F HOLOCOUST NYATA ATAU HANYA KARANGAN??? MENGAPA KEBEBASAN HILANG SEKETIKA KETIKA MENYANGKALNYA??? ~ PEGAWAI JALANAN

Senin, 27 Juni 2022

HOLOCOUST NYATA ATAU HANYA KARANGAN??? MENGAPA KEBEBASAN HILANG SEKETIKA KETIKA MENYANGKALNYA???

 


Holocaust adalah peristiwa pembantaian orang-orang Yahudi oleh Jerman yang membunuh sekitar enam juta orang yahudi. Kata holocaust pernah dituliskan dalam media amerika   ketika pembantaian orang-orang Turki Utsmani di Armenia pada 10 september 1895. Lalu media amerika serikat Kembali memunculkan kata holocaust ketika terjadinya pembantaian orang-orang yahudi yang dilakukan  oleh jerman. Penyebab pembantaian jutaan orang tersebut tentu bukan hanya karena suatu hal sepele. Jika hanya karena satu atau dua hal, orang tentu Jerman tidak akan membunuh semua orang yahudi yang mereka temui.

Peristiwa Holocaust bermula ketika Adolf Hitler menjadi orang nomor satu di jerman. indikasi kebencian awal Hitler kepada Yahudi disebabkan oleh kematian janggal sang ibu di tangan seorang dokter Yahudi. Namun belum diketahui bagaimana penyebab meninggalnya ibu Hitler oleh dokter Yahudi tersebut. Hitler pada awalnya tidak menciptakan kebencian terhadap orang Yahudi. Dia hanya memanfaatkan ide-ide antisemitisme yang telah ada sejak lama.  Antisemitisme adalah prasangka lama dan tersebar luas yang telah terwujud dalam berbagai bentuk sepanjang sejarah. Di Eropa, antisemitisme berasal dari zaman kuno.

Pada Abad Pertengahan (500-1400), prasangka terhadap orang Yahudi terutama didasarkan pada kepercayaan dan pemikiran Kristen awal, khususnya mitos bahwa orang Yahudi bertanggung jawab atas kematian Yesus. Kecurigaan dan diskriminasi yang berakar pada prasangka agama berlanjut di Eropa modern awal (1400–1800). Pada saat itu, para pemimpin di sebagian besar wilayah Eropa Kristen mengucilkan orang-orang Yahudi dari sebagian besar aspek kehidupan ekonomi, sosial, dan politik.

Pengucilan ini berkontribusi pada stereotip bahwa orang Yahudi merupakan orang luar. Ketika Eropa menjadi semakin sekuler, banyak tempat mencabut sebagian besar pembatasan legal terhadap orang Yahudi. Namun, hal ini tidak berarti akhir dari antisemitisme. Selain antisemitisme agama, jenis antisemitisme lainnya juga terjadi di Eropa pada abad ke-18 dan ke-19. Bentuk-bentuk baru ini meliputi antisemitisme ekonomi, nasionalis, dan rasial.

Pada abad ke-19, para pendukung antisemitisme mengklaim bahwa kaum Yahudi bertanggung jawab atas banyak penyakit sosial dan politik dalam masyarakat industri modern. Teori ras, eugenika, dan Darwinisme Sosial secara keliru membenarkan kebencian ini. Prasangka Nazi terhadap orang-orang Yahudi memanfaatkan semua unsur ini, terutama antisemitisme rasial. Antisemitisme rasial adalah gagasan bahwa kaum Yahudi adalah ras yang terpisah dan inferior. 

Partai Nazi mempromosikan bentuk antisemitisme rasial yang sangat mematikan. Antisemitisme merupakan orientasi pandangan dunia berbasis ras bagi Partai Nazi. Nazi meyakini bahwa dunia dibagi menjadi ras-ras yang berbeda dan bahwa beberapa ras adalah lebih unggul dari ras yang lain. Mereka menganggap orang Jerman sebagai anggota ras “Arya” yang unggul. Mereka menegaskan bahwa "Arya" terkunci dalam perjuangan untuk eksistensi dengan ras lain yang lebih rendah. Lebih lanjut, Nazi meyakini bahwa apa yang disebut sebagai "ras Yahudi" adalah ras yang paling rendah dan berbahaya dari semuanya. Menurut Nazi, orang-orang Yahudi adalah ancaman yang perlu disingkirkan dari masyarakat Jerman. Jika tidak, Nazi bersikeras bahwa "ras Yahudi" akan secara permanen merusak dan menghancurkan rakyat Jerman. Definisi Yahudi berdasarkan ras menurut Nazi mencakup banyak orang yang menganggap dirinya sebagai orang Kristen atau tidak mempraktikkan Yudaisme. 

Hitler sejak kecil mendapatkan doktrin tentang Yahudi adalah orang jahat. Keyakinan Hitler akan hal tersebut juga semakin bertambah ketika dirinya mengalami banyak pengalaman buruk yang berhubungan dengan orang-orang Yahudi. Seorang sejarawan Jerman bernama Ralf-George Reuth berargumen, bahwa kebencian sang diktator Jerman tersebut disebabkan karena ada pengaruh Revolusi Rusia dan keterpurukan ekonomi Jerman akibat kaum Yahudi. Campur tangan orang-orang Yahudi dalam Revolusi Rusia yang dipimpin Lenin menambah kebencian Adolf Hitler terhadap orang-orang Yahudi.

Kebencian Hitler semakin memuncak. Selama Perang Dunia Pertama (1914-1918), Hitler adalah seorang prajurit di tentara Jerman. Pada akhir perang, dia dan banyak tentara Jerman lainnya, tidak bisa melupakan kekalahan Kekaisaran Jerman. Komando tentara Jerman menyebarkan mitos bahwa tentara tidak kalah perang di medan perang, tetapi karena mereka telah dikhianati. Tentara Jerman kalah karena "tikaman dari belakang". Penghianatan itu dilakukan oleh Yahudi dengan cara memindahkan aset-aset Jerman ke Inggris.

Hitler percaya pada mitos itu, bahwa Yahudi dan komunis telah mengkhianati negara. Dengan menyalahkan orang-orang Yahudi atas kekalahan tersebut, Hitler menciptakan musuh stereotipe. Buku The Jew in the Army yang terbit tahun 1919 membuat data tentang tentara Yahudi di Jerman yang justru menjadi parasite dalam armada Jerman. Buku ini menjadi referensi anti yahudi dan Hitler juga menggunakannya.

Dalam buku Mein Kampf dikatakan bahwa, Orang-orang Yahudi yang pertama memasuki Jerman pada masa invasi Roma sebagai pedagang. Orang-orang yahudi tidak menutupi jati diri mereka sebagai orang Yahudi karena di Jerman saat itu menerima dengan baik orang-orang asing. Yahudi ikut serta dalam hal perekonomian, bukan sebagai produsen, namun hanya sebagai perantara. Setelah melewati ribuan tahun sebagai perantara, orang-orang Yahudi menjadi berkuasa pada bidang ini dan mulai memonopolinya. Orang-orang Yahudi mulai meminjamkan uang dengan Bunga yang sangat tinggi. Orang-orang Yahudi adalah bangsa yang memperkenalkan system pembayaran bunga pada Jerman.

Orang-orang Yahudi secara perlahan mulai membangun negara dalam negara. Orang-orang Yahudi semakin mendominasi perekonomian, semua transaksi keuangan adalah milik mereka. Perekonomian dan perdagangan sepenuhnya telah dimonopoli oleh orang Yahudi. Orang-orang Yahudi semakin memperlihatkan kekurang ajaran mereka. Tirani bangsa Yahudi tidak dapat lagi diterima oleh masyarakat dan mulai memberontak terhadap control bangsa Yahudi.  Hal ini membentuk semacam jurang pemisah antara Yahudi dan bangsa lain.

Bangsa Yahudi yang memiliki kekayaan mulai menyuap dari pengadilan hingga pemerintahan untuk mengambil hati dan mengamankan diri. Pada saat kekuasaan raja-raja dan pangeran-pangeran meningkat, mereka mulai mendekatinya. Mereka memohon kekuatan-kekuatan hukum dan hak-hak istimewa tentunya dengan bayaran yang setimpal. Permintaan itupun akhirnya dipenuhi dan Yahudi memiliki hak istimewa. Secara tidak sadar karena keputusan ini para pangeran dengan tidak sadar mempersiapkan kejatuhan mereka. Keberadaan orang-orang yahudi yang menurut Hitler seperti lintah yang terus menghisap orang ini dan tidak mungkin dilepaskan semakin memupuk kebencian tersebut.

Pada 1920-an dan awal 1930-an, negara yang kalah masih dalam krisis ekonomi besar. Menurut Nazy, mengusir orang-orang Yahudi adalah solusi dari masalah di Jerman. Pesan politik ini dan janji untuk membuat Jerman kuat secara ekonomi kembali memenangkan pemilihan umum Hitler pada tahun 1932. Pada perang dunia kedua, Jerman berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang ada di timur seperti gagasan para pendahulunya. Namun, saat itu masalah-masalah ditimur jauh lebih kuat karena berada di bawah kekuasaan Uni Soviet. Gagasan untuk memulai penyerangan dari timur digagas oleh pendahulu mereka ketika pemerintahan Otto Von Bismarck.

Dulu, ketika Jerman dipersatukan oleh Otto Von Bismarck para pejabat militernya membuat gagasan bahwa Jerman pasti akan diserang oleh bangsa-bangsa disekitarnya. Namun tidak mungkin serangan terjadi dari selatan karena di selatan terdapat pegunungan alpen yang susah ditembus dan Austria yang menjadi sekutu lama Jerman. Maka mereka menyelesaikan dulu masalah-masalah yang ada di timur kemudian memfokuskan kekuatan militer di sebelah barat. Pada perang dunia 1 jerman melakukan hal yang sama, gagasan itu relatf berhasil tetapi dalam kepercayaan mereka, mereka dikhianati oleh orang-rang Yahudi yang menyebabkan kekalahan mereka.

Hitler tetap menyerang ke arah timur tetapi hanya sampai Polandia, lalu membuat kesepakatan dengan Uni Soviet. Kesepakatan itu adalah untuk tidak saling serang karena Jerman akan menyerang Prancis dan Inggris dahulu. Jika Uni Soviet menyerang Jerman maka sekutu Jerman yaitu Jepang akan menyerang Uni Soviet. Polandia yang kala itu adalah negara Eropa yang menampung orang yahudi paling banyak sekitar tiga juta orang Yahudi. Jerman sukses menyerang Polandia, maka Hitler dikatakan “killing two birds with one stone”—berhasil mendapatkan dua kesuksesan dalam sekali bertindak: berhasil meraih Lebensraum dan sukses mewujudkan cita-cita etnosentrisme.

Selama perburuan orang-orang Yahudi di Polandia, ribuan orang Polandia membantu orang Yahudi menyelamatkan diri. Akibatnya, orang Polandia yang membantu Yahudi di eksekusi oleh jerman. Jerman lalu melakukan pencarian orang-orang Yahudi di daerah sekitarnya seperti Denmark, Skandanavia, Ukraina, dan Belarus. Orang-orang Yahudi yang ditemukan akhirnya di bantai disana. Cara yang dilakukan adalah membunuh setiap orang yahudi yang ditemukan dan adapula dibantai dengan cara dikumpulkan lalu dibunuh secara masal. Siapapun yang berdarah Yahudi akan dibunuh baik itu anak-anak, dewasa, atapun orang tua. Mereka tidak peduli dengan agama yang dianut oleh orang Yahudi, mereka membunuh orang-orang yang berasal dari suku Yahudi walaupun dia beragama Kristen atau agama lain.

Dari kejadian Holocasut, ada Sebagian orang yang tidak percaya dengan Holocaust termasuk politisi-politisi dan sejarawan. Landasan berpikir mereka adalah tidak bisa dipungkiri Hitler sangat membenci Yahudi tetapi disisi lain Hitler adalah pemimpin militer yang hebat. Dalam keadaan perang, Hitler tidak mungkin memiliki waktu, tenaga, pikiran, dan biaya untuk melakukan penyisiran, pencarian , mengidentifikasi kemudian melakukan pembantaian sistematis terhadap orang-orang yahudi. Karena sangat sulit untuk memisahkan lalu menangkap dan mengirimnya ke tempat pembantaian. Sedangkan dalam perang dunia seorang jenderal Perang harus memikirkan bagaimana melawan negara-negara lain daripada fokus membantai orang-orang Yahudi yang tidak dapat melawan kala itu. Hitler kala itu harus menghadapi 23 negara dengan kekuatan tempur lengkap.

Jika kita berbicara dengan data maka kita akan terbentur dengan masalah bahwa tidak ada dokumen dalam nazi jerman yang diketahui berkaitan dengan Holocaust. Padahal kala itu ketika Hitler mati bunuh diri dan para petingginya ditangkap, semua berkas-berkas dan dokumen nazy diambil. Dokumen tentang pembantaian memang ada, tetapi dilakukan terhadap lawan-lawan yang membahayakan nazy jerman di daerah jajahannya.

Memang teori ini dapat dipatahkan dengan alasan Holocaust adalah sesuatu yang harus dirahasiakan dan tidak boleh dicatat. Namun yang jadi permasalahan bukan tentang ada atau tidaknya Holocaust itu. Yang jadi permasalahannya adalah kepercayaan tentang Holocaust itu berdasarkan kepada Sentimen atau pengetahuan.  Pada keadaan sekarang yang berkaitan dengan Yahudi atau suatu suku tertentu biasanya berdasarkan sentimental. Tentang pro atau kontra terhadap peristiwa Holocaust seharusnya berdasarkan rasa kemanusiaan. Karena percaya atau tidaknya tentang Holocaust tidak ada hubungannya dengan politik. Jika dasarnya adalah rasa kemanusian, maka jika ada suatu kaum yang membantai kaum lainnya kita harus menentangnya. Karena rasa kemanusiaan tidak memandang suatu kaum.

Saat ini, masalah Holocaust banyak digunakan sebagai kepentingan politik tertentu. Di eropa terdapat setidaknya terdapat 16 negara yang menyatakan anti terhadap antisemitisme. Dimana setiap orang harus percaya kepada kejadian Holocaust. Di italia sendiri terdapat undang-undang untuk mengkriminalisasi orang-orang yang menyangkal peristiwa Holocaust yang menyebabkannya harus dipenjara selama 2-6 tahun. Orang-orang yang menyangkal adanya Holocaust akan dikucilkan. Bahkan orang yang berpose seperti Adolf Hitler akan langsung di cap sebagai orang yang menyangkal adanya Holocaust.

 

Sumber Referensi       : encyclopedia.ushmm.org

                          guru gembul Channel

  kompas.com

  Mein Kampf Edisi lengkap (Adolf Hitler)

  suara.com

                          wikipedia.org

 

 

0 komentar:

Posting Komentar