F Januari 2021 ~ PEGAWAI JALANAN

Rabu, 06 Januari 2021

200.000 Tentara Koalisi Eropa Hancur Lebur Tidak Sampai 2 Jam Pertempuran!!! PERANG MOHACS

  


Jika kita mendengar kata perang maka yang ada dipikiran kita biasa sebuah perang berlangsung selama berhati-hari bahkan berbulan-bulan. Namun ada sebuah peperangan yang menarik perhatian karena peperangan hanya berlangsung kurang dari 2 jam. Perang ini bukan hanya berisikan 100-200 prajurit, namun 100.000-200.000 prajurit musuh yang ikut dalam perang tersebut, dan kejadian menarik lainnya adalah banyak prajurit yang mati konyol dalam peperangan ini. Nama perang yang dimaksud adalah perang mohac, sebuah peperangan yang jarang didengar kaum muslimin. Peperangan ini adalah peperangan kaum muslim yang dipimpin Sultan Sulaiman al-Qanuny melawan koalisi eropa. Penyebab jarang terdengarnya nama perang ini adalah karena eropa berusaha menutupi kekalahan yang memalukan dalam perang mohacs tersebut.

Awal mula terjadinya perang mohacs adalah ketika Pasca turunnya sultan Salim I dari tahta dan naiknya sultan Sulaiman I, Hungaria meremehkan dan memandang sultan Sulaiman hanyalah sultan muda yang tidak berpengalaman, dan tidak memiliki pamor besar layaknya sang ayah. Ini membuat mereka berani melanggar perjanjian dengan tidak mau lagi membayar jizyah kepada Utsmaniyah. Hungaria pada waktu itu merupakan sebuah kerajaan besar yang dipimpin oleh raja Lajos II dari Dinasti Jagiellon. Ia adalah saudara ipar dari Kaisar Romawi suci kala itu, yaitu Charles V. Meskipun demikian, sejak era Sultan Salim I, ayah dari sultan Sulaiman I Al-Qonuni, Hungaria selalu membayar jizyah kepada Utsmaniyyah sebagai bentuk perjanjian damai antar kedua dinasti.

Karena Hungaria tidak mau membayar jizyah, maka Sulaiman mengirim utusan kepada raja Hungaria untuk memungut jizyah. Raja Hungaria bukannya membayar jizyah, dia malah membunuh utusan Sultan Sulaiman itu. Mendengar kabar tersebut, Sultan Sulaiman membawa pasukannya menuju Hungaria untuk memberikan pelajaran atas apa yang telah diperbuat raja Hungaria tersebut.

Pasukan Utsmani yang dipimpin langsung oleh Sultan berangkat dari Istanbul pada 23 April 1526 (11 Rajab 932).Sultan Sulaiman yang marah besar, lalu mempersiapkan pasukan perangnya dan bergegas ke Hungaria dengan pasukan kurang lebih 100.000 mujahid  dengan 350 meriam dan 800 kapal perang. Dalam perjalanannya menuju Hungaria yang berjarak sekitar seribu kilometer, pasukan Islam menaklukkan daerah-daerah yang dilaluinya, di antaranya Belgrade, ibukota Serbia. Ini dilakukan untuk mengamankan jalur kembali ataupun jalur mundur pasukan apabila pasukan Islam tertimpa kekalahan.

Mendengar kabar bahwa Sultan Sulaiman sedang menuju daerahnya, Maka, terbentuklah koalisi pasukan salib yang terdiri dari kekaisaran Romawi Suci (meliputi Spanyol, Jerman, Italia, Belgia, Swiss, Belanda, Luksemburg, dan sebagian Perancis), kemudian Hungaria itu sendiri, Slovakia, Rumania, Serbia, Kroatia, Polandia, Kerajaan Bavaria (sekarang wilayah Bayern), negara-negara kepausan, dan beberapa negara lainnya. Terkumpullah pasukan salib bersenjata lengkap dari koalisi negara-negara tersebut. Pasukan tersebut bermodalkan 200.000 pasukan berkuda, 35.000 diantaranya lengkap dengan senjata dan baju besi.

Pasukan Sulaiman Al-Qanuni  melewati sungai yang terkenal dan menunggu di lembah Mohacs selatan Hongaria dan timur Rumania menanti pasukan Eropa tersebut. Pertempuran dahsyat pun terjadi selepas waktu ashar. Pasukan Janissari di barisan pertama sanggup bertahan selama sejam, bahkan berhasil menghabisi 20 ribu prajurit musuh. Setelah berlalu satu jam, atas instruksi Sultan, barisan pertama membelah diri menjadi dua bagian ke kanan dan kiri, dan membukakan jalan bagi pasukan Eropa untuk menyerang barisan kedua pasukan Islam. Pasukan Eropa lantas mengerahkan pasukan utamanya untuk menyerbu. Melihat hal itu,barisan kedua pasukan Islam segera mundur, dengan tujuan memancing pasukan Eropa menuju pasukan meriam di barisan ketiga.

Merasa sudah unggul dan mengira kemenangan berada dipihak mereka, pasukan Eropa mengejar pasukan garis kedua sampai tidak menyadari formasi perang pasukan garis ketiga yang telah menunggu mereka. Sebanyak 100.000 pasukan Eropa telah terjebak oleh strategi jitu Sultan. sehingga tanpa sadar mereka sudah berada di tengah-tengah Meriam pasukan Muslim. Pasukan garis Ketiga telah siap dengan meriam-meriam besarnya, dan letusan pertama meriam itu menyadarkan pasukan Eropa akan situasinya yang sudah terjebak, tapi semua sudah terlambat, Pasukan Janissary dan Pasukan Berkuda yang tadi dikejar pasukan Eropa berbalik menghajar pasukan inti Eropa. Dentuman-dentuman meriam selanjutnya menjadi awal kematian tragis pasukan pasukan inti Eropa.

Pasukan eropa kocar-kacir sambil mencari jalan untuk mundur namun mereka telah terkepung oleh pasukan muslimin. Sisa-sisa pasukan Eropa berusaha untuk mundur, namun tidak ada jalan yang terbuka bagi mereka kecuali menuju sungai. Pasukan Eropa yang tersisa pun segera mundur menuju sungai, namun ini menjadi bencana tersendiri bagi mereka dengan banyaknya pasukan yang mati karena berdesak-desakan dan tenggelam di sungai karena baju besi yang mereka pakai. Salah satu pemimpin yang mati adalah sang raja Hungaria, Lajos II, yang mati tenggelam di sungai. Kematiannya ini menutup lembaran pertempuran besar ini karena pasukan eropa telah dikalahkan oleh pasukan muslimin.

Muslimin memasuki Budapest, Ibu Kota Hungaria dengan lantunan takbir bertepatan dengan Iedul Adha setelah mereka lantunkan hal  yang sama di Belgrade Serbia. Kemenangan Utsmaniyah menyebabkan perpecahan Hongaria untuk selama beberapa abad di antara Kesultanan Utsmaniyah, Monarki Habsburg dari Austria dan Kerajaan Transilvania. Kematian Lajos II ketika menyelamatkan diri dari pertempuran menandakan akhir dinasti Jagiellon, dan dinasti ini kemudian bersatu dengan Habsburg melalui pernikahan dengan adinda Lajos.

Kekalahan tersebut benar-benar membuat Eropa malu karena merupakan sebuah aib bagi mereka. Pasukan yang berjumlah 200.000 orang kalah oleh pasukan muslimin yang berjumlah 100.000 orang. Dan yang lebih memalukan adalah kekalahan mereka kurang dari 2 jam dengan banyak prajurit yang mati konyol karena tenggelam di sungai. Walaupun 1500 an kaum muslimin gugur dalam perang tersebut, namun itu adalah awal penaklukan eropa. Itulah alasan mereka menutup-nutupi kekalahan mereka agar tak banyak diketahui kaum muslimin dengan cara membuat film-film yang menyudutkan Sultan Sulaiman. Kita sebagai umat muslim harusnya bangga dengan kemenangan yang telah diraih oleh kaum muslimin. Wallahualam.

Penyusun : Riskyrito

Penyunting : Argha Sena

Referensi    : Hidayatullah.com, cendekiapos.com, radiodai.com

Benarkah Ramalan Tahun 2021 Dari 3 Tokoh ini akan terjadi! Ataukah Hanya Sebatas Asumsi???

 

Dengan bergantinya tahun saat ini dari tahun 2020 menjadi tahun 2021, kita telah mengalami tahun yang buruk di 2020 seperti pandemi covid 19 dan juga banyak fitnah tersebar dimana-mana. Bahkan di awal tahun 2021 sudah terjadi musibah dan bencana yang datang berturut-turut, dari jatuhnya pesawat sriwijaya dengan no penerbangan SJ 182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak, Banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa di sulawesi yang baru-baru ini terjadi bahkan banyaknya ulama yang wafat di awal tahun ini membuat kita semakin waspada. Tentunya, banyak masyarakat masih berharap  akan ada kejadian yang baik setelah melewati tahun 2020 dan bahkan awal tahun 2021 ini. Munculnya banyak ramalan tentang tahun 2021 ini membuat masyarakat penasaran bagaimana keadaan yang akan terjadi pada tahun ini. Akankah tahun ini menjadi lebih baik ataukah semakin buruk, karena melihat perkembangan zaman yang makin kacau. Lalu seperti apakah ramalan tahun 2021 yang diramalkan oleh orang terdahulu seperti Jayabaya, Ronggowarsito dan Nostradamus tentang keadaan ditahun 2021.


Jayabaya



Jayabaya pernah meramalkan bahwa tahun 2021-2100 telah masuk pada zaman kalasurata atau zaman halus. Jayabaya merupakan seorang raja Kediri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157 telah meramalkan bagaimana keadaan dimasa yang akan datang. Jayabaya semakin dikenal setelah banyak ramalan-ramalannya yang terbukti pernah terjadi di Indonesia. Ramalan tersebut ditulisnya dalam kitab yang bernama jongko Jayabaya.

Jayabaya meramalkan akan adanya masa penuh dengan bencana yang akan melanda suatu negeri. Tahun 2021 merupakan tahun suryo, sebuah tahun ganjil yang memiliki banyak kejutan. selain itu  tahun ini pula menjadi tahun awal masuknya zaman kalasurata atau zaman halus. Jayabaya pernah meramalkan akan terjadi keadaan yang sangat memprihatinkan, mengerikan bahkan penuh penderitaan. Berikut isi ramalan Jayabaya yang akan terjadi pada tahun 2021:

1.           Ora ngendahake hukum Hyang Widhi artinya tak peduli akan hukum Hyang Widhi (Tuhan).

2.           Agomo akeh sing ditentang artinya agama banyak di tentang.

3.           Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit artinya banyak orang hanya mementingkan uang.

4.      Omah suci di benci, Omah olo soyo di ujo artinya rumah suci (Ibadah) justru dijauhi, rumah maksiat malah di puja.

5.           Wong jahat munggah pangkat, Wong mulyo di kunjoro artinya banyak orang jahat naik pangkat, orang mulia banyak di penjara.

6.           Ratu ora netepi janji, musna panguwasane artinya Raja ingkar janji, hilang wibawanya.

7.           Akeh penghianat artinya akan banyak orang penghianat.

8.           Tukang mangan suap saya ndadra artinya pemakan suap semakin merajalela.

9.           Wong cilik akeh sing kapencil Amarga dadi korbane si jahat sing jajil artinya rakyat kecil banyak yang tersingkir karena menjadi kurban si jahat yang laknat.

10.        Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat artinya yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.

11.        Wong sing atine suci dibenci artinya yang berhati suci dibenci.

12.        Sing jujur kojur artinya yang jujur malah sengsara.

13.        Sing sawenang-wenang rumangsa menang artinya yang sewenang-wenang merasa menang.

14.        Wong lanang ngasurake drajate dewe artinya laki-laki menghina derajatnya sendiri.

15.        Wong wadon ilang kawirangane artinya perempuan hilang malu.

16.        Akeh wong wadon ora setya marang bojone artinya banyak perempuan tidak setia pada suami.

17.        Wong wadon lacur nengendi-endi artinya perempuan lacur banyak di mana-mana.

18.        Akeh jabang bayi lair goleki bapake artinya banyak anak yang mencari bapaknya.

19.        Prikamanungsan soyo ilang artinya perikemanusiaan semakin hilang.

20.        Anak mangan bapak artinya banyak anak berani melawan pada orang tuanya (Bapak).

21.        Sedulur mangan sedulur artinya saudara makan saudara (tidak rukun).

22.        Konco dadi musuh artinya kawan jadi musuh.

23.        Guru disatru artinya banyak guru dimusuhi.

24.        Wong main akeh sing dadi artinya penjudi banyak meraja lela.

25.        Akeh barang harom, akeh anak harom artinya banyak barang haram, banyak anak haram.

26.        Akeh wong kaliren lan wuda artinya banyak orang lapar dan telanjang.

27.        Wong nggole pangan koyo gatah diinteri artinya mencari rezeki ibarat gabah di tampi.

28.        Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan artinya Banyak orang mati lapar di samping makanan.

29.        Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara artinya Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.

 

Keadaan-keadaan tersebut memang telah terjadi dari tahun-tahun sebelumnya, yang setiap tahun makin sering terjadi. Keadaan saat ini telah ditulis dalam kitab jangka jayabaya beratus-ratus tahun yang lalu, jauh sebelum keadaan saat ini terjadi. Ramalan inilah yang membuat banyak masyarakat percaya bahwa ramalan Jayabaya kembali terbukti, sehingga menghubungkan bahwa mulai dari tahun ini kita akan menghadapi masa-masa yang sulit ke depannya. Dengan keadaan yang lebih buruk dari tahun sebelumnya. 


Ronggowarsito



Selain Jayabaya dari kerajan Kediri yang biasa meramalkan keadaan suatu negeri, dari keratonan Surakarta juga memiliki peramal yang juga tidak diragukan lagi kebenarannya. Dia adalah Ronggowarsito, pujangga terakhir Keraton Kasunanan Surakarta yang pernah menulis kalimat dalam serat Kalathida atau Zaman Edan. Ronggowarsito lahir di Surakarta 15 Maret 1802 dengan nama kecil Bagus Burhan. Dia adalah putra dari Mas Pajangswara atau Mas Ngabehi Ronggowarsito, cucu Yasadipura II. Ronggowarsito meninggal di usia 71 tahun pada 24 Desember 1873.

Serat Kalathida Ronggowarsito dikenal masyarakat Jawa sebagai ramalan datangnya Zaman Edan atau Zaman rusak. Syair serat Kalithida terdiri atas 12 bait dari tembang Macapat Sinom yang ternyata sangat relevan dengan kondisi saat ini. Adapun bait ke 7 dari syair tersebut dikatakan sangat mirip dengan keadaan yang kita alami berbunyi:

Amenangi jaman edan

ewuh aya ing pambudi

Melu edan nora tahan

yen tan milu nglakoni

boya kaduman melik

kaliren wakasanipun.

Dlilalah kersa Allah

begja-begjaning kang lali

luwih begja kang eling lan waspada.

Artinya:

Menghadapi zaman edan

Keadaan menjadi serba sulit

Turut serta edan tidak tahan

Apabila tidak turut serta melakukan

Tidak mendapat bagian

Akhirnya menderita kelaparan

Sudah menjadi kehendak Allah

Betapa pun bahagianya orang yang lupa

Lebih berbahagia mereka yang sadar dan waspada.

 

Walaupun syair tersebut menggambarkan keadaan ketika Ronggowarsito kala itu, namun banyak masyarakat yang menghubungkan dengan keadaan yang tengah berlangsung saat ini. Dalam bait tersebut memang sekilas mirip dengan keadaan sekarang dimana banyaknya orang-orang yang masuk dalam kategori tersebut. Kita seakan dipaksa untuk mengikuti keadaan yang tidak sesuai dengan hati nurani kita. Namun jika kita tidak mengikuti maka kita akan  dikucilkan bahkan mungkin dicerca. Mereka yang memiliki jabatan pun terkadang terpaksa melakukan hal yang tidak ingin ia lakukan tetapi karena takut kehilangan jabatannya ia pun melakukannya.          Dorongan nafsu duniawi menutup mata hatinya sehingga melakukan perbuatan yang hina seperti korupsi, suap-menyuap bahkan kejahatan-kejahatan lain yang membuatnya tetap memegang jabatan. Padahal dalam bait serat kalithida dikatakan bahwa untuk apa jabatan jika hanya menanam dosa. Pada bait-bait terakhir, Ronggowarsito mengingatkan kepada kita agar kita selalu berpegang teguh kepada Allah dan Rasulnya. Meminta perlindungan kepadanya agar terhindar dari fitnah yang datang menerpa. Karena hanya kepada Allah kita menyembah dan memohon pertolongan.

 Nostradamus


Nostradamus adalah peramal yang paling terkenal pada masanya. Peramal bernama lengkap Michel de Nostredame ini lahir pada 14 Desember 1503 di St. Remy, sebuah kota kecil di Perancis. Nama Nostradamus melejit setelah hasil karyanya yang berjudul Les Propheties terbit pada tahun 1555. Sejak itu, para penyuka ramalan selalu mencermati ramalan pria berdarah Yahudi ini karena ketepatan ramalan-ramalannya.

Banyak yang meyakini kalau kemampuan Nostradamus meramal, karena dia memiliki kemampuan clairvoyance, yakni kemampuan untuk melihat masa depan. Apalagi karena kedua kakeknya juga memiliki kemampuan ini. Sayangnya, setiap ramalan yang dibuat terlalu sulit untuk dimengerti, karena selain mengandung unsur permainan acak kata, juga terdapat sandi-sandi angka, anagram, dan simbologi yang misterius.

Ramalan Nostradamus yang telah terbukti yaitu tentang kematian tragis raja prancis, kebakaran besar London, revolusi Prancis, Louis Pasteur, Adolf Hitler, bom Hiroshima dan Nagasaki, pembunuhan John F Kennedy dan Robert Kennedy serta terror 9/11. Pada awal tahun 2021, ramalan Nostradamus kembali di angkat ke media dan dihubungkan akan terjadi pada tahun ini. adapun ramalan yang diambil dari syairnya yang jika diartikan ke bahasa Indonesia berbunyi:

Sedikit manusia saat ini : Setengah mati untuk memulai semua dari awal
Ini hanya berarti satu hal: datangnya kiamat
zombie.
Ayah dan ibu meninggal karena kesedihan yang tak terbatas
Wanita yang sedang berduka, monster yang menyebalkan
Yang Agung tidak ada lagi, seluruh dunia akan berakhir.

Setelah masalah besar bagi umat manusia, yang lebih besar disiapkan
Penggerak Agung memperbarui zaman
Hujan, darah, susu,
kelaparan, baja, dan wabah
Apakah api di langit terlihat, percikan yang panjang mengalir

Jika melihat dari syairnya tersebut pada bait pertama hal ini mungkin terjadi pada tahun 2020 dimana banyak manusia yang meninggal karena covid-19. Dimana kejadian di Wuhan, China penderita covid kala itu bertingkah layaknya zombie. Bagi anggota keluarga yang terpapar covid-19 tentu akan bersedih atas apa yang menimpa keluarganya. Namun yang jadi permasalahan yaitu pada bait selanjutnya. Pada bait inilah banyak yang percaya bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun dengan masalah yang lebih besar. Dimana akan terjadi kelaparan dimana-mana, wabah yang masih belum selesai bahkan pada kalimat terakhir banyak yang mengasumsikan akan terjadi hujan Asteroid. Masyarakat yang mempercayai hal itu mungkin akan berharap-harap cemas dengan penggambaran yang mengerikan tersebut.

Itulah beberapa ramalan yang mungkin akan terjadi ditahun 2021 yang terdengar mengerikan dan juga memprihatinkan. Dimana kekacauan akan terjadi dengan banyak bencana, kelaparan, fitnah dan juga kejahatan. Mempercayai ramalan tidaklah dibolehkan dalam agama, karena akan mengganggu keimanan kita dengan hal-hal yang belum terjadi. Lebih baik kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa. Karena atas kehendaknya semua hal yang terjadi di dunia ini. Walau tanpa kita sadari sesungguhnya keadaan tersebut sudah terlebih dahulu di sampaikan oleh Rasulullah tentang keadaan akhir zaman. Karena saat ini kita memang tengah berada di akhir zaman yang penuh dengan tipu muslihat. Mantapkan keimanan untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa. Agar kita tidak terpedaya oleh tipu muslihat dunia.

 


Penyusun : Riskyrito

Penyunting : Argha Sena

Referensi        : kurio.iid, lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com, liputan6.com,

                        tribunnews.com, Wikipedia.org

Minggu, 03 Januari 2021

MUSTAFA KEMAL ATATURK Penghancur Khalifah Islam Terakhir yang Hidupnya Berakhir Mengenaskan | Pegawai Jalanan

Mustafa Kemal Ataturk

Saat ini banyak sejarah tentang islam yang diputarbalikan faktanya oleh pandangan sekuler barat. Para orang-orang barat tentu tidak ingin islam kembali bangkit, maka dari itu sejarah yang buruk dibuat seolah-olah baik oleh mereka. Demikian pula dengan sejarah Mustafa Kemal yang mereka tuliskan sebagai pembaharu Negara turki dengan sebutan ataturk yang berarti bapak bangsa Turki. Mereka berupaya meyakinkan orang-orang bahwa Mustafa Kemal adalah seseorang yang tepat dengan julukannya. Selain Ataturk, Mustafa Kemal juga diberikan julukan Ghazi yang artinya panglima perang yang gagah dan tanpa tanding serta disebut-sebut sebagai khalidnya Turki. Namun benarkah demikian? Semua karena dia kala itu masih memakai topengnya sehingga di anggap pahlawan. Semua berubah ketika ia mulai menampakkan wajah aslinya.


Sejarah Singkat Karir Mustafa Kemal

Mustafa Kemal lahir pada tanggal 19 mei 1881 di kota Salanik ( kota Yahudi) daerah Macedonia yang berpenduduk sekitar 140.000 jiwa. Delapan puluh ribu di antaranya adalah orang-orang Yahudi Espana, dan dua puluh ribu lainnya lagi adalah orang-orang Yahudi Al-Dunama yang merupakan kaum Yahudi yang berpura-pura masuk Islam. Secara resmi Mustafa Kamal adalah anak Ali Ridha. Sedangkan ibunya bernama Zubaidah. Cerita lain mengatakan Zubaidah (ibu Mustafa Kemal) hamil dari hasil perzinahannya dengan seorang pria bernama Abdumusin Agha. Hal ini dikarenakan Perkawinan Ali ridha sendiri dengan Zubaidah merupakan perkawinan yang sangat kontras. Hal ini disebabkan perbedaan usia kedua pasangan tersebut mencapai dua puluh tahunan.( perjuanganislami.blogspot.com)

Di masa kecil, Mustafa Kamal sangat dibenci dan dikucilkan teman-temannya. Di sekolah, ia sering bertengkar dengan teman dan gurunya. Ia merasa senang manakala dapat menyakiti seseorang yang lebih lemah darinya. Mustafa Kemal banyak bersandar pada teman-temannya para pendeta Macedonia yang sengaja ”menangkapnya”. Para pendeta Macedonia inilah yang mengajarkan dasar-dasar bahasa Perancis bersama seorang teman Mustafa dari Macedonia yang bernama Fethi. Ia bersama temannya ini kemudian menjadi tokoh yang radikal untuk menentang sultan. Pada usia 14 tahun, Mustafa Kemal pindah ke sebuah akademi di Monastir. Mustafa Kemal senang berkunjung ke tempat-tempat hiburan Eropa. Dimana para wanita tidak mengenakan cadar, menyanyi, berdansa, dan duduk di meja bersama laki-laki dan Mustafa Kemal senang minum-minuman keras.

Pada tahun 1893, Mustafa Kemal masuk ke sekolah militer di kota Salanik. Setelah empat tahun dia lulus dari sekolah ketentaraan tingkat menengah di Monester, yakni di kota Balkan. Kota di mana fitnah bergolak dengan hebatnya menentang sistem kekhilafahan. Lulus dari Monester  tahun 1899. kemudian Mustafa Kemal dikirim ke Akademi Militer Istambul. Lulus dari akademi tersebut tahun 1902. Mustafa Kemal melanjutkan pendidikan di Akademi Staf Komando Militer, lulus tahun 1905. Mustafa Kemal bergabung dengan perkumpulan mahasiswa nasionalis, yang dikenal sebagai Vatan (yang artinya Tanah Air) kemudian dia diangkat menjadi pemimpin. Para anggotanya menganggap dirinya kelompok revolusioner yang menentang pemerintahan Sultan Abdul Hamid II. Anggotanya bersumpah melengserkan sultan dan menggantinya dengan sistem pemerintahan Barat dengan konstitusi dan parlemen, menghancurkan otoritas para ulama, menghapus jilbab dan kerudung, serta mendeklarasikan kesetaraan gender. Mustafa diundang untuk menghadiri salah satu pertemuan di sebagian rumah-rumah orang Yahudi yang memiliki kewarganegaraan Italia dan organisasi-organisasi Freemasonry Italia. Turki Muda menjadikan perlindungan yang diberikan kepada Yahudi ini sebagai tameng. Tahun 1908 M Kaum nasionalis sekuler Turki Muda melakukan revolusi. Kala itu Sultan Abdul Hamid II menentang konstitusi 1876 yang sekuler dan selalu menyerukan kembali ke Syari’at Islam.

Kebencian rakyat kepada khalifah semakin memuncak dengan adanya berita-berita di media, di mana khalifah menyatakan halalnya darah Mushfata Kemal sebab dia dianggap sebagai pemberontak dan pembangkang. Pada tanggal 26 April 1909 M Turki Muda yang berkomplot dengan Syaikhul Islam, Mohammad Dia’ uddin Afandi, berhasil memberhentikan Sultan Abdul Hamid II, seorang khalifah yang saleh dan lembut.  Sejak saat itu Khilafah Utsmaniyah dikuasai kaum nasionalis Turki. Setelah pemberhentian Sultan Abdul Hamid II banyak orang mulai menulis buku yang memfitnah dan menyerang Sultan Abdul Hamid II. Mereka memfitnah Sultan Abdul Hamid II sebagai orang yang menjadikan Daulah Utsmani tenggelam semakin dalam dan menampilkan Turki Muda sebagai pahlawan. Setelah Sultan Abdul Hamid II diberhentikan, tahun 1909 M Sultan Muhammad Risyad menggantikannya sebagai Khalifah Turki Utsmani. Namun pemerintahannya sebenarnya sudah tidak berarti karena paham sekulerisme kala itu telah masuk ke dalam pemerintahan Turki Utsmaniyah.

Karir Mustafa Kemal terus menanjak, setelah berhasil memenangkan salah satu peperangan di Ghalipuli, sampai akhirnya ia diangkat sebagai panglima pasukan di Palestina.. Di kota Al-Quds, Mustafa Kemal mengadakan perjanjian dengan Allenby, panglima pasukan Inggris. Pihak Inggris telah bersepakat dengan Mustafa kemal supaya ia menarik pasukannya dari Palestina dan memberi kesempatan kepada Allenby untuk masuk bersama pasukannya. Dengan demikian pasukan Allenby dapat memukul pasukan Turki ke-4 dengan pukulan yang mematikan. akibat pengkhianatan ini, Mustafa kemal, menjadikan kehancuran bagi kekuatan Turki untuk selama-lamanya. Untuk mengakhiri Khilafah Utsmani hingga ke akar-akarnya Barat membuat skenario busuk namun licin. Mereka akan melahirkan seorang pahlawan boneka yang bisa dijadikan partner pasukan sekutu dan orang itu adalah Mustafa Kemal. Hubungan antara intelijen Inggris dan Kemal dilakukan melalui perantaraan seorang intelijen bernama Amstrong yang memiliki hubungan dekat dengan Kemal.

Di akhir Perang Dunia I Mustafa Kemal memimpin pasukan pertahanan Turki melawan Pasukan Sekutu Eropa dan Yunani yang menguasai Izmir. Mustafa Kemal mendengungkan spirit Jihad di Turki, mengangkat al-Qur`an dan membuat orang-orang Inggris menarik diri tanpa terjadi bentrokan senjata apa pun. Tentunya semua adalah rencana orang barat agar Mustafa Kemal tampil sebagai pahlawan bangsa Turki yang tengah dilanda keputusasaan. Dunia Islam menyambutnya dengan penuh antusias dan memberinya gelar ”ghazi” (panglima perang yang gagah dan tanpa tanding) tanpa menyadari bahwa Mustafa Kemal sesungguhnya adalah penghianat. Hingga tahun 1919 M Mustafa Kemal masih bersandiwara. Untuk menutupi kebenciannya kepada Islam dan untuk meraih simpati rakyat Khilafah. Ketika dia berhasil menang atas Yunani di Ankara, ia berbicara di hadapan publik, ”Sesungguhnya semua rencana akan diambil tidak dimaksudkan kecuali untuk melindungi kesultanan dan khilafah serta pembebasan sultan dan negeri ini dari perbudakan orang-orang asing.” Dengan kedudukannya yang semakin populer, kebiasaannya berzina dan minum-minuman keras tidak pernah hilang malah semakin parah.

Membuka Topeng Sandiwara

Pada bulan April 1920 Mustafa Kemal membentuk dan memimpin Majelis Nasional Agung Turki yang berpusat di Ankara. Tahun 1922 kaum nasionalis sekuler Turki makin merajela. Sultan Mehmet VI Vahdettin (Wahiduddin) dijatuhkan. Kelompok nasionalis ini membuat kekuasaan Khalifah ditiadakan pada tanggal 1 November 1922. Mulailah Mustafa Kemal menampakkan kebenciannya kepada Islam secara perlahan-lahan. Pada tanggal 19 November 1922 melalui Majelis Nasional Turki di Ankara, Mustafa Kemal mengangkat Abdul Majid II menjadi Khalifah menggantikan Muhammad Wahiduddin yang melarikan diri. Sultan Abdul Majid ini sebenarnya hanya khalifah boneka yang sama sekali tidak memiliki kekuasaaan apa-apa. Pada tanggal 29 Oktober 1923 kaum nasionalis sekuler Turki memproklamirkan berdirinya Republik Turki dengan Mustafa Kemal sebagai presidennya. (voa-islam.com)

Mustafa Kemal menyatakan tegas bahwa ia akan menghancurkan puing reruntuhan Islam dalam kehidupan bangsa Turki. Hanya dengan mengeliminasi segala hal berbau Islam, Turki bisa ‘maju’ menjadi bangsa modern yang dihormati. Tanpa ragu Kemal menyerang Islam dan pilarnya karena dia telah berdiri dipuncak kekuasaan. Tahun 1340 H/ 1923 M Mustafa Kemal menandatangani perjanjian dengan negara-negara Barat yang dikenal dengan nama Perjanjian Luzan (Lausane). Perjanjian itu mewajibkan Turki menerima beberapa syarat yang dikenal dengan nama syarat Karzun (Curzon) yang empat. Karzun adalah ketua delegasi Inggris dalam pertemuan Luzan. Empat syarat itu:


1. Pemutusan Turki dari semua hal yang berhubungan dengan Islam.

  1. Penghapusan Khilafah Islam untuk selama-lamanya.
  2. Mengeluarkan Khalifah dan para pendukung Khilafah dan Islam dari negeri Turki serta mengambil harta khalifah.
  3. Mengadopsi undang-undang sipil sebagai pengganti undang-undang Turki yang lama.

Tanggal 3 Maret 1924 Mustafa Kemal pun memulai proses penjagalan Khilafah yang tanpa daya. Mustafa Kemal berusaha membungkam suara penentangnya dengan mengancam dengan hukuman mati bagi para pengkritik pendapatnya. Mustafa Kemal mengusulkan pada Majelis Nasional proyek pembubaran khilafah yang dia sebut sebagai ”bisul sejak Abad Pertengahan” untuk selamanya dan mendirikan negara Turki sekuler. Keputusan mencakup pembuangan Khalifah pada hari berikutnya ke Swiss sehingga membuat sistem khilafah pun hilang.

 

Kebijakan yang Menyudutkan Islam


Khalifah Ustmani

Tahun 1925 M/ 1344 H masjid-masjid ditutup dan pemerintah menghancurkan semua gerakan keagamaan dengan segala kebengisannya. Selama berkuasa, Mustafa Kamal memperlihatkan watak seorang Yahudi asli yang sangat membenci agama. Kekacauan akhirnya meledak pada 1926, ketika suku Kurdi gunung melancarkan pemberontakan bersenjata melawan rezim Kemalis. Mustafa Kemal tak buang waktu. Seluruh suku Kurdistan di Turki dibinasakan dengan bengis, desa dibakar, ternak dan hasil panen dihancurkan, perempuan dan anak-anak diperkosa dan dibantai. 46 kepala suku Kurdi digantung di depan umum. Dan terakhir, mengeksekusi Syekh Said, pemimpin suku Kurdi. Dia menghancurkan seluruh kehidupan beragama di Turki dan menggantinya dengan paham sekuler. Mustafa Kamal Ataturk merupakan seorang Mason dari Lodge Nidana. Dia juga melarang adzan menggunakan bahasa Arab dan hanya diperbolehkan berbahasa Turki. Ketika Mustafa Kemal melewati suatu masjid yang masih mempergunakan adzan dengan bahasa Arab, seketika itu juga dirinya merobohkan masjid itu. 

Cerita yang lain mengatakan, ketika Mustafa mewajibkan setiap orang Turki memakai topi Barat yang kala itu di Turki lazim dianggap sebagai simbol kekafiran, maka barangsiapa yang tidak mau menuruti perintahnya memakai topi, orang itu akan dihukum gantung. Hasilnya, banyak lelaki Turki yang digantung di tiang-tiang gantungan yang sengaja dibuat di lapangan-lapangan kantor pemerintahannya.(eramuslim.com)

Pada tahun 1926/ 1345 M Syariah Islam diganti dengan hukum sipil yang diadopsi dari hukum Swiss. Tahun itu juga Penanggalan Hijriyah diganti dengan penanggalan masehi sehingga angka tahun 1345 H dihapus di seluruh Turki dan diganti dengan 1926 M. Tahun 1928 M/ 1347 H Teks undang-undang menghapus Turki sebagai pemerintahan Islam. Teks sumpah yang diucapkan para pejabat pemerintah saat dilantik yang sebelumnya bersumpah dengan nama Allah diganti dengan hanya mengucapkan ”Dengan kehormatan mereka, mereka akan menunaikan kewajiban.” Pada Tanggal 1 November 1928 dibuat UU tentang pengambilan dan penerapan alfabet (Latin) serta pelarangan tulisan Arab.

Tahun 1929 M/ 1348 H. Pemerintah mulai mewajibkan secara paksa untuk menggunakan huruf-huruf latin dalam penulisan bahasa Turki sebagai ganti huruf Arab yang dipakai sebelumnya. Pengajaran bahasa Arab dan Persia dihapuskan dari seluruh fakultas. Buku-buku yang terlanjur dicetak dalam huruf Arab diekspor ke Mesir, Persia dan India. Pemerintah Turki ingin memutus hubungan Turki dengan masa lalu keislaman mereka, juga memutus hubungan Turki dengan kaum muslimin di seluruh negeri Arab dan negeri Islam lainnya. Tahun 1931-1932 M/ 1350-1351 H pemerintah membatasi jumlah masjid. Mustafa Kemal terus mencerca masjid-masjid. Dia menutup masjid utama di Istambul dan mengubah Masjid Aya Shofia menjadi museum, sedang Masjid al-Fatih dijadikan gudang. Tahun 1933 M/ 1352 H  Fakultas Syariah di Universitas Istambul ditutup. Pemerintah juga menghapus pendidikan agama di sekolah-sekolah khusus. Pada Tahun itu juga Mustafa Kemal melalui Majelis Nasional (National Assembly) kemudian menyandangkan gelar Ataturk pada dirinya, yang berarti Bapak orang-orang Turki.

Pada akhirnya, Pemerintah memerintahkan kaum wanita untuk menanggalkan jilbab dan membiarkan mereka berkeliaran dimana-mana tanpa mengenakan jilbab. Pemerintah juga menghapuskan kepemimpinan kaum lelaki atas wanita dengan semboyan demi kebebasan dan kesetaraan jender. Pemerintah mendorong diselenggarakannya pesta-pesta tari dan drama-drama yang menggabungkan lelaki dan perempuan. Tahun 1935 M Pemerintah Turki mengubah hari libur resmi Jumat menjadi hari Minggu yang dimulai Sabtu Zhuhur hingga Senin pagi.

Sungguh kejamnya penguasa diktator kepada masyarakat muslim yang tidak sejalan dengan pendapatnya. Semua cara dilakukan agar dapat menduduki kekuasaan yang diinginkan. Terkadang apa yang kita anggap baik ternyata serigala berbulu domba yang kelaparan. Dia menghancurkan segala sesuatu yang tidak sejalan dengannya.

 

Kematian Mustafa Kemal


Mayat Mustafa

Tahun 1938 M, kesehatan Mustafa Kemal Ataturk memburuk, dan meninggal dunia pada tanggal  10 November 1938/1356 H dalam kondisi terkena penyakit pengerasan hati (cirrhosis) akibat kecanduan alkohol. Cairan berkumpul di perutnya secara kronis. Ingatannya melemah, darah mulai mengalir dari hidungnya tanpa henti. Dia juga terserang penyakit kelamin (GO), akibat amat sering berbuat maksiat. Untuk mengeluarkan cairan yang berkumpul pada bagian dalam perutnya (Ascites), dokter mencoblos perutnya dengan jarum. Perutnya membusung dan kedua kakinya bengkak. Mukanya mengecil. Darahnya berkurang sehingga Mustafa pucat seputih tulang. Selama sakit Mustafa berteriak-teriak sedemikian keras sehingga teriakannya menerobos sampai ke teras istana yang ditempatinya. Tubuhnya tinggal tulang berbalut kulit. Beratnya hanya 48 kilogram. Giginya banyak yang tanggal hingga mulutnya hampir bertemu dengan kedua alis matanya. Badannya menderita demam yang sangat sehingga ia tidak bisa tidur. Tubuhnya juga mengeluarkan bau bagaikan bau bangkai. Walau demikian, Mustafa masih saja berwasiat, jika dia meninggal maka jenazahnya tidak perlu dishalati.

“Pada hari Kamis, 10 November 1938 jam sembilan lebih lima menit pagi, pergilah Mustafa Kamal dari alam dunia dalam keadaan dilaknat di langit dan di bumi…,” tulis Abdullah ‘Azzam.(eramuslim.com)


Sungguh kematian yang pantas bagi seorang penghianat, pemabuk, pezinah dan juga seorang diktator yang kejam terhadap umat Islam. Semua penyakit yang diderita adalah penyakit yang dia ciptakan sendiri dari kebiasaannya. Bahkan ada pula yang mengatakan ia menderita penyakit kulit yang sangat parah. Memang banyak masyarakat yang beranggapan bahwa dia adalah seorang bapak bangsa Turki, hal ini dikarenakan media-media yang menyudutkan Islam agar terlihat buruk. Dan memutarbalikan fakta bahwa bangsa barat dan orang-orang Yahudi terlihat sebagai pahlawan. Selain dari pelajaran sejarah yang menganggapnya baik, kaum sekuler juga pasti menganggapnya pahlawan karena sepaham dengan pemikiran mereka. Tetapi bagi agama islam, paham sekuler adalah paham yang menghancurkan agama secara perlahan-lahan. Wallahualam.

 

 

Penyusun : Riskyrito
Penyunting : Argha Sena
Referensi : eramuslim.com, perjuanganislami.blogspot.com, voa-islam.com