F BUKAN HANYA BELANDA!!! INILAH NEGARA-NEGARA YANG PERNAH MENJAJAH INDONESIA ~ PEGAWAI JALANAN

Rabu, 20 April 2022

BUKAN HANYA BELANDA!!! INILAH NEGARA-NEGARA YANG PERNAH MENJAJAH INDONESIA

 


Negara-negara eropa yang saling bersaing mulai meluaskan daerah-daerah jajahannya. Ketika persaingan di eropa semakin ketat, mereka pun mulai mengirimkan para orang kepercayaannya untuk mencari wilayah kolonial-kolonial baru. Demi menambah sumber daya mereka, mereka mulai menyebrangi lautan untuk mencari wilayah jajahan yang dapat memperkuat negara mereka. Inggris, Spanyol, Prancis, Portugis dan negara-negara kuat lainnya mulai membuka peta baru mereka. Mereka berlayar ke arah timur dimana negara-negara tersebut adalah negara-negara yang belum terjajah oleh mereka. Hingga akhirnya negara-negara di Asia Tenggara tidak luput dari ekspansi mereka.

Indonesia pun termasuk ke dalam bangsa yang pernah terjajah oleh bangsa Eropa. Walaupun pada akhirnya para pejuang kita dapat membebaskan negara kita dari penjajahan tersebut. Telah banyak yang dikorbankan oleh para pahlawan sebelum akhirnya kemerdekaan dapat kita raih. Negara-negara yang kita ketahui pernah menjajah negera kita mungkin hanya Belanda dan Jepang. Karena  memang Belanda dan Jepang adalah negara yang yang paling membekas dalam ingatan sejarah kita. Belanda yang menjajah selama 346 tahun yang mengeruk hasil rempah-rempah kita dan jepang yang menjajah selama 3,5 tahun namun menerapkan system kerja paksa kepada masyarakat pribumi tentu mengundang emosi kita. Selain dua negara tersebut, ternyata ada negara lain yang pernah menjajah negara Indonesia. Dalam buku 'Menggali dan Menemukan Roh Pancasila Secara Konstekstual' oleh I Gusti Ngurah Santika, S.Pd, M.Pd menyebutkan bahwa ada 6 negara yang pernah menjajah Indonesia. Berikut ini adalah negara-negara yang pernah menjajah Indonesia yang pernah tercatat dalam sejarah.

1.   Portugis

Portugis atau Portugal adalah negara Eropa pertama yang menjajah Indonesia. Pelayar terkenalnya adalah Alfonso de Albuquerque, orang Portugis pertama yang berhasil mengenalkan Nusantara ke dunia Eropa. Pada 1511, Alfonso de Albuquerque ditugaskan untuk membebaskan orang Portugis yang ditawan di Malaka. Setelah berhasil menyiapkan 900 tentara Portugis dan 2.000 tentara bayaran dari India, ia segera bertolak ke Malaka. Sultan Mahmud Syah yang tidak dapat menahan gempuran pasukan Alfonso pun akhirnya membebaskan tawanan Portugis dan melarikan diri. Pasca menaklukkan Malakka, Alfonso mengincar Maluku dan mengirim armada yang terdiri dari dua kapal ke nusantara untuk memulai monopoli rempah-rempah. Di Maluku, armada utusan Alfonso berhasil menjalin hubungan dengan penguasa Ternate dan mendapatkan rempah-rempah. Di saat yang sama, Alfonso mendirikan benteng-benteng di Malaka dan sekitarnya sebagai pertahanan Portugis.

Namun hubungan Portugis dan Sultan Ternate sering diwarnai konflik, yang berujung pada Perlawanan Sultan Baabullah (1570 - 1584). Sultan Baabullah mengadakan perlawanan terhadap Portugis, yang disebut dengan perang Soya-soya. Portugis dapat dikalahkan dan pergi dari Maluku.

Penjajahan yang dilakukan oleh Portugis masih meluas ke berbagai penjuru Nusantara, salah satunya Pulau Jawa. Ketika tahun 1602, datang pasukan Belanda dan mengalahkan pasukan Portugis hingga pada akhirnya kolonialisasi yang dilakukan Portugis tersebut berakhir.

2.   Spanyol

Negara-negara bagian Eropa merupakan negara yang aktif melakukan pelayaran ke Asia Tenggara. Salah satunya adalah Spanyol, Sebastian del Cano seorang navigator Spanyol yang ambil bagian dalam penjelajahan Fernando de Magelhaens atau Ferdinan Magellan. Sebastian del Cano berhasil sampai di Maluku pada tahun 1521 dan melakukan perdagangan kepada orang-orang Maluku. Kedatangan Spanyol ini mengusik Portugis yang sudah lebih dahulu sampai di Maluku. Kemudian terjadi perseteruan di antara keduanya.

Persaingan antara dua negara Eropa ini terjadi bersamaan dengan pertentangan antara Sultan Ternate dan Sultan Tidore. Sultan Tidore bersekutu dengan Spanyol dan Sultan Ternate bersekutu dengan Portugis.

Mereka saling melakukan perlawanan. Pertentangan dua negara Eropa ini memaksa Paus turun tangan untuk mendamaikan. Hasil perundingan disepakati Perjanjian Saragosa pada tahun 1529. Perjanjian ini membagi kekuasaan Spanyol dan Portugis. Spanyol berkuasa atas Meksiko ke arah Barat sampai Kepulauan Filipina. Sedangkan Portugis berkuasa atas Brazil ke arah Timur sampai Kepulauan Maluku.

3.   Belanda

Belanda paling lama menjajah Indonesia yaitu 346 tahun. Lama waktu penjajahan tersebut dilihat dari awal menjajah hingga bangsa Indonesia tidak lagi dijajah oleh Belanda. Walaupun dalam masa penjajahan tersebut belanda sempat beberapa kali dikalahkan dan Indonesia sempat dijajah oleh negara lain. Dalam kurun waktu tersebut, Belanda berhasil menguasai wilayah Pulau Jawa, Sumatera hingga Sulawesi.

Tidak jauh berbeda dengan negara Eropa lainnya, tujuan Belanda pun untuk berdagang dan mencari rempah-rempah. Atas kekalahan Portugis tahun 1602, Belanda memulai kolonialisasinya dengan mendirikan kongsi dagang di Batavia yang diberi nama VOC (Verenigde Oostindische Compagnie). Namun pada 31 Desember 1799, VOC pun dibubarkan oleh pemerintah Belanda dengan berbagai alasan.

Berakhirnya VOC, keadaan masyarakat Indonesia bukan membaik. Nusantara yang pada saat itu diberi nama Hindia Belanda diserahkan kepemimpinannya kepada Kerajaan Belanda dan mereka membentuk sistem tanam paksa (cultuur stelsel). 
Pada Mei 1940, saat terjadi Perang Dunia II Belanda mengalami kekalahan karena negaranya dikuasai Nazi, Jerman. Tahun 1942, Belanda pun kalah di Nusantara oleh Jepang dan ini menandakan penjajahan Belanda berakhir.


4.   Prancis

Pada Abad ke-18 atau saat menjajah Nusantara, Belanda diserang dan dikalahkan Prancis. Dampaknya, Belanda terpaksa menyerahkan wilayah jajahan ke Prancis, termasuk Nusantara. Prancis menguasai Belanda dan membuat sistem negara boneka. Pada 1806 Napoleon Bonaparte menyerang Belanda kemudian menyerahkan kekuasaan ke adiknya, Louis Napoleon.

Louis Napoleon kemudian mengirim Marsekal Willem Daendels ke Batavia dan menjadikannya Gubernur Jenderal di Indonesia pada tahun 1808. Daendels tiba di Batavia pada tanggal 5 Januari 1808 dan menggantikan Gubernur-Jenderal Albertus Wiese. Daendels diserahi tugas terutama untuk melindungi pulau Jawa dari serangan tentara Inggris.

Di bawah kepemimpinan Daendels, Prancis berhasil mengibarkan benderanya di atas perahu dagang VOC dan hal ini menandakan Prancis memulai penjajahannya di Nusantara. Daendels menyadari bahwa kekuatan Prancis yang ada di Jawa tidak akan mampu menghadapi kekuatan armada Inggris. Maka iapun melaksanakan tugasnya dengan segera. Tentaranya diisinya dengan orang-orang pribumi, ia membangun rumah sakit-rumah sakit dan tangsi-tangsi militer baru. Di Surabaya, ia membangun sebuah pabrik senjata, di Semarang ia membangun pabrik meriam dan di Batavia ia membangun sekolah militer. Pemerintahan Daendels yang kejam dan diktator membuatnya mendapat berbagai kecaman, hingga pada akhirnya ia digantikan oleh Jan Willem Janssens. Namun pada 18 September 1811, Janssens menyatakan kekalahannya atas Inggris dan menandatangani perjanjian bahwa seluruh Pulau Jawa dikuasai dan diserahkan pada Inggris.

 

5.   Inggris

Inggris pada saat itu adalah kekuatan dunia utama. Prancis telah tereliminasi sebagai rival kolonial melalui perang tujuh tahun, Belanda juga telah kehilangan banyak wilayah jajahannya di luar negeri dalam perang Revolusioner dan perang Napoleonik. Kekalahan Prancis dan Belanda tidak hanya terjadi di Eropa. Prancis juga mengalami kekalahan di Indonesia. Pada tahun 1811 Inggris berhasil merebut Batavia dari Belanda. Gubernur Jenderal Belanda, Janssens melarikan diri dan tertangkap di Tuntang, Salatiga.

Janssens menandatangani Perjanjian Tuntang tanggal 18 September 1811 yang berisi:
1.    Seluruh kekuatan militer Belanda dan Prancis di Asia Tenggara harus diserahkan kepada Inggris.
2.    Utang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris.

3.    Pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggris.

Inggris menugaskan Thomas Stamford Raffles untuk mengatur pemerintahan Inggris di Indonesia. Raffles menjalankan pemerintahannya dengan dipengaruhi semangat revolusi Perancis, yaitu kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Di bawah kepemimpinan Stamford Raffles, Indonesia mengalami banyak perubahan diantaranya menghapus monopoli dan perbudakan serta membagi pulau Jawa menjadi 16 Keresidenan. 

Konflik yang terjadi di Eropa antara Belanda dan Inggris, mempengaruhi pula pemerintahan Pulau Jawa yang saat itu berada di tangan Inggris. Perjanjian Inggris-Belanda 1814 (juga disebut Konvensi London) adalah sebuah perjanjian yang ditandatangan oleh Britania Raya dan Belanda di London pada tanggal 13 Agustus 1814. Karena perjanjian ini Belanda secara resmi kembali menjajah dan menguasai seluruh wilayah Nusantara.

6.   Jepang

Penjajah terakhir di Indonesia adalah Jepang. Meski sebentar Jepang ini merupakan yang terkejam menjajah Indonesia ketimbang lima negara sebelumnya. Di awal kedatangannya 8 Maret 1942, Jepang bersikap baik dan berencana membantu memerdekakan Indonesia. Perlahan mereka mulai menunjukan sikap diktator dan kejam hingga membentuk sistem kerja paksa yang disebut Romusha. Tak hanya itu, Jepang pun membuat organisasi kemiliteran, yang tak lain tujuan awalnya adalah untuk melawan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya karena Jepang terlibat dalam Perang Dunia ll.

Kemudian, Jepang yang sedang berperang melawan Amerika Serikat juga membentuk organisasi militer, semisal Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Jibakutai, Heiho, Kempeitai, dan PETA. Jepang baru melepaskan kekuasaannya setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki. Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah dan menjadi penanda berakhirnya kolonialisme Jepang di Indonesia.


Itulah enam negara yang pernah menjajah Indonesia yang tercatat dalam sejarah. Tujuan awal mereka adalah mencari rempah-rempah untuk dibawa ke negaranya. Namun demi memperbanyak pasokan rempah-rempah mereka, mereka melakukan monopoli perdagangan dan mempekerjakan masyarakat pribumi secara paksa. Setelah melalui perjuangan panjang para pahlawan melawan para penjajah Indonesia saat ini dapat lepas dari penjajahan. Tentunya dengan bayaran yang mahal, dimana harta bahkan nyawa dipertaruhkan para pahlawan. Semoga kita sebagai pewaris dapat mempertahankan Indonesia agar tidak lagi dijajah oleh bangsa lain.



 Sumber referensi   : detik.com

                                 idntimes.com

                                 kompas.com

                                 mediapakuan.pikiran-rakyat.com

                                 wikipedia.org

                                 99.co

0 komentar:

Posting Komentar