando Sánchez Arellano yang menyebut bahwa raja kokain pernah mengutarakan bahwa ia akan menembak dirinya sendiri melalui telinga.

Tanggal 2 Desember 1993, menjadi akhir hidup raja kokain dunia asal Rionegro yang pada pada masa hidupnya memasok 80 persen kokain dunia, dan menyelundupkan 15 ton ke Amerika Serikat. Escobar telah menjadi ikon layaknya sosok Robin Hood bagi warga Medellin terutamanya kaum miskin kota banyak yang meratapi kematiannya. Buku Virginia Vallejo berjudul Loving Pablo Hating Escobar menyebut pemakamannya dihadiri oleh 25.000 orang.

Itulah peristiwa kematian seorang gembong narkotika yang merupakan raja kokain di Kolombia. Ia berhasil menyuap banyak politisi, polisi, dan orang-orang penting di Kolombia sehingga mampu menjalankan bisnisnya. Pendapatannya dari kokain yang mencapai angka 420 juta dolar per minggu, membuat majalah Forbes memasukkan nama Pablo Escobar dalam daftar orang terkaya di dunia. bahkan ia masuk daftar orang terkaya selama 7 tahun berturut-turut. Escobar sering membagi-bagikan uang ke masyarakat miskin agar mendapat dukungan memperkuat bisnisnya. Namun karena bisnisnya adalah sebuah kejahatan, maka ia tidak bisa tenang menjalankannya. Walaupun ia banyak menyuap pejabat negara, namun jeratan hukum akan selalu membayanginya.

 

Sumber Referensi : id.wikipedia.org

internasional.kompas.com

tirto.id

voi.id


0 komentar:

Posting Komentar