F Mei 2020 ~ PEGAWAI JALANAN

Selasa, 19 Mei 2020

8 Ramalan Jayabaya yang Kebetulan Terbukti Kebenarannya | Pegawai Jalanan


Dalam perjalanan sejarah nusantara, nama Kediri tak bisa dipisahkan dari tokoh yang sangat terkenal dan melegenda, yakni Prabu Jayabaya yang bergelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudana Wataranindita Parakrama Digjayottunggadewanama Jayabhayalancana.
Jayabaya adalah tokoh yang melahirkan kitab ramalan yang hingga kini masih dianggap memiliki 'tuah' dan dipercaya masih berlaku, yakni Jangka Jayabaya. Salah satu ramalan Jayabaya yang paling kesohor adalah soal para pemimpin negeri ini. Ramalan Jayabaya menyebut bahwa pemimpin Indonesia yang berarti presiden adalah No-To-No-Go-Ro.
Banyak yang percaya dan meyakini dengan ramalan tersebut. Hal ini karena pemimpin di negeri ini sesuai dengan apa yang ditulis Jayabaya, yakni Notonogoro. Namun selain Notonogoro, Raja Kediri ini juga memiliki beberapa ramalan lainnya. Ramalan itu pun diyakini dan benar-benar terjadi.

Berikut delapan ramalan Jangka Jayabaya yang sudah terbukti terjadi di Tanah Air:

Jawa akan terpecah-pecah


Sundaland
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof Arysio Santos, Ph.D dalam bukunya Atlantis The Lost Continent Finally Found disebutkan atlantis adalah negeri tropis yang berlimpah mineral dan kekayaan hayati.
Namun segala kemewahan itu lenyap tersapu bencana maha besar yang memisahkan Jawa dari Sumatera, menenggelamkan lebih dari separuh wilayah nusantara. Kejadian itu diperkirakan pada 11.600 tahun yang lalu.
Apa yang diteliti oleh Arysio tersebut menurut ahli sejarah Kediri, sebenarnya sudah dijelaskan dalam Kitab Jangka Jayabaya.
Bencana tersebut masuk dalam periodesasi zaman besar kedua yang disebut dalam Jangka Jayabaya adalah Zaman Kalijaga yang memiliki arti zaman tumbuhan. Di Jawa yang saat itu masih menyatu dengan pulau-pulau lain mengalami perubahan, yakni terpecah menjadi pulau-pulau kecil.

Marak seks bebas


apa ini?
Raja Jayabaya juga banyak memberikan perlambang dan sindiran yang bisa dibuktikan hingga sekarang, contohnya fenomena seks bebas yang hingga kini masih sering terjadi di masyarakat. Kemahiran Prabu Jayabaya ini diyakini dia dapatkan dari Syaikh Syamsuddin Al-Wasil.
Dalam Kitab Jangka Jayabaya pernah diungkapkan bahwa nanti akan banyak kaum laki-laki dan perempuan yang akan kehilangan rasa hormat sampai rasa malu.
Ada lagi yang menarik ungkapan dalam Jangka Jayabaya yakni wong wadon ilang kawirangane wong lanang ilang prawirane. Artinya banyak perempuan hilang rasa malunya dan banyak laki-laki hilang kehormatannya. Dengan tidak mendahului kehendak Allah, namun prediksi ini sudah terbukti.
Yang terakhir ada nukilan dari Jangka Jayabaya yakni akeh udan salah mangsa, akeh prawan tua, akeh randa nglairake anak, akeh jabang bayi lahir nggoleki bapa'e. Artinya banyak hujan turun bukan pada musimnya, banyak perawan tua yang terlambat menikah karena terlalu memilih-milih pasangan dan juga mementingkan karier. Banyak janda melahirkan anak (akibat hubungan bebas) dan banyak yang lahir mencari siapa ayahnya.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar tetap eling lan waspada yang artinya agar tetap ingat dan waspada.

Praktik korupsi di mana-mana


Koruptor
Kitab Jangka Jayabaya memprediksi akan terjadi praktik korupsi di tanah air yang dulu masih bernama Nusantara. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya pejabat yang haus akan kekuasaan dan melanggar sumpah-sumpah jabatannya.
Perlambang itu antara lain adalah, akeh janji ora ditetepi, akeh wong nglanggar sumpahe dewe (artinya - banyak orang melanggar janji dan sumpah jabatan yang diartikan untuk para pejabat banyak dilanggar, misalnya hakim berkhianat, pejabat yang korupsi dan lain sebagainya).
Akeh menungso mung ngutamakke duwit, lali kemenungsan, lali kebecikan lali sanak lali kadang (Banyak manusia yang hanya mengutamakan uang, lupa perikemanusiaan, lupa kebaikan dan lupa saudara.
Silakan kalian nalar sendiri, kejadian-kejadian yang diprediksi Sang Prabu Jayabaya sudah terbukti.

Munculnya pesawat terbang dan kereta api, hilangnya pasar pagi


Pesawat
Dalam Kitab Jangka Jayabaya banyak mengeluarkan sindiran untuk kehidupan di masa depan seperti sekarang. Jayabaya bisa memprediksi pasar rakyat yang biasanya ramai di pagi hari kini sudah tak bisa didengar lagi dalam radius 5 km.
Beberapa sindiran tersebut antara lain, Mbesuk yen ana kereta mlaku tanpa jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing duwur awang-awang, kali ilang kedunge pasar ilang kumandange. Iku tanda yen tekane jaman Joyoboyo wis cedak.
Kalau diterjemahkan artinya kurang lebih adalah - besok kalau sudah ada kereta berjalan tanpa kuda, tanah Jawa berkalung besi - artinya adanya kereta api, perahu berjalan di atas angkasa - artinya terciptanya pesawat terbang. Sungai hilang kedungnya artinya kehilangan sumber air dan ini sudah terbukti, termasuk pasar hilang kumandangnya, di mana zaman dahulu pasar di pagi hari seperti suara lebah karena suara pedagang dan pembeli bisa terdengar di radius 5 km. 
Sekarang tidak semua orang pergi kepasar karena banyak sekali toko online, makanan online, bahkan kita sekarang sedang menghadapi virus corona dan menerapkan Social Distancing yang tentunya mewajibkan kita untuk semakin membatasi interaksi social kita.

Tren orang mencari pesugihan


Ilusterasi
Selain memprediksi munculnya teknologi pesawat terbang dan kereta api, dalam Kitab Jangka Jayabaya juga mengatakan akan maraknya fenomena orang-orang tergila-gila dengan pesugihan karena malas untuk bekerja mencari uang.
Perlambang tersebut mengatakan - Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin, luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepengen kepenak, ngumbar nafsu angkara murka, nggedekake duraka.
Artinya dalam bahasa Indonesia adalah, banyak orang yang bekerja baik-baik merasa malu, lebih utama menipu. Banyak yang malas bekerja tapi ingin kaya (mungkin dengan mencari pesugihan atau tumbal,red). Banyak orang mengumbar nafsu angkara murka dan memperbesar perbuatan durhaka.
Kita bisa saksikan sendiri pada zaman kita ini, apakah kejahatan semakin berkurang? atau malah semakin bertambah? bagaimana dengan pesugihan yang ada di tempat tertentu? Mungkin orang yang tinggal di Pulau Jawa lebih tahu informasi ini.

Pulau Jawa sering terjadi banjir


Pulau Jawa
Ramalan ini benar-benar terjadi parah di pulau Jawa hingga kini. Raja Jayabaya sudah memprediksi sejak dulu bahwa pulau Jawa akan banyak digenangi banjir. Zaman itu disebut olehnya Zaman Kalatirto.
Zaman Kalatirto atau zaman air, di Jawa sering terjadi banjir karena Sang Hyang Raja Kano yang bertahta di Negara Purwocarito sering menata batu besar untuk membendung kali dan bengawan. Ini dihitung mulai tahun 301-400 tahun surya atau mulai tahun 310-412 tahun candra.
Bagaimana dengan prediksi kali ini? Apakah banjir sudah terjadi di Jawa? Jawabannya sudah apalagi di Jakarta langganan banjir setiap tahunnya.

No-To-No-Go-Ro


Pejuang Kemerdekaan
Salah satu ramalan Jayabaya yang paling tersohor adalah soal para pemimpin negeri ini. Ramalan Jayabaya menyebut bahwa pemimpin Indonesia yang berarti presiden adalah No-To-No-Go-Ro.
Banyak yang percaya dan meyakini dengan ramalan tersebut. Hal ini karena pemimpin di negeri ini sesuai dengan apa yang ditulis Jayabaya, yakni Notonogoro. Kata No dan To adalah merujuk pada presiden pertama Republik Indonesia yaitu Sukar-No dan presiden kedua Republik Indonesia yaitu Suhar-To. 
Sedangkan untuk kata setelahnya yaitu No beberapa orang yang ahli ada yang berpendapat adalah Presiden Habibie dengan menterjemahkan kata Habibi dalam bahasa arab yang artinya adalah cinta, cinta dalam bahasa jawa adalah Tres-NO jadi cocok dengan prediksi Prabu Jayabaya, yaitu Tres-No yang di maksud adalah presiden Habibi. Sedangkan sisanya Go dan Ro sampai sekarang belum ada yang cocok dengan prediksi ini.

Akan ada kulit kuning lepaskan Indonesia dari kekejaman kulit putih
Penjajahan
Dalam sebuah kisah, Sakari Ono takjub merasakan kesegaran air kelapa yang membasahi tenggorokannya. Inilah pertama kalinya anggota Batalyon 153 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang itu merasakan air kelapa muda. Ono muda begitu terkesan dengan keramahan penduduk di Cilacap, Jawa Tengah. Walau tak banyak interaksi dan terbatas karena kendala bahasa, Ono merasa disambut baik di Pulau Jawa.
Ono kemudian mengerti masyarakat begitu mempercayai ramalan Jayabaya. Akan ada orang-orang kate berkulit kuning yang akan melepaskan pendudukan Indonesia dari kekejaman bangsa kulit putih. Mereka percaya orang kate itulah para Tentara Jepang yang dahulu memiliki postur pendek dan berkulit kuning.
Selama bertugas di Indonesia, Ono lebih banyak kecewa melihat sikap para tentara Jepang lain. Pada masa tahun 1943 sampai awal 1945 di mana tidak ada perang di Pulau Jawa. Kemudian, Ono melarikan diri dari militer Jepang dan bergabung dengan tentara Indonesia.

Ono pun mengubah namanya menjadi Shigeru. Sehingga para veteran Jepang mengenalnya sebagai Rahmat Shigeru Ono. Dia kemudian berjuang bersama para pemuda. Dia melatih mereka dan memimpin gerilyawan Indonesia berperang melawan Belanda.
Rahmat Ono adalah tentara Jepang terakhir yang memihak Republik Indonesia. Samurai terakhir ini tutup usia tanggal 25 Agustus 2014 di Malang. Di tengah keluarga dan tanah air yang dicintainya.
Dari Sekelumit kisah ini, jelas Jepang mempunyai andil dalam mengusir Belanda di Indonesia dan Inggris di Semenanjung Malaya. Jika tidak karena Jepang yang mengobrak abrik kekuatan sekutu di Asia Tenggara, sudah pasti Indonesia kan lebih sulit lagi untuk mendapatkan kemerdekaannya. Karena saat jepang kalah perang dan menyerah, senjata-senjata peninggalan Jepang banyak digunakan oleh pejuang kita untuk melawan sekutu yang ditumpangi Belanda saat berusaha kembali menduduki Indonesia.

Itulah kedelapan ramalan Jayabaya yang sudah terjadi di tanah air, dalam pembahasan kali ini kami tidak menganjurkan kalian percaya dengan ramalan karena jelas percaya ramalan adalah perbuatan syirik. Akan tetapi kami hanya menganggap ini adalah sebuah sastra kuno yang memuat tentang sebuah prediksi yang kebetulan beberapa diantaranya pas dengan keadaan pada zaman modern ini. Kita ibaratkan dengan prediksi BMKG yang meramalkan cuaca dengan keilmuannya, begitu juga Prabu Jayabaya mungkin beliau mempunyai ilmu yang dapat menganalisa dan memprediksi sosiocultural masyarakat pada masa itu. 

Penulis : Argha Sena

https://www.merdeka.com


Sabtu, 16 Mei 2020

55 Ramalam Joyoboyo Yang Harus KIta Cpocokan Dengan Situasi Saat Ini | Pegawai Jalanan

Sunda Land

Kali ini Pegawai Jalanan akan membagikan ramalan Tahun 2020 menurut JOYOBOYO. Sekilas tentang Joyoboyo bagi kalian yang belum mengerti. Joyoboyo atau Sri Aji Joyoboyo adalah salah satu Raja di Kerajaan Kediri yang sangat terkenal ampuh dengan Ramalan nya.
Joyoboyo memerintah dari Tahun 1130 sampai 1157, dan pada masa pemerintahanya, dunia sastra Jawa Kuno mengalami kemajuan dan masa keemasanya. Joyoboyo juga pernah meminta Empu Panuluh dan Empu Sedah menyadur cerita Mahabarata Sansekerta kedalam kakawin Jawa Kuno Bharatayudha.
Ramalan Joyoboyo sangat terkenal di Indonesia, setiap ada peristiwa besar yang terjadi di Indonesia, banyak masyarakat dan pejabat yang mengaitkanya dengan ramalan Joyoboyo tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan saat membuat ramalan tersebut, Joyoboyo tidak asal sembarangan menerawang, melainkan juga melakukan Puasa, Semedi dan meditasi yang cukup lama dan sacral sehingga banyak ramalanya yang terbukti.

Prabu Joyoboyo

Berikut ini adalah cuplikan ramalan tersebut.
  • Besuk akan ada kereta tanpa kuda ( Mobil )
  • Pulau jawa akan berkalung besi ( Rel kerata )
  • Besuk akan ada perahu yang terbang ke Angkasa ( Pesawat )
  • Sungai akan kehilangan mata air
  • Pasar kehilangan keramaianya
  • Bumi akan tampak semakin kecil
  • Tanah sekilan dikenai pajak
  • Orang laki-laki berpakaian wanita, orang wanita berpakaian laki-laki
  • Banyak janji yang tidak ditepati
  • Banyak orang yang berani melanggar sumpahnya sendiri
  • Banyak orang yang saling lempar kesalahan dan tanggung jawab
  • Banyak orang akan melupakan Hukum Tuhan
  • Orang Jahat dipuji, orang suci dibenci
  • Banyak orang yang mengutamakan persolanan uang
  • Lupa akan kebaikan
  • Lupa sanak dan saudara
  • Banyak Ayah lupa pada anaknya
  • Banyak anak yang berani pada Ibunya
  • Saudara saling pecah belah
  • Antar keluarga saling curiga
  • Teman jadi lawan
  • Banyak manusia lupa asal usulnya
  • Banyak hukum yang tidak adik
  • Banyak pejabat jahat
  • Orang baik akan tersisih
  • Banyak orang malu untuk kerja halal
  • Lebih suka pekerjaan yang haram
  • Ingin hidup mewah
  • Orang baik ditolak, orang jahat naik pangkat
  • Perempuan kehilangan malunya
  • Orang laki-laki kehilangan kewibawannya
  • Banyak laki-laki tak punya istri
  • Banyak perempuan tidak setia pada suaminya
  • Banyak ibu menjual anaknya
  • Banyak perempuan menjual dirinya sendiri
  • Banyak orang bertukar pasangan
  • Banyak orang yang berdagang ilmu
  • Diluar putih dalamnya hitam
  • Banyak hujan yang tidak pada musimnya
  • Banyak perawan tua
  • Banyak janda melahirkan
  • Banyak anak lahir mencari anaknya
  • Agama banyak yang menantang
  • Rumah ibadah dibenci, rumah maksiat dipuja
  • Guru dimusuhi
  • Tetangga saling mencurigai
  • Angkara murka merajalela
  • Besuk akan ada perang yang datang dari Timur, Selatan, Barat dan Utara
  • Banyak orang baik semakin sengsara
  • Orang jahat semakin bahagia
  • Penghianat semakin nikmat
  • Orang lugu semakin terbelenggu
  • Pedagang banyak yang tenggelam
  • Perempuan melamar laki-laki
  • Pembeli membujuk penjual
Demikianlah ramalan Joyoboyo, dan sadar atau tidak, banyak sudah ramalan yang sudah dan sedang terjadi. Tentu ini semua menjadi pesan moral supaya kita semakin waspada akan segala tindak tanduk yang biasa kita lakukan. Sudah saatnya kita instropeksi diri, menyembuhkan pikiran dan batin kita dari keserakahan, kemunafikan, kejahatan, dan hal-hal buruk lainya.
Mari kita semakin mendekatkan diri pada Sang Pencipta yaitu Allah SWT, supaya kita senantiasa dilindungi dari bahaya dan cobaan yang dapat menyeret kita kedalam dosa dan akhirnya membawa kita ke Neraka. Tidak ada pilihan selain selain bertaubat, beribadah dan Percaya kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

6 Fakta Laksamana Kolchak, Pemimpin Anti-Bolshevik yang Terlupakan | Pegawai Jalanan


Sejarah dunia memang menarik untuk dibahas, karena dapat memberikan kita wawasan lebih tentang informasi sejarah baik beruba tokoh pemimpin, peristiwa-peristiwa dibelahan dunia, kisah-kisah masa lalu yang dapat kita jadikan pelajaran di masa saat ini dan lain sebagainya. Dalam sejarah Rusia mungkin semuanya sudah mengenal nama-nama seperti Tsar Nicholas II, Vladimir Lenin, Leon Trotsky, dan lain sebagainya, akan tetapi mungkin sedikit sekali yang tahu dengan Alexander Kolchak sang pemimpin tentara putih saat masa-masa revolusi di Rusia sedang berlangsung. Saat itu terjadi perang saudara antara Tentara Merah yang digerakan oleh partai bolshevik yang berhaluan komunis melawan tentara Putih yang menentang kaum komunis dan menentang revolusi Rusia.
Alexandr Vasilyevich Kolchak, lahir 16 November 1874 di sebuah desa di Sankt Petersburg atau Petrograd pada masa Kekaisaran Rusia. Kolchak sudah mulai menekuni dunia angkatan laut sejak usia muda. Namun, sejarahnya mengarungi lautan tenggelam seiring naiknya kekuasaan Bolshevik pada periode Revolusi Oktober 1917.
Upaya Kolchak menghalangi kaum Bolshevik untuk memegang kekuasaan tanah Rusia pasca Revolusi Oktober menyebabkan dia akhirnya dieksekusi oleh Tentara Merah. Banyak musuh dari negara lain yang sudah ia lawan, namun ia justru menemui ajal di tangan kaum sebangsanya sendiri dalam perang saudara.
Lalu, apa saja fakta dari kehidupan Laksamana Kolchak. Mulai dari awal kariernya di Angkatan Laut Kekaisaran Rusia hingga keterlibatannya dalam perlawanan Tentara Putih yang berujung pada akhir hidupnya. Mari kita bahas dalam 6 fakta berikut ini.

1. Angkatan laut dan peneliti

Alexander Kolchak Bersama Jajaran
Kariernya di Angkatan Laut Kekaisaran Rusia dimulai setelah dia lulus dari Korps Kadet Laut pada 1894. Pangkat Kolchak di Angkatan Laut terus meningkat. Salah satunya menjadi Laksamana Muda, memegang komando Armada Laut Baltik pada Perang Dunia I hingga menjadi Laksamada Muda untuk Armada Laut Hitam pada 1916.
Pada era Perang Saudara Rusia, ia menunjuk dirinya sendiri sebagai Laksamana pada tahun 1918 . 
Pada periode Perang Rusia-Jepang, Kolchak sempat menjadi tahanan perang selama 4 bulan di Nagasaki. Memasuki Perang Dunia I, Kolchak ditugaskan dalam misi penyebaran ranjau laut selama Perang Dunia I untuk menutup jalur Angkatan Laut Jerman. 
Selain di dunia militer, Kolchak juga menekuni bidang keilmuan. Selama bertugas di Angkatan Laut, Kolchak melakukan penelitian-penelitian ilmiah di bidang ilmu kelautan dan perairan. Dia telah melakukan penjelajahan di Samudra Arktik bersama penjelajah lainnya.

2. Revolusi Februari 1917

Revolusi Rusia
Meletusnya Revolusi Februari 1917 yang mengakhiri era Kekaisaran Rusia membuat Kolchak diperintahkan untuk kembali ke Petrograd. Kolchak memilih untuk bergabung dengan Pemerintahan Sementara Rusia pasca meletusnya Revolusi Februari 1917.
Namun, beberapa bulan kemudian ia melepaskan kepemimpinannya atas armada lautnya dan pergi ke Amerika Serikat sebagai Atase Angkatan Laut.
Kolchak menolak tawaran Amerika Serikat untuk tinggal disana dan menjadi kepala bagian ranjau laut di akademi laut mereka. Ia lebih memilih untuk kembali ke Rusia.
Kolchak sedang berada di Jepang dalam perjalanan pulang ke Rusia ketika Revolusi Oktober 1917 oleh kaum Bolshevik yang dipimpin oleh Vladimir Lenin meletus.

3. Revolusi Oktober 1917

Vladimir Lenin
Informasi tentang adanya Revolusi Oktober jelas membuat Kolchak marah. Selain karena Revolusi Oktober telah menggantikan Pemerintahan Sementara Rusia yang dibentuk pada Revolusi Februari, kaum Bolshevik melalui Revolusi Oktober juga menghendaki perjanjian damai Rusia dengan Jerman yang pada saat itu masih berperang.
Kolchak menganggap bahwa perjanjian damai tersebut adalah tindakan yang tidak pantas mengingat Rusia adalah bagian dari kubu Sekutu bersama dengan Britania Raya. Atas dasar tersebut, Kolchak menghubungi Britania Raya dan meminta agar ia bisa ditugaskan sebagai bagian dari militer Britania Raya untuk bisa terus berperang melawan Jerman.
Permintaan Kolchak disetujui oleh Britania Raya dan ia ditugaskan ke Mesopotamia pada Desember 1917 untuk melawan pasukan Turki Ottoman. Namun dalam perjalanan, Kolchak mendapat perintah baru dari Britania Raya untuk menuju ke Timur Jauh untuk menghimpun kekuatan anti-Bolshevik. Berangkatlah Kolchak menuju Rusia.

4. Pemimpin sementara Rusia 


  Alexandr Vasilyevich Kolchak

Upaya menghimpun kekuatan anti-Bolshevik di Timur Jauh tidak berhasil, Kolchak pun menuju Omsk. Pemerintahan Sementara Seluruh Rusia yang anti-Bolshevik akhirnya dibentuk pada akhir tahun 1918 dan Kolchak ditunjuk sebagai Menteri Perang.
Namun, November 1918 terjadi kudeta oleh pasukan Cossack yang mengakibatkan pimpinan Pemerintahan Sementara Seluruh Rusia ditangkap.
Dilansir Russia Pedia, peristiwa kudeta tersebut membuat Kolchak dipilih sebagai Pemimpin Tertinggi Pemerintahan Sementara Seluruh Rusia. Kolchak lantas menghimpun kekuatan Tentara Putih untuk melawan kekuatan Tentara Merah.
Tentara Putih berhasil meraih kemenangan di awal konflik. Namun, akhirnya Tentara Putih mengalami kekalahan dan terdesak di Omsk hingga akhirnya kota tersebut dikuasai Tentara Merah pada 19 November 1919.

5. Ditangkap dan dieksekusi

Alexandr Vasilyevich Kolchak dan Pasukan
Setelah Omsk jatuh ke tangan Tentara Merah, Kolchak memindahkan pusat pemerintahan ke Irkustk. Pada 4 Januari 1920, ia menunjuk Anton Denikin sebagai penggantinya. Beberapa hari kemudian, Kolchak dijanjikan oleh Cekoslovakia keamanan menuju lokasi militer Britania Raya.
Ternyata ia malah diserahkan kepada Tentara Merah. Kolchak kemudian dieksekusi mati pada 7 Februari 1920 oleh regu penembak tanpa melalui pengadilan dan jasadnya dibuang ke Sungai Angara.

6. Antara pahlawan dan penjahat


Kisah hidup Alexandr Kolchak sangat kontroversial. Ia bisa dianggap sebagai pahlawan Rusia karena berperang demi Rusia, namun bisa sebagai penjahat karena kejahatan yang telah ia lakukan. Kepemimpinan diktatornya saat ia menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi Pemerintahan Sementara Seluruh Rusia bisa dianggap sebagai kejahatan.
Kolchak dikabarkan melakukan kejahatan perang sebagai penyebab pembunuhan 25.000 orang di Ekaterinburg. Kediktatorannya terlihat dari peringatan keras bagi siapa pun yang menjadi ancaman Pemerintahan Sementara Seluruh Rusia. Legiun Ceko juga dikabarkan akhirnya meninggalkan Tentara Putih akibat kepemimpinan Kolchak.
Dari sisi kaum Bolshevik, tindakan Kolchak mengembalikan tanah kepada pemiliknya yang sebelumnya direbut oleh Bolshevik adalah sebuah kejahatan yang telah mengganggu jalannya revolusi.
Alat-alat produksi juga ia kembalikan kepada pemiliknya. Tindakan-tindakan yang berkebalikan dengan apa yang sudah dilakukan kaum Bolshevik.
Hubungan Kolchak dengan negara lain dianggap oleh Tentara Merah sebagai bentuk pengkhianatan kepada Rusia. Bahkan dikabarkan bahwa kudeta Cossack ternyata dibantu oleh Britania Raya yang akhirnya melanggengkan Kolchak menjadi Pemimpin Tertinggi.
Pihak Sekutu lainnya, seperti Prancis, Jepang dan Amerika Serikat juga dikabarkan turut terlibat mendukung Tentara Putih selama Perang Saudara Rusia.
Itulah 6 fakta Laksamana Kolchak. Setidaknya Kolchak di mata kaum Bolshevik tidak lain sebagai pengkhianat, agen negara asing dan penghalang revolusi. Namun, bagi dirinya dan pengikutnya, ia adalah sosok pelindung Rusia. Tergantung dari sisi mana kita akan melihat Kolchak. Yang pasti, Kolchak adalah seorang tokoh yang berada dalam kondisi politik yang sangat rumit.
Bagaimana menurut kalian, apa jadinya jika Kolchak tidak pernah bergabung dalam Tentara Putih? Apa jadinya jika Kolchak mendukung Revolusi Oktober? Apakah dia bisa menjadi lawan yang mengkhawatirkan bagi Stalin?