F Oktober 2019 ~ PEGAWAI JALANAN

Sabtu, 26 Oktober 2019

Kontroversi Syeikh SITI JENAR Yang Melegenda Hingga Sekarang | Pegawai Jalanan

Ilusterasi Sidang Wali Songo

Suatu hari di Istana Argapura, Giri (Gresik), para wali dan sejumlah tokoh penting menggelar sarasehan. Telah hadir Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Ampel, Sunan Kudus, Tan Go Wat alias Syekh Bentong, Pangeran Palembang, Panembahan Madura, hingga Syekh Lemah Abang.


Masing-masing hadirin bergantian memaparkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang agama atau hal-hal lainnya. Saat tiba giliran Syekh Lemah Abang, ia berucap dengan mantap:

“Menyembah Allah dengan bersujud beserta ruku'-nya, pada dasarnya sama dengan Allah, baik yang menyembah maupun yang disembah. Dengan demikian, hambalah yang berkuasa, dan yang menghukum pun hamba juga." (Ngabei Ranggasutrasna, dkk., Centhini: Tambangraras-Amongraga, Jilid I, 1991:120-123).

Kata-kata itu membuat forum riuh seketika. Beberapa orang menuding Syekh Lemah Abang berdosa besar karena menyamakan dirinya dengan Tuhan. Banyak pula yang menyebutnya keblinger, terlalu jauh dalam memaknai tasawuf.

Syekh Lemah Abang tetap tenang. Dengan kalem, ia menjawab segala tudingan yang diarahkan kepadanya itu, “Biar jauh tapi benar, sementara yang dekat belum tentu benar.”

Suasana kembali ramai. Beberapa wali memperingatkan bahwa pemikiran Syekh Siti Jenar itu bisa berdampak hukuman mati karena melenceng dari Islam (Achmad Chodjim, Syekh Siti Jenar: Makrifat dan Makna Kehidupan, 2007:11).

Pandangan Syekh Siti Jenar dianggap mengancam proses tumbuh-kembang Islam yang sedang subur-suburnya di Jawa selepas runtuhnya Majapahit itu. Apalagi Syekh Siti Jenar punya banyak murid dan pengikut yang beberapa di antaranya cukup berpengaruh.

Sosok sufi yang memantik kontroversi di kalangan Walisongo dan kaum ulama serta tokoh-tokoh penting dalam pusaran kekuasaan di pusat peradaban Jawa itulah yang juga dikenal dengan nama Syekh Siti Jenar.

Jejak Syekh Siti Jenar


Keberadaan Syekh Siti Jenar secara fisik masih menjadi perdebatan. Lokasi di mana jasadnya dikebumikan setelah dihukum penggal pada masa-masa akhir kepemimpinan Raden Patah (1475-1518) selaku penguasa Demak pun masih simpang-siur.

Ilusterasi Lukisan Syeikh Siti Jenar

Yang menjadi pegangan bahwa Syekh Siti Jenar memang pernah hadir dan berperan penting adalah peninggalan ajarannya yang disebut pupuh atau ajaran budi pekerti. Beberapa sumber lama berupa babad maupun serat merekam apa saja yang dipelajari, diyakini, dan dijalankan Syekh Siti Jenar yang dianggap sesat itu.

Syekh Siti Jenar diyakini berasal dari Persia (Iran), lahir sekitar 1404 M. Ia berguru kepada ayahnya, Sayyid Shalih, yang dikenal sebagai ahli tafsir kitab suci. Konon, Jenar sudah hafal Alquran sejak usia 12 tahun (Shohibul Farojo Al-Robbani, Kumpulan Tanya Jawab Islam: Hasil Bahtsul Masail dan Tanya Jawab Agama Islam, 2013:1474).

Dirunut dari silsilah, para pengikutnya yakin bahwa Syekh Siti Jenar keturunan langsung Nabi Muhammad melalui jalur Siti Fatimah dan Ali bin Abi Thalib (Widji Saksono, Mengislamkan Tanah Jawa: Telaah Atas Metode Dakwah Walisongo, 1995:49).

Pada usia 17 tahun, Jenar tiba di Kepulauan Nusantara, mengikuti ayahnya berdagang sekaligus berdakwah di Malaka. Ayah Jenar lalu diangkat sebagai mufti (ulama yang berwenang menafsirkan kitab dan memberikan fatwa kepada umat) oleh penguasa Kesultanan Malaka saat itu, yakni Sultan Iskandar Syah (1414-1424).

Setelah Sultan Iskandar Syah meninggal dunia, Sayyid Shalih pindah ke Cirebon pada 1425 dan dipercaya sebagai penasihat agama kesultanan di sana, bersama Maulana Malik Ibrahim atau yang kelak dikenal sebagai Sunan Gresik.

Sayyid Shalih wafat di Cirebon. Jenar pun ditunjuk sebagai penerusnya. Inilah mengapa Abdul Munir Mulkhan (1999:50) dalam Syekh Siti Jenar: Pergumulan Islam-Jawa menyebut Jenar merupakan keturunan bangsawan Cirebon sebelum datang ke Demak.

Di Demak yang merupakan pusat ajaran Islam di Jawa, Jenar berguru kepada sejumlah wali, termasuk Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati. Mohammad Zazuli dalam Syekh Siti Jenar: Mengungkap Misteri dan Rahasia Kehidupan (2011:18), meyakini bahwa Jenar juga sempat berguru kepada pertapa Hindu/Buddha. Dari sinilah ia mulai mengenal konsep manunggaling kawula gusti.

Kendati demikian, perlu untuk dipahami bahwa mistisisme dalam Islam, yang dikenal sebagai tasawuf atau sufisme, sudah muncul jauh sebelumnya. Beberapa mistikus Islam sudah berperan dan memainkan pengaruhnya di berbagai belahan dunia Islam, bahkan sudah muncul sejak abad-abad pertama perkembangan Islam.

Manunggaling Kawula Gusti


Syekh Siti Jenar bermukim di Jepara, memimpin pondok pesantren. Suatu kali, ketika Jenar sedang mengajar santri-santrinya di dalam masjid, tiba rombongan dari Demak. Ada Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Geseng (Raden Mas Cakrajaya), dan lainnya. Mereka datang untuk menyampaikan titah dari Raden Patah, Sultan Demak.

Lukisan Wayang Jawa

Sunan Bonang berucap salam. Tapi salam itu rupanya tidak terdengar karena suasana yang sedang ramai oleh para santri. Merasa tidak dihargai, Sunan Bonang naik pitam dan mendatangi Syekh Siti Jenar seraya berkata keras:

“Wahai Jenar yang sedang berada di alam kematian. Hentikan sejenak pengajaranmu. Jangan kau teruskan mengajar murid-muridmu!” bentak Sunan Bonang (R. Sasrawidjaja, Serat Syaikh Siti Jenar, 1958:48).

Rupanya kedatangan para ulama sekaligus politisi berpengaruh dari Demak itu atas perintah Raden Patah. Sang sultan mendapatkan kabar bahwa apa yang diajarkan oleh Jenar terindikasi telah menyimpang dari ajaran Islam.

Para wali dan ulama di wilayah kekuasaan Demak kala itu, termasuk Syekh Siti Jenar, hanya diberi kewenangan mengajarkan syahadat dan tauhid. Sementara Jenar dikabarkan sudah berani memberikan materi tentang ilmu ma’rifat dan hakikat.

Digelarlah forum sebagai ajang pertanggungjawaban atas keyakinan Jenar itu. Sebagian besar anggota Walisongo hadir dan “mengeroyok” Jenar dengan melancarkan berbagai argumen tentang ketuhanan.

Bagi Syekh Siti Jenar, inti paling mendasar tentang syahadat dan tauhid adalah manunggal (bersatu). Artinya, seluruh ciptaan Tuhan pasti akan kembali menyatu dengan yang menciptakan, manunggaling kawula gusti. Para wali beramai-ramai menyanggah keyakinan Jenar itu.

“Allah adalah yang bewujud haq,” kata Sunan Gunung Jati.

“Allah itu tidak berwarna, tidak berupa, tidak berarah, tidak bertempat, tidak berbahasa, tidak bersuara, wajib adanya, mustahil tidak adanya,” tandas Sunan Bonang.

“Allah itu adalah jauhnya tanpa batas, dekatnya tanpa rabaan,” imbuh Sunan Giri.

“Allah itu adalah seumpama (dalang) memainkan wayang,” sambung Sunan Kalijaga.

Sebagai penegas sekaligus sabda pamungkas, Sunan Kudus mengatakan, “Adapun Allah itu tidak bersekutu dengan sesama (manusia).”

Namun, Syekh Siti Jenar tetap bertahan dengan keyakinannya. “Tak usah kebanyakan teori semu, sesungguhnya ingsun (saya) inilah Allah. Nyata Ingsun Yang Sejati,” balasnya (R. Tanaja, Suluk Walisanga, 1954:54).

“Jika Anda menanyakan di mana rumah Tuhan, jawabnya tidaklah sulit. Allah berada pada zat yang tempatnya tidak jauh, yaitu bersemayam di dalam tubuh (manusia itu sendiri),” lanjut Syekh Siti Jenar.

Masih panjang paparan Jenar tentang konsep ketuhanan versinya yang oleh Walisongo disebut musyrik karena menganggap diri sebagai Tuhan. Jenar sebenarnya hanya ingin meyakinkan bahwa manusia dan Sang Pencipta suatu saat akan bertemu dan bersatu.

Dan, forum diskusi itu pun beralih fungsi menjadi persidangan. Dengan suara bulat memutuskan bahwa Syekh Siti Jenar harus diproses hukum, kemungkinan besar hukuman mati.

Ilusterasi Hukuman Mati SSJ

Vonis mati dijatuhkan kepada Syekh Siti Jenar dalam sidang para wali yang dipergelarkan di Cirebon (Achmad Chodjim, 2007:13). Belum dapat dipastikan, kapan tepatnya nyawa Jenar dipungkasi, diperkirakan antara tahun 1515 hingga 1517.

Sosok pasti Syekh Siti Jenar memang masih menjadi misteri. Namun, berdasarkan penemuan jejak pemikirannya yang kemudian dirangkum oleh berbagai sumber berupa babad, serat, kitab, atau bentuk referensi lainnya, Jenar tidak pernah takut mati, justru itulah yang diyakininya sebagai titik kesempurnaan manusia.

“Syukur jika saya sampai tiba di alam kehidupan yang sejati… Sakit dan sehat saya temukan di dunia ini. Lain halnya apabila saya sudah lepas di alam kematian. Saya akan hidup sempurna, langgeng, tiada ini dan itu.” (R. Sasrawidjaja, 1958:20).

Penyunting : Admin PJ

Sumber Naskah Asli :

Kebaikan Besar Ini Akan Terjadi Seandainya Hitler Jadi Pemenang Perang Dunia II | Pegawai Jalanan

Hitler dan Anak-anak Jerman
Kejam, beringas, pembantai biadab, penjajah keji adalah sedikit dari banyaknya ungkapan yang bakal dilontarkan orang-orang ketika ditanya tentang Hitler dan Nazinya. Memang tidak salah kalau sampai begitu negatif respon banyak orang terhadap Nazi dan pemimpinnya, mengingat apa yang mereka lakukan memang benar-benar gila dan biadab. Itulah yang kita ketahui dari sejarah yang di ajarkan di sekolah dan buku-buku yang sebagian besar adalah tulisan barat.
Nazi kalah di Perang Dunia II bagi banyak orang adalah berkah, termasuk kita. Berkat kekalahan sang Fuhrer, banyak negara yang akhirnya terbebas dari penjajahan.  Penyebabnya sangat jelas negara barat yang menjajah negara dunia ketiga banyak yang menghabiskan energi untuk melayani Jerman pada perang dunia ke-2, dan itu sangat berhasil untuk membuat pihak penjajah barat untuk berunding dan melepaskan banyak wilayah jajahannya. Memang patut kita syukuri, tapi jika kita lihat dari sisi yang lain, kekalahan Hitler ternyata justru memberikan dampak yang buruk bagi dunia. Bisa kita lihat saat ini betapa negara maju atau berkuasa dapat menguasai ekonomi negara lain, membuat krisis negara lain, saling berperang satu sama lain seperti yang sedang terjadi di Timur Tengah.
Seandainya saja Hitler menang dalam Perang Dunia II, bakal banyak hal-hal baik yang tercipta. Bukan sesuatu yang kecil, tapi masif luar biasa. Lalu seperti apakah kebaikan yang dimaksud? Mari kita simak ulasannya berikut.

1. Rokok Akan Musnah dari Dunia


Kampanye anti rokok Hitler
Seumpama Hitler berkuasa lantaran menang Perang Dunia II, maka sudah jelas ia akan memberlakukan regulasi yang sesuai dengan kemauan dan kebiasaannya. Misalnya soal Hitler yang benci rokok, kemungkinan besar ia juga akan memaksakan hal ini kepada dunia, atau negara-negara yang ada di bawahnya.
Hal ini tentu sangat positif bagi banyak negara. Memang mungkin benar kalau akan banyak pajak-pajak bernilai miliaran yang hilang, tapi tanpa rokok dunia akan lebih baik. Tak ada jutaan orang-orang yang mati karena kanker paru-paru ataupun penyakit-penyakit mematikan lainnya gara-gara rokok. Lapisan ozon kita juga jadi jauh lebih awet karena kurangnya asap rokok yang dilepaskan ke udara.

2. Pornografi Bakal Ditendang Jauh-Jauh

Adolf Hitler
Kita boleh benci setengah mati dengan Hitler, tapi kita harus akui kalau sosok satu ini di sisi lain memang luar biasa. Selain membenci rokok, Hitler ternyata juga tak menyukai hal-hal yang berbau pornografi. Apa pun itu, mau hiburan atau pun yang lainnya.
Seumpama Hitler berkuasa, maka sudah barang pasti ia akan memberlakukan ini pula kepada dunia. Dampaknya pun bakal benar-benar gila. Prostitusi hilang, industri perfilman dewasa hilang, game-game dewasa hilang, dan lain sebagainya. Situs-situs porno online yang biasa kalian akses tidak akan pernah ada dan akan membuat generasi muda semakin produktif karena otaknya tidak rusak oleh film bangke tersebut. Tak hanya itu, ia pasti juga akan memberlakukan hukuman berat bagi siapa pun yang melakukan hal-hal asusila.

3. Hewan-Hewan Langka Mungkin Masih Terselamatkan

Hitler memberi makan hewan

Hitler mungkin kejam kepada manusia khususnya orang-orang Yahudi, tapi meskipun demikian ia begitu perhatian dengan binatang. Salah satu sisi lain dari seorang Hitler adalah ternyata ia merupakan seorang penyayang hewan. Di masa Nazi masih berjaya, diketahui sang Fuhrer ini melakukan berbagai aksi proteksi terhadap hewan. Mulai dari menghukum orang-orang yang menyiksa binatang sampai melarang hewan sebagai kelinci percobaan.
Ketika Hitler berkuasa atas dunia ini setelah menang Perang Dunia II, maka ia jelas akan memberlakukan hukum yang memproteksi hewan-hewan. Tak ada yang namanya pasar gelap hewan-hewan langka di Timur Tengah, program konservasi binatang digalakkan, kebun binatang yang benar-benar layak, hal-hal seperti ini yang pasti akan dilakukannya.

4. Palestina Akan Tetap Berdiri Utuh Sampai Hari ini

Bendera Palestina

Semenjak kekalahan Hitler di Perang Dunia II, orang-orang Yahudi mulai melakukan usaha untuk menempati Palestina. Aksi tersebut berhasil dan sekarang lihat sendiri bagaimana penduduk Palestina terusir dari tanah kelahiran mereka sendiri.  Yahudi membantai penduduk asli Palestina, tentunya kalian lebih tahu kebengisan tentara yahudi Israel terhadap penduduk palestina.  Seumpama Hitler menang, pasti sampai hari ini Palestina akan tegak berdiri.
Ketika Hitler tetap berjaya, mana berani orang-orang Yahudi berpongah. Yang ada Hitler justru akan melakukan perluasan wilayah untuk men-sweeping orang-orang Yahudi di dunia ini. Memang pada akhirnya Hitler akan mengumpulkan orang-orang Yahudi. Bukan di Palestina, tapi Madagaskar yaitu pulau yang dekat dengan benua Afrika.

5. Hitler Berkuasa, Banyak Perang Besar Sirna


Zionisme Mengontrol Dunia
Seperti yang kita ketahui, setelah terjadinya Perang Dunia II dan berakhir dengan kekalahan Nazi, dunia belum benar-benar damai. Masih ada beberapa perang susulan yang kini bergeser antara saingan pamor dan juga idealisme.
Tercatat ada beberapa perang besar yang terjadi setelah Perang Dunia II. Mulai dari Perang Dingin, Perang Korea, Perang Vietnam, dan masih banyak lagi. Seandainya Hitler jadi pemenang di Perang Dunia II, maka kemungkinan besar takkan ada lagi perang-perang semacam itu, karena Kapitalisme dan Komunisme sudah binasa sejak Hitler memenangkannya pada perang Dunia II, jadi tidak ada lagi persaingan antara Kapitalis dan Komunis.
Kesimpulannya adalah, segala sesuatu itu pasti punya sisi positifnya. Bahkan termasuk Hitler dan Nazinya yang seumpama mereka gagal kalah maka akan banyak hal besar yang akan terjadi terjadi. Tatanan dunia modern mungkin bakal berubah sangat drastis dibandingkan dengan apa yang kita saksikan hari ini.
Semoga Informasi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua.
Penulis : Admin PJ
Sumber Naskah :


Inilah Alasannya Mengapa Nabi Muhammad Menyayangi Kucing | Pegawai Jalanan

kucing

NABI Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.
Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).
Lukisan Kucing Mesir Kuno
Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.
Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?
Keistimewaan Kucing Fakta Ilmiah 1 : Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta Ilmiah 2 : Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya. Hasil yang didapatkan adalah: – Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang. – Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut. – Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman. – Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan. – Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam. – Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Komentar Para Dokter Peneliti
– Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. – Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. – Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, – Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia. – Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme. – Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll) – Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. – Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Kucing Lucu
Fakta Ilmiah 3 : Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
Fakta Ilmiah Tambahan : Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.
Sisa makanan kucing hukumnya suci. Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.
Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).
Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, Kucing kesayangannya. 
Penyunting : Admin PJ

Sumber Naskah Asli :

Jumat, 25 Oktober 2019

KISAH NYATA : PEMBANTAIAN Tragis Keluarga Kekaisaran Rusia Oleh Rezim Komunis | Pegawai Jalanan

Potret Resmi Tsar Nicholas II dan Keluarga (Livadia Palace, Kekaisaran Rusia 1913-sekarang Ukraina)

Kehidupan pasangan kaisar terakhir Rusia sangat menginsprasi kaerna mengajarkan anak-anaknya, Putri OTMA (sebutan untuk Olga, Tatiana, Maria, dan Anastasia) dan Putra Mahkota Aleksey untuk selalu berbuat baik kepada orang lain. Dahulu kehidupan pasangan tersebut sangat bahagia karena memiliki harta yang berlimpah dan anak-anak yang cerdas, berkepribadian ramah, dan mudah bergaul dengan siapapun walaupun dengan orang yang memiliki kasta di bawah mereka. 
Namun kebahagiaan mereka terenggut sejak para pencetus revolusi berpaham komunis menginginkan kelengseran kaisar dari kursi pemerintahan Rusia pada tahun 1917.  Kaisar terakhir Rusia beserta keluarga diasingkan dan ditahan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Mereka harus menjalani kehidupan yang sengsara selama penahanan. Putri OTMA dan Putra Mahkota Aleksey harus bekerja bercocok tanam dan beternak selama penahanan. 
Seorang Putri yang bernama Olga kehilangan berat badan yang drastis dan Putra Mahkota Aleksey terkena serangan hemofilia yang hebat karena depresi akibat menjalani hidup yang tidak biasa mereka lakukan. Mereka dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya yang berjarak ribuan kilometer selama kurun waktu satu tahun hingga berlabuh di tempat terakhir mereka melihat dunia pada tanggal 17 Juli 1918 di sebuah rumah milik seorang pria bernama Ipatiev yang terletak di Yekaterinburg, Siberia. 

Tsar Nicholas II dan Anaknya selama Perang Dunia I (Mogilev, Kekaisaran Rusia 1916-sekarang Belarus)

Kematian tragis keluarga kaisar terakhir Rusia yang tak terlepas dari hubungannya dengan para revolusioner berpaham komunis banyak diangkat dalam sebuah karya film dan cerita. Dalam tulisan ini Pegawai Jalanan akan mengupas sedikit detil kekejaman komunis yang menimpa kaisar terakhir Rusia, Tsar Nicholas II, bersama dengan keluarganya yang dibunuh oleh pasukan komunis dari Partai Bolsheviks. Agar kalian faham sebelumnya kalian harus menonton video kami yang berjudul "Sejarah Revolusi Rusia : Lahirnya Negara Sosialis Pertama di Dunia."

Keluarga Tsar Terakhir dibantai Rezim Komunis

Dia bernama Nicholas Alexandrovich Romanov, merupakan putera tertua dari pasangan Tsar Alexander III dan Empress Maria Feodorovna. Dia menjadi penerus tahta Kekaisaran Rusia setelah kematian ayahnya pada tahun 1894 di usia 26 tahun, beberapa hari sebelum pernikahannya dengan Putri Alix dari Jerman ("Empress Alexandra Feodorovna of Russia by marriage" yang merupakan cucu Ratu Victoria dari Inggris). Dia diangkat menjadi Tsar pada upacara penobatan tahun 1896 dengan gelar Tsar Nicholas II. Nicky "sapaan akrab Nicholas" mungkin menjadi manusia terkaya di dunia apabila Ia tidak kehilangan keturunannya dengan kekayaan bersih sekitar Rp 4200 trilliun, sementara Bill Gates hanya Rp 1206 trilliun (anjir segini hanya "out of topic"). 
Dari kiri ke kanan: Olga, Aleksey, Anastasia, dan Tatiana selama
menjalani penahanan rumah (Alexander Palace, St. Petersburg Rusia 1917)

Dia terbiasa memanjakan anak-anaknya dengan kehidupan yang mewah, bahkan lebih mewah dari kehidupan modern saat ini padahal perekonomian Rusia sedang tidak stabil. Nicky dikenal sebagai pemimpin yang tidak cakap karena diyakini Ia belum siap menjadi seorang Tsar setelah kematian ayahnya. Banyak pihak yang tidak setuju dengan kebijakan yang dibuat olehnya (sebelum tahun 1906, bentuk pemerintahan Rusia merupakan Monarki Mutlak). Akibat ketidakcakapan tersebut, terjadi revolusi berdarah pertama pada tahun 1905 yang menginginkan dibentuknya Duma (Badan Legislatif Rusia) yang dijuluki Bloody Sunday karena banyak korban yang tumpah dari kalangan sipil. 
Lalu revolusi tak terbendung kedua yang terjadi pada tahun 1917 yang dimotori oleh Bolsheviks dan Menshviks (walaupun sama-sama menginginkan adanya revolusi namun keduanya memiliki perbedaan pendapat) dan disebut sebagai peristiwa penyebab kejatuhan Kekaisaran Rusia. Nicky sempat meminta suaka kepada sepupunya, Raja George V dari Inggris namun ditolak karena khawatir akan mengganggu stabilitas negaranya. Dia dipaksa untuk turun tahta, diasingkan, ditahan, lalu dieksekusi mati bersama isteri, 5 anak, dan 4 pembantu setianya di ruang bawah tanah Ipatiev House di daerah Yekaterinburg, Siberia berjarak ribuan kilometer dari rumahnya di St. Petersburg oleh komunis Bolsheviks pada tanggal 17 Juli 1918.

Pada pengasingan terakhir di Ipatiev House, mereka dibangunkan secara tiba-tiba dari tidurnya pada dini hari pukul 02.00 tanggal 17 Juli 1918, dan diperintahkan untuk turun ke ruang bawah tanah untuk keselamatan Nicky dan keluarga karena terjadi bentrokan antara White Army (pendukung pemerintah saat itu "Aleksandr Kerensky") dan Red Army (penentang pemerintah "Bolsheviks") di luar. Mereka adalah Tsar Nicholas II (50 tahun), Empress Alexandra Feodorovna (46 tahun), Grand Duchesses Olga (22 tahun), Tatiana (21 tahun), Maria (19 tahun), Anastasia Nikolaevna (17 tahun), Tsarevich Aleksey Nikolaevich (13 tahun), dan 4 pembantu setianya (Dr. Eugene Botkin, Anya Demidova, Aleksey Trupp, dan Ivan Kharitonov). Setelah sampai di ruang bawah tanah, Nicky meminta 2 kursi untuk putera bungsunya, Aleksey yang sedang menderita hemofilia dan isterinya yang memiliki riwayat kesehatan kurang baik. Setelah kurang lebih setengah jam mereka menunggu, Yakov Yurovsky (pimpinan eksekusi) dan kurang lebih 11 orang bersenjata turun lalu Yurovsky membacakan sebuah surat bertuliskan,

"Dikarenakan kerabatmu tetap melanjutkan penyerangan terhadap kami, maka Dewan Komite Ural memutuskan untuk mengeksekusi Anda."

Sontak Nicky berteriak,"Apa? Apa?" lalu memandangi anak-anak dan isterinya, dimana puteri tertuanya, Olga dan isterinya membuat tanda salib dan ditembaklah Nicky dibagian kepala dan meninggal di tempat, begitu juga dengan isterinya. Olga dan Tatiana (dua puteri tertua) menjerit meratapi mayat ibunya dan saling berpelukan sedangkan Aleksey duduk mematung dengan wajah pucat berlumuran darah ayahnya. Karena asap tembakan memenuhi ruangan yang sempit, para eksekutor keluar dan kembali setelah asap mulai menghilang. 
Ilustrasi Tsar Nicholas II, isteri, anak, dan 4 pembantu setianya saat
berada di dalam Basement Ipatiev House sesaat sebelum dibunuh
Kondisi Basement Ipatiev House setelah pembunuhan (Ekaterinburg, Siberia 1918)

Lalu dilanjutkan pembunuhan terhadap Aleksey dengan menembakkannya di bagian dada namun tidak mempan karena bajunya dihiasi oleh berlian, setelah itu ditusuk dengan bayonet dan tidak mempan juga. Karena mengetahui Aleksey masih bernafas, dua tembakan dihujamkan ke bagian belakang telinga menyebabkan Aleksey meninggal seketika. Eksekutor lainnya sibuk dengan Olga dan Tatiana yang berusaha melarikan diri. Mereka mencoba menusuk Grand Duchesses dengan bayonet berulang kali namun gagal karena berlian yang disematkan pada bajunya. 
Tatiana mencoba bangkit namun ditembak di bagian belakang kepala sedangkan Olga ditembak di bagian rahang oleh Yurovsky. Keduanya meninggal di tempat. Eksekutor yang sedang mabuk bernama Peter Ermakov bertugas membunuh Maria yang terluka saat tembakan pertama dan Anastasia (dua puteri termuda), dengan menusuknya di bagian perut namun tidak mempan karena baju yang berhias berlian, lalu menembaknya. Karena mabuk, dia mengatakan telah membunuh keduanya dengan tembakan. 
Kemudian mayat-mayat tersebut dibawa dengan truk menuju pertambangan di kaki Pegunungan Ural. Di tengah perjalanan, Maria berteriak meminta pertolongan dengan suara lirih menahan sakit dan dipukulah wajahnya hingga Ia terdiam. Mayat-mayat tersebut disiram dengan asam sulfat pekat untuk menghilangkan identitas dan dua anak Nicky lainnya yaitu Aleksey dan Maria/Anastasia dibuang sejauh 2 KM dari keluarganya. Diyakini bahwa anak-anak Nicky meninggal dengan sangat pelan dan sakit (hanya Nicky, isteri dan 2 pembantu prianya yang meninggal seketika pada tembakan pertama). 
Banyak rumor yang menyebutkan bahwa puteri termudanya, Anastasia berhasil lolos dari pembunuhan dan banyak orang mengaku sebagai Anastasia untuk mengklaim kekayaan keluarga Romanov. Rumor tersebut terus bergulir sampai akhirnya terpatahkan saat ditemukan sisa tulang belulang mereka pada tahun 1978 dan 2 anak Nicky lainnya yaitu Aleksey dan Maria/Anastasia pada tahun 2007 menggunakan sampel DNA Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II dari Inggris yang masih memiliki hubungan darah dengan isteri Nicky, Alix atau Alexandra (kakaknya yaitu Princess Victoria of Hesse and by Rhine merupakan nenek Pangeran Philip). 
Sisa tulang belulang keluarga kaisar terakhir Rusia dimakamkan di Gereja Orthodox St. Peter dan Paul di St. Petersburg pada tahun 1998 setelah dilakukan identifikasi lebih lanjut pada tahun 1991 sementara Aleksey dan Maria/Anastasia baru dimakamkan bersama dengan keluarganya pada tahun 2007. Tidak ada akhir cerita bahagia dari keluarga terakhir Romanov setelah ditemukannya seluruh sisa tubuhnya. Setelah runtuhnya dinasti Romanov yang berkuasa selama 304 tahun, terbentuklah negara Republik Sosialis Federasi Soviet tahun 1918, lalu Uni Soviet pada tahun 1922 - 1991 hingga pecah kembali menjadi negara Republik Federasi Rusia sampai saat ini yg dipimpin oleh seorang presiden. 
Dari kiri atas searah jarum jam: Tsar Nicholas II, Tsarina Alexandra Feodorovna, Grand Duchesses Olga,
Tatiana, Maria, dan Anastasia Nikolaevna dan Tsesarevich Alexei Nikolaevich, 1913
Dari cerita ini dapat disimpulkan bahwa komunis bukan hanya musuh agama Islam melainkan juga musuh agama lain yang tidak ingin mencampur urusan agama dengan politik karena dianggap dapat menghambat. Keluarga kaisar Rusia dikenal sebagai keluarga Kristen Orthodox yang sangat taat. Oleh karena itu pasukan Bolsheviks ingin membersihkan garis keturunan Romanov. 
Dari 53 Romanov yang menjadi target pembunuhan, ada 35 Romanov yang berhasil lolos, beberapa termasuk keluarga terdekat Nicky. Sebagian keluarga yang selamat diasingkan di Livadia Palace, lalu diselamatkan oleh kapal kiriman Ratu Alexandra dari Inggris (Isteri Raja Edward VII dari Inggris yang merupakan tante Tsar Nicholas II) dan tinggal hingga akhir hayatnya di luar Rusia.
Pada tahun 1970-an, Ipatiev House yang juga disebut House of Special Purpose dirobohkan dan dibangun gereja sekaligus museum yang diberi nama Church on the Blood yang juga berisi banyak patung Tsar Nicholas II dan keluarga untuk mengenangnya. Berdasarkan beberapa sumber bacaan yang kami dapat, perhiasan, mahkota penuh mutiara dan berlian serta baju kekaisaran dipajang di suatu tempat di Belanda dan Amerika sedangkan beberapa istana tempat tinggal keluarga kaisar seperti Winter Palace (sekarang The State Hermitage), Chaterine Palace, Livadia Palace dan Alexander Palace dijadikan museum.
Itulah kisah teragis pembantaian keluarga kekaisaran Rusia yang sangat memilukan yang telah di lakukan oleh rezim komunis, semoga kisah nyata ini bisa menjadi pelajaran bagi kita yang masih hidup didunia ini.

Penyunting : Admin PJ