F PEGAWAI JALANAN: KISAH-KISAH ISLAM
Tampilkan postingan dengan label KISAH-KISAH ISLAM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KISAH-KISAH ISLAM. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Januari 2020

Ular Ini Rela Menunggu Ribuan Tahun Demi Bertemu Rasulullah | Pegawai Jalanan



Ular adalah hewan yang ditakuti banyak orang. Ular memiliki bentuk tubuh panjang yang bisa berjalan dengan sangat cepat dengan cara menjalar. Ular terkenal akan karakternya yang membahayakan orang lain karena ada beberapa yang berbisa dan memiliki racun yang mematkan, ia juga bisa membunuh dengan cara melilit. Ular menjadi hewan yang diwaspadai semua orang dan menjadi hewan yang sering dibunuh karena dikhawatirkan membahayakan nyawa manusia.

Hukum Membunuh Ular dalam Islam


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah kami pernah berdamai dengannya (ular) sejak kami memusuhinya, maka barangsiapa yang membiarkannya lantaran rasa takut, maka ia tidak termasuk golongan kami. ” [HR. Abu Daud, Hasan Shahih: Al Misykah (4139)]

Rasulullah mengijinkan untuk membunuh ular tersebut dan melarang untuk membiarkan ular tersebut hidup lantaran karena takut. Sehingga dari hadist ini jelas bahwa hukum membunuh ular dalam islam adalah halal. bukan termasuk dosa yang tak terampuni. Boleh dilakukan jika meamang membahayakan nyawa dan dengan niat melindungi diri, membiarkannya karena rasa takut justru tidak diperbolehkan karena dikhawatirkan akan membahayakan nyawa orang lain.


Mari langsung saja kita bahas kisah tentang ular yang merindukan Rasulullah dan menuggu kehadiran beliau di gua tsur dan kesetiaan sahabat Rasulullah,berikut ini kisah nya :


Kisah ini berawal dari keikutsertaan Abu Bakar bersama Rasulullah Saw. sebelum meninggalkan kota Mekkah. Saat pemuda kafir Quraisy yang berniat memenggal kepala Rasulullah kehilangan jejak Rasul dan hanya menemukan seorang pemuda bernama Ali bin Abi Thalib di bilik Rasul, Abu Bakar mendampingi Rasul bersembunyi di gua kecil di bukit Tsur.

Abu Bakar tetap setia mendampingi Nabi Muhammad menginap di dalam gua. Sebelum beliau memasuki gua, Abu Bakar dengan sigapnya membersihkan dan menutup lubang-lubang yang ada di dalam gua agar mereka terhindar dari binatang buas.


Dalam tidurnya, Rasulullah Saw. melabuhkan kepalanya di pangkuan sang sahabat.
tiba-tiba seekor ular mendesis keluar dari salah satu lubang yang belum ditutup oleh Abu Bakar. Abu Bakar menatapnya waspada, ingin sekali ia menarik kedua kakinya untuk menjauh dari hewan berbisa tersebut. Namun, keinginan itu dienyahkan dari benaknya, karena ia tak ingin mengganggu tidur Rasulullah Saw. Bagaimana mungkin.

Abu Bakar menutup lubang itu dengan salah satu kakinya. Lalu ular itu menggigit pergelangan kakinya, tapi kakinya tetap saja tak bergerak sedikitpun dalam hening. Sekujur tubuh Abu Bakar terasa panas, ketika bisa ular menjalar cepat di dalam darahnya.


Abu Bakar tak kuasa menahan isak tangis ketika rasa sakit itu tak tertahankan lagi dan tanpa sengaja air matanya menetes mengenai pipi Rasulullah Saw. yang tengah berbaring.

''Rasulullah Saw. terbangun lalu berkata, “Wahai Abu Bakar, apakah engkau menangis karena menyesal mengikuti perjalanan ini?”

“Tentu saja tidak. Saya ridha dan ikhlas mengikutimu ke mana pun,” jawab Abu Bakar.
“Lalu mengapakah, engkau meluruhkan air mata?” bertanya Rasulullah Saw. dengan bersahaja.
“Seekor ular baru saja menggigit saya, wahai Rasulullah. Lalu bisanya menjalar begitu cepat ke dalam tubuhku,” jawab Abu Bakar dengan suara tercekat.
Lalu Rasulullah Saw. berbicara kepada ular itu. ” Hai, tahukah kamu? Jangankan daging atau kulit Abu Bakar, rambut Abu Bakar pun haram kau makan.”
Dialog Rasulullah dengan ular tersebut juga di dengar oleh Abu Bakar, berkat mukzijat beliau.
''Ya hamba mengerti ya Rasulullah. Bahkan sejak ribuan tahun yang lalu ketika Allah mengatakan ‘Barang siapa memandang kekasih-Ku, Muhammad, fi ainil mahabbah atau dengan mata kecintaan. Aku anggap cukup untuk menggelar dia ke surga,” kata ular.
“Ya Rabb, beri aku kesempatan yang begitu cemerlang dan indah. “Aku (ular) ingin memandang wajah kekasih-Mu fi ainal mahabbah,” lanjut ular.
Lalu, apa kata Allah Swt.?
“Silakan pergi ke Jabal Tsur, tunggu di sana, kekasih-Ku akan datang pada waktunya,” jawab Allah.
“Ribuan tahun aku menunggu di sini. Aku digodok oleh kerinduan untuk jumpa Engkau, Muhammad. Tapi sekarang ditutup oleh kaki Abu Bakar, maka kugigitlah dia. Aku tidak ada urusan dengan Abu Bakar, aku ingin ketemu Engkau, Wahai Muhammad,” jawab ular.
“Lihatlah ini. Lihatlah wajahku,” kata Rasulullah SAW. Dan sang ular dari gua Tsurpun memandang wajah Nabi Muhammad SAW penuh dengan rasa cinta dan rindu.
Tanpa menunggu waktu, dengan penuh kasih sayang, Rasulullah Saw. meraih pergelangan kaki Abu Bakar. Dengan mengagungkan nama Allah Swt. Sang Pencipta semesta, Nabi Muhammad Saw. mengusap bekas gigitan itu dengan ludahnya. Maha suci Allah Swt., seketika rasa sakit itu hilang tak berbekas.
Gua Tsur kembali ditelan senyap. Kini giliran Abu Bakar yang beristirahat dan Rasulullah Saw. berjaga. Dan, Abu Bakar menggeleng kuat-kuat ketika Rasulullah Saw. menawarkan pangkuannya untuk beristirahat. Tak akan rela, dirinya membebani pangkuan penuh berkah itu.
Inilah sikap yang ditunjukkan oleh Abu Bakar As-Shiddiq Ra. Sebagai seorang sahabat kepercayaan Rasulullah Saw., ia merelakan semua yang dimilikinya demi keselamatan dan perjuangan dakwah Rasulullah Saw. Bahkan ia merelakan nyawanya terancam demi menemani Rasulullah Saw.
Penyunting : elanurhidayah

Senin, 13 Januari 2020

Peristiwa Menakjubkan Jelang Lahirnya Nabi Muhammad SAW




Kemuliaan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sudah tampak sejak kelahirannya. Ada banyak keajaiban yang mengiringi sejarah kelahiran nabi akhir zaman itu. Apa saja peristiwa yang luar biasa yang terjadi ? berikut ulasnnya.

Muhammad SAW lahir dari pasangan Abdullah dan Aminah. Abdullah adalah putra dari Abdul Mutholib pemimpin suku Quraisy. Sementara Aminah merupakan putri dari Wahb pemimpin Bani Zuhrah.
Kelahiran Rasulullah pada 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah di Mekah merupakan momen pembuka rahmat bagi seluruh alam semesta. Hingga Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk memberi penghormatan kepadanya. Allah berfirman, 
''Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.''(QS. al-Azhab: 56).


Terjemahan Makna dalam Bahasa Indonesia atau Isi Kandungan firman Allah dalam surah al-Azhab : 56 adalah sebagai berikut : 

Sesungguhnya Allah menyanjung Nabi di depan para malaikat yang dekat kepadaNya, para malaikat juga menyanjung Nabi dan mendoakannya. Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan SyariatNya, bershalawat kepada Nabi dan ucapkanlah salam dengan sebenar-benarnya sebagai penghormatan dan pengagungan.

Jauh sebelum kelahiran Rasulullah, Allah sudah mengabarkan akan kehadiran Nabi akhir zaman. Kedatangan Rasulullah telah disebut-sebut dalam kitab sebelum Alquran, yakni dalam kitab Taurat dan Injil. Sehingga, para rabi Yahudi dan pendeta Nasrani telah mengenal Rasulullah dari gambaran tentang sifat-sifatnya.


Bahkan, Allah mengatur alam raya sedemikian rupa untuk menyongsong kedatangan misi kerasulan Nabi Muhammad. Terdapat tanda-tanda dan keajaiban yang mengiringi masa-masa menjelang kelahiran Nabi Muhammad.


sementara itu Menjelang kelahiran Rasulullah juga, Raja Abraha merasa kesal karena banyaknya orang yang berbondong-bondong mengunjungi ka’bah, sehingga dia membangun gereja yang megah untuk menyaingi ka’bah. Namun geraja tersebut diabaikan, malah ada yang melemparinya dengan kotoran manusia. Raja Abraha pun merasa marah hingga memutuskan untuk menghancurkan ka’bah. Dalam perjalanan,pasukan gajah Raja Abraha yang di pimpin oleh panglima Abu Rugal saat hampir sampai ke kota Makkah,Tiba-tiba gajah-gajah itu berhenti dan berbalik mundur dengan izin Allah. Lalu, langit penuh dengan kawanan burung Ababil yang datang dengan melemparkan batu-batu panas dan berpijar ke arah Abrahah dan pasukannya. Abrahah sendiri dikatakan lari kembali ke Yaman dan tak lama kemudian meninggal dunia. 


Selain itu, menjelang detik-detik kelahiran Nabi, benteng-benteng kezaliman mengalami keguncangan. Misalnya, api suci yang dipuja-puja oleh orang Majusi atau zoroaster di kuil pemujaan di Persia tiba-tiba padam Para pengikut Majusi berusaha menyalakan apinya, tapi tetap saja tidak menyala..konon Api Majusi itu selalu menyala hingga hampir seribu tahun.


Di tempat lain, air Danau 'A' yang dikultuskan orang-orang Persia tiba-tiba surut dan akhirnya kering. Sementara serambi-serambi istana Kisra (raja Persia) yang merupakan pusat kezaliman dan kekafiran dunia tiba-tiba retak dan runtuh.
Sementara itu, diriwayatkan bahwa pada malam kelahiran Nabi, bumi mengguncang sehingga berhala-berhala yang terpancang di sekitar Ka'bah jatuh bergelimpangan dan berhancuran. 

Selain itu, terjadi peristiwa menggemparkan di kerajaan Romawi, di mana beberapa buah gereja dan biara tiba-tiba runtuh. Demikianlah Allah memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya akan datangnya sosok penutup para Nabi yang akan menggoyahkan benteng-benteng kezaliman dan penyempurna ajaran-ajaran sebelumnya. 

Penyunting: elanurhidayah


Ternyata Iblis pernah Menasehati Nabi Musa Inilah 3 Nasehat Iblis Kepada Nabi Musa | Pegawai Jalanan

Ilustrasi Iblis

kita sebagai umat muslim pasti sudah tahu mengenai kisah iblis yang diusir dari surga karena kesombongannya dan menolak perintah Allah SWT untuk memberikan penghormatan kepada Nabi Adam AS.


Namun ternyata Iblis juga pernah sekali ingin bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah Sang Maha Pencipta. Dijelaskan oleh Ibnu Asakir dalam kitabnya At Tarikh Dimasyq, pernah iblis menemui Nabi Musa AS untuk memohonkan ampun atas dirinya dan dosa-dosa yang telah diperbuat kepada Allah SWT.

Dikisahkan dari Ibnu Umar , suatu ketika iblis datang kepada Nabi Musa AS. Iblis berkata, "Wahai Musa, engkau adalah manusia pilihan Allah SWT dengan risalah kenabian dari-Nya, dan Allah berbicara kepadamu dengan pembicaraan yang secara langsung. Dan aku (iblis) adalah ciptaan-Nya yang dulu pernah berbuat dosa, dan saat ini aku ingin bertaubat atas dosaku itu. Maka tolonglah aku, mohonkanlah kepada Allah keringanan bagiku kepada Tuhanku Yang Maha Agung dan Mulia agar Dia menerima taubatku."

Setelah mendengarkan permintaan Ibis, kemudian Nabi Musa AS berdoa kepada Allah. Maka, Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi Musa AS, "Wahai Musa, Aku telah mengabulkan permohonanmu (Allah SWT Yang Maha Pengampun menerima taubat Iblis)."

Tetapi, Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Musa AS. Yakni syarat diterimanya taubat iblis, ialah dengan dengan memberikan sujud penghormatan di kuburan  Nabi Adam AS yang dulu belum dilakukan oleh Iblis.

Ketika Nabi Musa AS bertemu dengan iblis, Musa AS menyampaikan hal tersebut dan berkata, "Engkau diperintahkan oleh Allah SWT untuk bersujud (sujud penghormatan) kepada Adam AS di kuburannya, maka Allah Ta'ala akan menerima taubatmu."


Mendengar perkataan Nabi Musa tersebut, iblis kembali merasa sombong dan marah, sambil berkata, "Saat Adam hidup saja aku tidak mau bersujud kepadanya, apalagi saat ini ketika ia telah mati."
Iblis kembali berkata, "Wahai Musa, sungguh engkau memiliki hak atasku karena dirimu telah memohonkan keringanan kepada Tuhanku. Ingatlah dariku dalam tiga keadaan supaya engkau selamat dari kebinasaan:
Pertama, ingatlah aku saat dirimu marah, karena saat itu akulah yang berbisik dalam hatimu dan pandanganku ada dalam pandanganmu, aku masuk ke dalam dirimu melalui alirah darah.
Kedua, ingatlah aku ketika engkau dalam peperangan, karena sesungguhnya akulah yang mendatangi manusia saat peperangan, lalu aku ingatkan mereka akan anak dan istrinya hingga akhirnya pun mereka lari dari peperangan.
dan yang terakhir, janganlah engkau duduk bersama perempuan yang bukan mahrammu, karena aku adalah perantaranya kepadamu dan perantaramu kepadanya (untuk berbuat zina).”
Dari kisah tersebut, ada tiga keadaan yang membuat Iblis beserta bala tentaranya akan efektif menguasai manusia. Yaitu saat marah, saat berkecamuknya peperangan, dan saat berduaan dengan wanita yang bukan muhrim (apalagi kalau kita suka padanya).
Hal ini sangat logis, karena dalam tiga situasi tersebut, kondisi psikologis seseorang sangat labil. Sehingga seseorang berpotensi untuk bertindak di luar kendali "akal sehatnya". Pada saat marah, setan akan membangkitkan nafsu amarah di dalam hati, hingga seluruh kejelekan bisa masuk ke dalam diri kita. "Marah adalah kunci dari segala keburukan dan kejahatan," demikian Imam Ja'far As Shiddiq mengungkapkan.
Wallaahu a’lam
Penyunting : elanurhidayah

Senin, 23 Desember 2019

Mueeza, Kucing Kesayangan Rasulullah | Pegawai Jalanan



umat Muslim, kita pasti sudah sangat familiar dengan kisah betapa kucing sebagai hewan kesayangan dari Rasulullah SAW. Dulu semasa hidupnya, dari sekian banyak jenis hewan yang bisa dipelihara, Nabi Muhammad diketahui memilih untuk memelihara kucing.


Kucingnya itu diberi nama Mueeza. Salah satu tindakan Mueeza yang begitu disukai oleh Nabi ialah, kucing tersebut selalu mengeong setiap kali mendengar lantunan suara adzan suara nya seolah-olah mengikuti lantunan suara adzan.


ketika Nabi Muhammad hendak mengambil jubah nya,nabi Muhammad melihat mueeza si kucing sedang tidur pulas d atas jubah 


Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, beliau pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

Di saat Rasulullah kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya itu. Sebagai balasan, beliau menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak tiga kali.





Saking sayangnya pada kucing, Nabi Muhammad bahkan berpesan bahwasanya kita sebagai manusia harus menyayangi kucing peliharaan kita seperti sama sayangnya kepada sanak-keluarga. Bahkan, dalam hadist dikatakan bahwa siapapun yang berani menyiksa hewan mamalia satu ini, sejatinya akan diganjar hukuman kejam di akhirat nanti.


Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).


Tidak seperti anjing yang jika kita terkena air liurnya saja itu artinya kita terkena najis berat, dan harus dibersihkan dengan air atau tanah sebanyak 7 kali. Disebutkan lebih lanjut, Nabi sendiri menekankan bahwa kucing itu tidaklah najis sehingga tidak menyulitkan kita sebagai manusia. Pertama, pada kulit kucing ada yang namanya otot yang bekerja selain untuk menyesuaikan sentuhan manusia, juga bekerja untuk menangkal telur bakteri.


Lidah kucing pun berguna untuk membersihkan bulunya sendiri. Jika Anda melihat kucing menjilati badannya sendiri dengan lidahnya, itu artinya kucing tersebut sedang membersihkan dirinya sendiri dari kuman atau kotoran.


Pada bagian punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, ekor, juga tidak terdapat kuman. Bahkan ini dilakukan terhadap kucing dari berbagai perbedaan usia dan kondisi kulit. Hal tersebut juga sudah dibuktikan melalui banyak penelitian


Begitu juga dengan cairan sampel yang diambil dari bagian permukaan lidah. Rasulullah Saw sendiri bersabda bahwa kucing adalah hewan yang tidak najis. “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.”


Istri Nabi, Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).
Diciptakan Allah SWT sebagai hewan yang begitu bersih, tidak najis sehingga tak menyusahkan manusia, dan bahkan diberi kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Mungkin kurang lebih inilah yang membuat Nabi Muhammad begitu menyayangi dan menempatkan kucing di posisi istimewa.


Penyunting : elanurhidayah


Kisah Nabi Daud Mengalahkan Raja Jalut | Pegawai Jalanan



Di dalam rukun iman ke empat kita di perintahkan untuk mengimani Rosul dan Nabi, dan yang kita ketahui hanya ada 25 Nabi tapi sebenar nya ada banyak lagi Nabi yang tidak kita ketahui,'Aqidah Al-Awwam karya Sayyid Ahmad Al-Marzuki Al-Maliki, yang ditulis pada tahun 1258 H. Pada kitab tersebut dibahas mengenai jumlah Nabi dan Rasul, Alquran tidak  menyebutkannya. Hanya saja, yang wajib diketahui berjumlah 25 Nabi.

namun salah satu nabi yang akan kita bahas di materi ini ialah nabi Daud A.s, yang merupakan seorang nabi dan rasul dalam agama Islam. Beliau juga dikenali sebagai David oleh orang Yahudi dan Kristian. Beliau merupakan raja kedua dan yang paling terkenal dalam kerajaan Israel. 


Allah telah mengaruniakan Nabi Daud beberapa mukjizat. salah satu Mukjizat terbesarnya adalah Kitab Zabur. Ketika Nabi Daud mengalunkan bacaan Kitab Zabur, orang yang sakit akan menjadi sehat. 

Mukjizat lain yang sangat menakjubkan adalah kepandaian Nabi Daud melenturkan besi dan membuat baju perang. Pada suatu ketika, Allah berfirman kepada Nabi Daud untuk membuat baju besi. “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia Kami. (Kami berfirman), “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Saba: 10-11).

langsung saja kita masuk ke cerita ketika Nabi Daud muda yang pada saat itu masih remaja beliau  mengalahkan Jalut raksasa.

ketika Nabi daud masih berusia 9 tahun beliau ikut mengangkat senjata bersama kakaknya, namun beliau tidak di izin kan di barisan depan melain kan di barisan belakang dan hanya boleh melayani kakak nya saja,jika lapar atau haus untuk menyiapkan makanan dan minuman.

Talut mengumpulkan kekuatan Bani Israil untuk melawan kelompok penindas pimpinan Jalut. Talut pun memilih 70 ribu pemuda sebagai prajuritnya. Mereka berbaris dengan perlatan lengkap dan berangkat untuk memerangi tentara Jalut. Jalanan sahara membuat pasukan begitu lelah dan sangat kehausan. Di tengah perjalanan, Allah menguji pasukan Talut dengan sungai yang mengalir diantara Yordania dan Palestina.

Sebelum berangkat untuk berperang, Raja Talut telah mewanti-wanti kepada pasukan nya agar tak meminum air sungai tersebut kecuali seciduk tangan saja untuk menghilangkan dahaga. “Sungguh Allah akan menguji kalian dengan sungai. Siapapun yang meminum air dari sungai itu maka ia tidak akan menemaniku,” ujar Talut.


Namun nafsu menguasai sebagian besar pasukan Talut. Mereka pun melanggar perintah pemimpin mereka dengan meminum air sungai tersebut sepuas-puasnya. Dari 70 ribu pasukan, hanya sekitar 300an orang saja yang mematuhi Talut.

Mereka terdiri dari orang-orang shalih, salah satu diantara mereka ialah Daud (David) yang saat itu belum diangkat sebagai seorang nabiyullah


Dengan berat, Talut pun melanjutkan perjalanan hanya dengan 300 prajurit. Paukan lain yang tamak meminum air sebanyak-banyaknya tersebut menjadi pucat dan takut berperang. Dengan jumlah yang minim, mereka maju berperang melawan pasukan Jalut yang bertubuh besar dan perkasa.

Dibawah komando Talut, pasukan tersebut pun berdoa agar diberikan kesabaran dan kemenangan, “Ya Tuhan kami, berikanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir,” panjat mereka sebelum terjun ke kancah pertempuran.

dengan keberanian pasukan talut melawan pasukan jalut yang jumlahnya lebih banyak, namun walau pun jumlah pasukan jalut banyak tapi tetap saja mereka di kalah kan oleh pasukan talut hinga yang tersisa hanya Jalut dan pengawalnya saja.

Pada saat itu raja Talut dan pengikutnya tidak ada yang berani melawan Jalut, Lalu Nabi daud menawarkan diri dan meminta izin kepada Talut untuk melawan Jalut, lalu dengan hati ragu Talut mengizin kan Nabi daud melawan Jalut, berulang kali Jalut menebaskan pedang nya kearah Nabi daud tanpa henti .Namun, siapa sangka Daud berhasil menghindari hujaman pedang yang terus ditebaskan Jalut. berkat keteguhan iman nya kepada allah Swt maka pertolongan pun di turunkan kepadanya. Di suatu kesempatan, Daud memiliki celah untuk melepaskan peluru batu ketapelnya hingga mengenai dahi jalut. Gagal menghindar, Ia pun berteriak kesakitan sebelum akhirnya roboh dengan dahi yang pecah dan mati.

Menurut cerita, tiga batu tersebut bukanlah batu biasa. Selama perjalanan menuju medan peperangan, Daud mengambil tiga batu satu per satu karena batu-batu itulah yang meminta untuk dipungut. “Daud, bawalah kami ikut serta,” ujar batu pertama. Setelah beberapa jarak, batu kedua pun mengucap hal sama, demikian pun batu ketiga. Daud mengambil batu tersebut dan menyimpannya. Hingga di tengah kancah pertempuran, batu itu beraksi membunuh raja Jalut yang kejam yang telah menyiksa Bani Israil.

Sebelumnya, Talut pernah berjanji barangsiapa yang berhasil membunuh Jalut maka akan dinikahkan dengan putrinya serta memberinya separuh kepemimpinan kerajaan Bani Israil, tak hanya itu Allah pun mengangkat nabi daud sebagai Nabi dan Rosul serta di turun kan nya kita zabur.Hingga usia Daud mencapai 40 tahun, Talut meregang nyawa. Daud pun menggantikan posisi Talut menjadi raja Bani Israil.

Demikian lah kisah Nabi daud a.s melawan Raksasa jalut dan berhasil mengalahkan nya, semoga kisah ini dapat mempertebal iman kita dan semakin percaya kebesaran dan kuasa Allah SWT.
amin Yarabalallamin









Minggu, 15 Desember 2019

Awal Mula Iblis di Usir Dari Surga | Pegawai Jalanan

ilusi Iblis

Allah SWT menciptakan Nabi Adam sebagai manusia pertama. Penciptaan Nabi Adam membuat iblis tidak senang. Ketika Allah SWT memerintahkan para malaikat dan iblis untuk bersujud serta memberikan penghormatan kepada Nabi Adam, iblis menolaknya. 

Mengapa Iblis tidak mau bersujud kepada Adam? berikut ini lah alasan nya.

Sesungguhnya ketidakmauan Iblis untuk bersujud kepada Adam ‘alaihissalam adalah karena dengki dan takabur. Hal ini jelas dari firman Allah di atas yaitu ketika Allah bertanya kepada Iblis: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?”

Iblis Menjawab “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dia (adam) dari tanah”.(QS. Al-A’raf 12). Dalam ayat lain Allah menyebutkan penyebab keengganan Iblis secara tegas yaitu karena ketaburannya, Allah berfirman: Ia enggan dan takabur dan ia golongan orang-orang yang kafir (QS. Al-Baqarah:34). 

Dalam dua ayat di atas jelas bahwa Iblis tidak mau bersujud lantaran merasa sombong alias takabur dan dia lebih memilih menjadi orang kafir dari pada menjadi orang beriman yang sami’na wa atho’na kepada perintah Allah.

Dari sinilah Akhlak buruk mulai menjelma dalam bentuk pembangkangan kepada Allah Subhanallah wata’ala, kesombongan yang membuat antipati untuk mengakui kelebihan orang lain, bangga dengan dosa dan menutup diri dari pemahaman.
Allah murka kepada Iblis dan Allahpun mengusirnya serta melaknatnya: “Turunlah kamu dari surga itu; tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah! Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina.” Dalam ayat yag lain dikatakan pula kepadanya: “Sesungguhnya mulai sekarang kamu terlaknat sampai hari kiamat.” Atau kalau dalam bahasa kita: “Iblis..! mulai detik ini pergi kau dari sini, kamu… Saya laknat sampai hari kiamat. Tidak boleh ada orang sombong dihadapan-Ku.”Penolakan Iblis untuk bersujud kepada Adam ‘alahissalam terjadi karena sesuatu yang dikehendaki oleh Allah yaitu agar Adam dan istrinya kelak turun dari surga ke bumi untuk menjadi khalifah Allah yang memakmurkan bumi, Dan agar Iblis beserta keturunannya menjadi sarana penyesat manusia.

Iblis berjanji di hadapan Allah bahwasannya dia akan menjerusmuskan manusia ke dalam maksiat dengan segala kemampuannya, dia akan mendatangi manusia dari arah depan, belakang, kanan dan kiri dan bawah. Semua usaha penyesatan akan Iblis lakukan supaya anak keturuan adam tidak bersyukur kepada Allah, jauh dari shalat, tidak suka mengingat Allah, terjerumus ke dalam kesyirikan dan menjadi temannya di neraka Jahannam. Namun Iblis mengakui sendiri bahwa ia tidak akan mampu mengalahkan hamba Allah yang Ikhlas, hamba-hamba yang yakin dan tawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Setelah Iblis diusir dan dilaknat serta dihinakan, dia putus asa dari rahmat Allah, tidak bertobat dan memperbaiki kesalahan namun justru ingin balas dendam kepada Adam dan keturunannnya. Iblis berkata kepada Allah: Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan” para ulama menafsirkan: maksud beri tangguhlah saya sampai hari kebangkitan adalah berikanlah saya kehidupan sampai hari kiamat, artinya Iblis minta supaya tidak matikan oleh Allah kecuali telah datang hari kiamat. Permintaan ini dikabulkan oleh Allah: Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh.” Maka telah menjadi keputusan Allah bahwa Iblis akan terus hidup sampai hari kiamat, sebagaimana para malaikat. Dan kelak semuanya akan mati, kecuali Allah Rabbul Alamin. Ibnul Jauzi berkata dalam kitabnya Zadul Masir: Sebenarnya Iblis minta supaya menjadi makhluk terbebas dari kematian dan menjadi orang yang abadi namun Allah Tidak mengabulkan semuanya Allah hanya mengabulkan dia bisa terus hidup sampai hari yang dimaklumi yaitu hari kiamat. Hal ini bisa semakin jelas bila dilihat dalam surat Al-Hijr 38.

Setelah dikabulkan permintaannnya, Iblis menjelaskan alasannya yaitu supaya bisa menyesatkan anak keturunan Adam dari masa ke masa, sehingga setiap anak keturunan Adam pasti mendapat godaan dari Iblis atau bala tentaranya yaitu para Setan dari kalangan Jin dan manusia.

Itu lah awal kisah iblis di usir dari surga dan permusuhan iblis yang tidak akan pernah berubah dan tidak pernah berhenti, sebab ia menilai alasannya diusir, dilaknat dan dikeluarkan dari surga adalah karena bapak kita, yaitu Nabi Adam. Sehingga ia harus membalas dendam kepada Nabi Adam dan keturunan setelahnya.




Penyunting : elanurhidayah


Minggu, 08 Desember 2019

Kisah Nabi Ibrahim as, Kekasih Allah yang Tidak Bisa Dibakar Api | Pegawai Jalanan

                       ilustrasi


Nabi Ibrahim as adalah nabi ke-6 dalam sejarah rasul Allah yang wajib diketahui umat Islam. Secara silsilah, Nabi Ibrahim adalah Ibrahim bin Azzar bin Tahur bin Sarush bin Ra’uf bin Falish bin Tabir bin Shaleh bin Arfakhsad bin Syam bin Nuh.
Sebagai seorang yang mulia, tugas Nabi Ibrahim as sangatlah berat. Karena dia harus dilahirkan di tengah-tengah masyakrakat jahiliyah yang musyrik dan kafir. Nabi Ibrahim dilahirkan pada tahun 2295 SM di negeri Mausul.

Sayangnya, ayah dari Nabi Ibrahim as adalah pembuat patung berhala yang juga mempercayai bahwa patung-patung itu adalah perantara manusia kepada Sang Khalik. Di tambah lagi, kaum jahiliyah di zaman Nabi Ibrahim memiliki seorang penguasa bernama Raja Namrud yang dengan sombongnya mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan Semesta Alam. Anehnya, banyak sekali yang percaya pada pengakuannya tersebut.

Masa kecil Nabi Ibrahim

Semasa kecil, Nabi Ibrahim diasingkan ke hutan, di dalam sebuah goa yang mustahil akan ditemukan orang. Hal ini dilakukan dalam bentuk penyelamatan karena di zaman itu Raja Namrud mengeluarkan peraturan untuk membunuh setiap ada bayi laki-laki yang lahir.

Namrud melakukan hal itu karena dirinya tidak ingin digantikan oleh siapapun di muka bumi ini sebagai penguasa. Oleh karena itu, orang tua Nabi Ibrahim mengasingkannya ke sebuah hutan. Allah telah menunjukkan kuasanya dengan membuat Nabi Ibrahim tumbuh sebagai sosok lelaki yang tangguh hingga selamat dari segala macam marabahaya di dalam hutan.
Sampai akhirnya dirinya kembali ke tengah masyarakat dan melihat smeua orang seperti gila pada patung. Hampir setiap rumah dan tempat-tempat umum dipenuhi patung berhala agar dapat menyembah setiap waktu. Termasuk di rumah ayahnya yang memang bekerja sebagai pembuat patung berhala.

Lama kelamaan Nabi Ibrahim mulai bertanya-tanya pada dirinya. Di manakah Tuhan itu? Manakah yang dinamakan Tuhan? Kemudian Allah pun memberikan mukjizat pada Nabi Ibrahim yakni sebuah pemikiran cerdas, kritis, sekaligus mengutusnya sebagai penyampai keberadaan Allah SWT selama ini. Serta mengajak semua orang untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dan meninggalkan berhala-berhala yang tidak penting.

Nabi Ibrahim as Mencari Tuhan

Berkali-kali dengan pemikiran cerdasnya, Nabi Ibrahim as bertanya siapa sebenarnya Tuahan? Benarkah berhal aitu adalah Tuhan? Atau justru Raja namrud yang berkuasa itu adalah Tuhan?Kemudian dia melihat bulan dan bintang di malam hari, matahari di siang hari, ia berkata "Mungkinkah benda-benda itu Tuhan?"

Namun ternyata, bulan dan bintang menghilang dan matahari terbenam, lalu ia berkata, "Aku tak akan bertuhan kepada benda-benda seperti itu."

Allah SWT pun berfirman dalam Surat Al-An'am ayat 76-79

Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam". surah al-An'am ayat 76 
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat".  surah al-An'am ayat 77

Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.  surah al-An'am ayat 78

Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. surah al-An'am ayat 79


Sejak saat itu pun dia meyakini bahwa bukan berhala-berhala itu Tuhan semesta alam. Allah kemudian membisikkan sebuah perintah kepada Nabi Ibrahim untuk mengajak orang menyembah pada Allah SWT, bukan lagi berhala. Jagat raya dan seluruh isinya serta hukum yang berlaku di dalamnya, cukup kuat untuk menjadi bukti keesaan Allah dan kebatilan perbuatan orang-orang musyrikin.
Nabi Ibrahim as cenderung kepada agama tauhid dan menyatakan bahwa agama-agama lainnya adalah batal, dan dia bukanlah termasuk golongan orang-orang yang musyrik. Dia seorang yang berserah diri kepada Allah SWT semata.

Nabi Ibrahim membuat murka raja namrud


    ilustrasi

Paham bahwa berhala bukanlah Tuhan, Nabi Ibrahim dengan kecerdikannya langsung merencanakan sesuatu pada Raja Namrud dan para pengikutnya.

Pada suatu hari Raja Namrud melakukan perjalanan keluar kota bersama sebagian besar pengikutnya selama beberapa hari. Wilayah kekuasaan Namrud pun nyaris kosong. Kemudian Nabi Ibrahim masuk dan menghancurkan semua berhala yang ada di wilayah Namrud. Semua patung-patung dihancurkan, meski dia tahu itu adalah buatan ayahnya sendiri.

Nabi Ibrahim as hanya menyisakan satu berhala yang tidak dirusaknya . Itu adalah berhala yang paling besar (induk) dari patung-patung yang lain,agar (merka kembali bertanya) kepada nya.

setelah Raja Namrud mengetahui semua patung berhalanya hancur ,maka raja namrud memerintahkan perajurit nya untuk menangkap pelaku perusakan tersebut, Salah satu pengikutnya yang kebetulan tidak turut pergi bersama Namrud mengatakan bahwa ada seorang pemuda bernama Ibrahim yang melakukan itu semua. Dipanggillah Nabi Ibrahim untuk menghadap Raja Namrud akhirnya nabi ibrahim di ajukan di persidangan tersebut 

Sang Raja berkata dengan geram: "Wahai Ibrahim, apakah kamu yang menghancur kan tuhan-tuhan kami? (Al-anbiyah : 62)
"Bukan!" jawab Ibrahim singkat. Mendengar jawaban itu, Raja Namrud semakin geram dan berkata: "Lalu siapa lagi kalau bukan engkau, bukankah kau berada di sini saat kami pergi dan bukankah engkau membenci berhala-berhala ini?"

"Ya, tapi bukan aku yang menghancurkan berhala-berhala itu.tapi patung  besar itulah yang menghancurkannya,maka tanyakan lah pada berhala itu jika mereka dapat berbicara.

Raja Namrud membantahnya: "Mana mungkin patung berhala dapat berbuat semacam itu!". Mendengar hal itu dengan tegas Nabi Ibrahim berkata: "Kalau begitu, kenapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa?"

Mendengar pernyataan Ibrahim, para pengikutnya tersadar dan terpikir oleh mereka Tuhan yang selama ini disembah tidak dapat melihat, mendengar, dan bergerak. Namun, Raja Namrud malah semakin murka karna hati telah tertutup dari kebenaran.

Nabi Ibrahim di Bakar

Karena Geram dan kesalnya Raja Namrud, akhirnya ia memerintahkan para tentaranya untuk menghukum Nabi Ibrahim dengan seberat-beratnya Nabi Ibrahim dihukum mati dengan  dibakar hidup-hidup.lalu merka mengumpulkan kayu sebanyak-banyak nya dan mengikat nabi ibrahim ,meletakan nya di manjaniq kemudian nabi ibrahim di lemparkan di kobaran api.

Menyaksikan proses pembakaran itu, Raja Namrud dan para pengikutnya tertawa dengan penuh kepuasan. Mereka mengira, Nabi Ibrahim telah hancur menjadi abu bersama api itu. Namun, begitu terkejutnya mereka setelah api yang menyala dahsyat itu tidak membakar nabi ibrahim dan hanya menyisakan cahayanya saja,  Nabi tiba-tiba berjalan keluar dari puing-puing pembakaran dengan selamat ,karena api tersebut menjadi dingin.

ada pun nabi ibrahin as selamat dari kobaran api tersebut semua itu karena kuasa allah swt yang bisa berbuat sekehendak nya.
sebagaimana yang di jelaskan dalam firman-nya ''sesungguhnya printah-Nya apa bila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya'' jadilah,maka terjadilah ia''.(QS Yaasiin : 82)
sehingga sifat api yang mula nya panas dengan mudah nya berubah menjadi dingin,dalam firman-Nya ''hai api menjadi lah dinginlah,sehingga menjadi keselamatan ibrahim.(QS. Al-anbiya : 68)

dalam buku kumpulan mustajab dan dzikir pilihan,menerangkan keutamaan dzikir hasbunallah wani'mal wakil yang arti nya (cukup allah yang menjadi penolong kami dan allah lah sebaik-baiknya pelindung)  maka nabi ibrahim berdoa kepada Allah SWT dengan doa tersebut.sebagaimana hadist nabi ibnu abas. Hasbunallah wani'mal wakil di ucapkan oleh nabi ibrahin ketika ia di lempar kan ke dalam kobaran api.

itu lah seklumit kisah nabi ibrahim yang selamat dari kobaran api,karena beliau selalu bertakwa dan bertawakal dan selalu percaya bahwa hanya allah lah sebaik-baik nya penolong,sehingga dengan kuasa nya menggubah api menjadi dingin seingga menyelamatkan nya.

waallahualam bishawab


penyunting : elanurhidayah
sumber (1) :https://www.merdeka.com/gaya/kisah-nabi-ibrahim-as-kekasih-allah-yang-tahan-dibakar-api.htmlsumber (2) :https://nulis.babe.news/baca/13fadb/yang-sebabkan-nabi-ibrahim-tak-hangus-dibakar/